LeBron James Mengkhawatirkan Musim 2019-2020 Tak Tuntas
Bintang Los Angeles Lakers, LeBron ”King” James, sulit menerima jika liga NBA musim ini tidak bisa berakhir dengan tuntas akibat pandemi Covid-19. James mengatakan kalau dirinya merindukan NBA kembali bergulir.
Oleh
korano nicolash lms
·5 menit baca
Bintang Los Angeles Lakers, LeBron ”King” James, sulit menerima jika liga musim ini tidak bisa berakhir dengan tuntas. ”Saya tidak tahu apakah saya akan dapat melakukan penutupan,” kata James, Rabu (8/4/2020) malam waktu Amerika Serikat, dalam bincang-bincangnya dengan wartawan lewat aplikasi Zoom.
Hal tersebut disampaikan ”King” James yang kini terlihat memelihara jenggot, menanggapi pertanyaan seorang wartawan tentang perasaannya sebagai superstar NBA jika musim NBA 2019-2020 tidak dapat dilanjutkan akibat pandemi Covid-19.
Meskipun belum genap 30 hari, hari Rabu (8/4/2020) merupakan minggu keempat sejak komisioner NBA, Adam Silver, menghentikan semua kegiatan Liga, 11 Maret lalu. Keputusan itu diambil setelah pemain center Utah Jazz asal Perancis, Rudy Gobert, dinyatakan positif korona saat timnya akan bertarung menghadapi Oklahoma City Thunder, di Chesapeake Energy Arena, Oklahoma City, Oklahoma.
Saat liga dihentikan sementara, Los Angeles Lakers bersama ”King” James baru saja mengantongi skor 2-1 setelah menang 113-103 dari Milwaukee Bucks dan menang 112-103 dari Los Angeles Clippers. Namun, Lakers justru menyerah kalah 102-104 dari Brooklyn Nets. Setelah mengantongi 49 kemenangan dan baru kalah 14 kali, maka Los Angeles Lakers pun berhak berada di peringkat pertama Wilayah Barat. James selalu tampil maksimal sekalipun usianya akan genap 36 tahun pada 30 Desember nanti.
Apabila liga berlanjut, tentu ”King” James bisa mengantongi gelar NBA keempat, bahkan bisa saja memperoleh gelar kelima pemain terbaik (MVP) setelah menjadi MVP 2009, 2010, 2012, dan 2013.
Pandemi ini kemungkinan akan memaksa NBA membuat lompatan langsung ke babak play off, kalau tidak ada waktu untuk menyelesaikan sedikitnya 20 laga tersisa pada sejumlah tim. Keputusan yang semakin menyedihkan, kalau sisa laga reguler NBA musim 2019-2020 ataupun play off ditiadakan sama sekali. Hal itu tentu akan membuat kekecewaan yang mendalam bagi semua pihak.
”Saya bisa merasa puas atas apa yang telah dilakukan tim kami tahun ini di mana kami memiliki pelatih yang menangani kami pada tahun pertama, sistem yang digunakan juga tahun pertama. Staf pelatih juga sama sekali baru,” kata James.
”Seperti yang kukatakan kepada kalian sepanjang musim, aku jujur, aku tidak berpikir bahwa kami akan bisa bersama secepat yang kami lakukan hingga saat ini. Karena aku pikir, ini akan membuat kami jauh lebih lama daripada sebelumnya. Tetapi, ternyata aku salah. Aku sangat salah tentang itu,” ucapnya.
Beberapa hal yang membuat mereka bisa memiliki kekompakan dalam waktu secepat itu, menurut James, antara lain akibat laga pramusim Lakers di luar negeri yang hampir dibatalkan Pemerintah China. Kemudian, disusul kepergian Kobe Bryant bersama putrinya, Gianna, dalam kecelakaan helikopter.
”Segala sesuatu yang kami alami sepanjang musim ini, hanya pasang surut. Yang membuat kami tidak hanya kompak di lapangan, tetapi juga di luar lapangan. Baik itu dengan staf pelatih maupun dengan staf organisasi. Kami bangga dengan apa yang telah kami capai hingga titik ini. Aku pun bisa melihat ke belakang dan seperti, oke, kami telah melakukan sesuatu yang istimewa dalam periode waktu yang singkat itu,” kata James.
Dalam konferensi video yang memakan waktu hampir 30 menit itu, ”King” James tetap memperlihatkan optimismenya, menegaskan kalau masih ada alasan untuk berharap sekalipun dia menjadi salah satu pemain yang menolak gagasan pertandingan dilanjutkan tanpa kehadiran penggemar. ”Saya tidak bermain,” katanya bulan lalu. Namun, kali ini sikapnya sudah mulai melunak.
”Jika sampai pada suatu titik di mana kita bermain tanpa penggemar, kita tahu kalau kita masih memiliki pendukung Lakers yang setia dan semangat mendukung kami,” tuturnya, seperti dikutip ESPN.
”Kami tahu mereka akan di rumah menyemangati kami melalui telepon genggam mereka, di tablet mereka, menonton kami bermain. Jadi, mudah-mudahan kami dapat menyimpan energi yang kami tahu kami dapatkan dari mereka. Sekalipun bermain di Staples Center atau di tempat terpencil lainnya,” kata James yang sudah 16 kali tampil di NBA All-Star.
”King” James juga menjadi salah satu pemain bintang yang tidak setuju jika Liga dilanjutkan di salah satu kota. ”Aku tidak akan pergi untuk itu,” katanya, 26 Maret lalu.
”Saya percaya sekali pandemi akan terkendali dan memungkinkan liga akan dilanjutkan kembali. Saya merasa seperti kami berada dalam posisi di mana kita bisa kembali melakukan apa yang kita sukai,” katanya.
Sekalipun belum berkonsultasi dengan komisioner NBA, Adam Silver, ”King” James selalu menyiapkan diri. Dia lebih banyak berkonsultasi dengan pelatih mereka, Frank Vogel, atau dengan Rob Pelinka, Presiden Operasional Basket Lakers, dan sekali dengan rekan terdekatnya, Anthony Davis.
Selain bermeditasi, ”King” James juga berlatih empat kali seminggu di gym pribadinya. Di samping itu, dia bersama anaknya, Bronny (15), juga mengunjungi kawan-kawannya yang memiliki lapangan di rumah pribadi mereka untuk berlatih.
Sedangkan saat melaksanakan karantina pribadinya, James juga bermain video dan pesta teh bersama anak-anaknya serta bermain kartu bersama istrinya. James juga menyaksikan serial Tiger King di Netflix.
Kepada wartawan, dia juga mengatakan kalau dirinya merindukan NBA kembali bergulir. Namun, dirinya sadar kalau saat ini masih berada dalam ketidak-pastian.
”Saya percaya bahwa pandemi ini adalah penghalang bagi kami semua. Tidak hanya sebagai orang Amerika, tetapi juga bagi dunia. Ini adalah penghalang jalan, ini adalah ujian bagi kami semua. Ini adalah ujian dari sisi mental kami. Ini adalah ujian untuk segalanya,” tuturnya.
”Kami telah tumbuh begitu nyaman, bagaimana kami menjalani hidup kami sehari-hari. Sekarang, saatnya untuk diam,” ujar LeBron James sebelum mengakhiri konferensi video. (AP)