Klub NBA Los Angeles Lakers berencana memotong 20 persen gaji para petinggi klub. Pemotongan berlangsung selama masa perekonomian yang tidak menentu sejak pandemi Covid-19 untuk menolong para karyawan.
Oleh
korano nicolash lms
·2 menit baca
Untuk melindungi karyawan yang berpenghasilan kecil, klub NBA Los Angeles Lakers berencana memotong 20 persen dari gaji petinggi klub mereka. Pengorbanan para petinggi tim Los Angeles Lakers ini berlangsung selama masa perekonomian yang tidak menentu semenjak pandemi Covid-19.
Menurut sumber ESPN, Selasa (7/4) waktu Amerika Serikat, rencana ini akan dilakukan setelah pemilik Lakers berkonsultasi dengan penasehat keuangan mereka. Para pimpinan yang terpilih diminta untuk secara sukarela menunda 20 persen dari gaji mereka.
Penundaan semua kegiatan NBA ini diputuskan sejak 11 April lalu, menyusul pemain center Utah Jazz asal Prancis, Rudi Gobert yang positif Covid-19. Itu artinya Jumat (9/4) telah memasuki hari ke-30 dari keputusan penundaan semua kegiatan NBA.
Tetapi beberapa hari lalu Komisioner NBA Adam Silver justru tidak memberikan kepastian apakah liga bisa dimulai kembali pada 1 Mei mendatang. Bisa jadi akan mundur karena pandemi Covid-19 yang diperkirakan belum mencapai puncaknya.
NBA dengan Asosiasi Pemain Basket Nasional atau NBPA, menurut sumber ESPN, tengah mempertimbangkan untuk menahan 25 persen dari gaji pemain yang tersisa sebagai simpanan di Liga. Itu akan dilakukan hanya bila pertandingan reguler musim ini akhirnya dibatalkan.
Rencana Lakers untuk menunda gaji para petinggi klubnya itu mencerminkan tindakan yang akan diambil Liga pada akhir Maret nanti. NBA akan mengurangi 20 persen gaji pokok untuk sekitar 100 eksekutif mereka yang berada di seluruh dunia.
Menurut Forbes, Lakers adalah tim paling berharga nomor dua di NBA, dengan nilai sekitar 4,4 miliar dollar Amerika Serikat. Keluarga Buss memiliki 66 persen total saham Lakers, sisanya dimiliki AEG sekitar 27 persen, dan 5 persen dikuasai Dr Patrick Soon-Shiong.
Bulan lalu Lakers bersama klub NBA sekota yakni Los Angeles Clippers, tim Liga Hoki Nasional (NHL) Los Angeles Kings, dan pengelola arena Staples Center yang merupakan markas Lakers maupun Clippers mengumpulkan dana sebesar 5 juta dollar AS. Dana itu untuk mendukung finansial sekitar 2.800 karyawan dan staf yang pendapatannya bergantung pada pertandingan atau acara yang berlangsung di arena Staples Center.