Federasi Bulu Tangkis Dunia memperpanjang masa penghentian turnamen hingga Juli akibat pandemi Covid-19. Tak ayal, Indonesia Terbuka pun ikut ditunda. Situasi ini menuntut penyesuaian dari PBSI dan para atlet nasional.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Empat bulan tanpa turnamen internasional karena pandemi Covid-19, berbagai penyesuaian pun harus dilakukan PP PBSI dan atlet. Pembatasan akses dan larangan menggelar acara yang melibatkan massa di berbagai negara bahkan memungkinkan masa tanpa turnamen ini bisa lebih panjang.
Setelah menghentikan semua turnamen mulai 16 Maret (usai penyelenggaraan All England) hingga 12 April, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memperpanjang masa tersebut hingga Juli. Sebanyak 13 turnamen ditangguhkan dalam masa penangguhan hingga Juli tersebut, seperti yang diumumkan BWF pada Senin (6/4/2020), salah satunya Indonesia Terbuka. Itu membuat turnamen bulu tangkis yang telah ditunda atau dihentikan kini sebanyak 43 kejuaraan.
Menjadi atlet yang rutin mengikuti turnamen internasional, pebulu tangkis Indonesia pun harus menyesuaikan diri tanpa pertandingan, minimal selama empat bulan. Pemberlakuan masa karantina selama dua pekan sepulangnya tim dari All England juga membuat latihan di pelatnas bulu tangkis Cipayung belum dilaksanakan secara penuh.
”Atlet masih dalam masa bebas aktif hingga 12 April. Untuk kelanjutannya, akan dibahas lagi,” kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Susy Susanti, di Jakarta.
Pada masa tersebut, atlet tetap berlatih di Pelatnas Cipayung dan di rumah bagi mereka yang tak tinggal di asrama meski dengan program yang lebih ringan. Itu karena PBSI masih membatasi dengan ketat akses keluar dan masuk pelatnas guna mencegah penularan virus korona baru. Pelatih yang tidak tinggal di asrama, misalnya, masih dilarang untuk datang ke Cipayung.
Dengan kondisi tersebut, pemain ganda putra, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, harus berlatih fisik di rumah masing-masing selama hampir dua pekan terakhir. Pola bebas aktif ”The Daddies” diisi dengan olahraga dan kegiatan lain bersama anak-anak mereka. Hendra adalah ayah dari tiga anak, sementara Ahsan memiliki dua anak.
”Oleh karena belum boleh ke Cipayung, jadi saya tidak bisa latihan memakai raket (latih tanding dan drilling). Latihan di rumah adalah latihan untuk menjaga kebugaran fisik. Caranya diserahkan kepada setiap atlet. Sampai hari ini, masih menunggu kabar untuk latihan lagi di Cipayung,” kata Hendra.
Oleh karena belum boleh ke Cipayung, jadi saya tidak bisa latihan memakai raket (latih tanding dan drilling). Latihan di rumah adalah latihan untuk menjaga kebugaran fisik. Caranya diserahkan ke setiap atlet.
Sementara itu, pola latihan untuk atlet yang menetap di asrama dibuat lebih bervariasi untuk mengurangi kejenuhan. Salah satunya adalah dengan membuat program latihan fisik berbentuk permainan.
Ketika masa latihan penuh diaktifkan kembali, setiap pelatih akan menyesuaikan program dengan kondisi dan kebutuhan atlet. Ini terutama akan disesuaikan dengan mundurnya Olimpiade Tokyo 2020 dari 24 Juli-9 Agustus 2020 menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021.
Pemain-pemain yang telah berusia 30 tahun ke atas dan akan bermain di Tokyo, seperti Hendra/Ahsan dan Greysia Polii, akan menjalani latihan yang fokus pada kebugaran dan daya tahan. Adapun pemain yang lebih muda akan mendapat latihan yang lebih variatif.
Menunggu jadwal baru
Perpanjangan penangguhan turnamen juga berpengaruh pada kejuaraan, termasuk kejuaraan-kejuaraan besar, yang harus dijadwal ulang. Dengan penangguhan hingga Juli, ajang bulu tangkis terbesar di Indonesia, yaitu Indonesia Terbuka, dipastikan mundur dari 6-21 Juni.
Sebelumnya, PBSI telah mengajukan perubahan dari Juni menjadi 29 September-4 Oktober. Akan tetapi, BWF belum menentukan jadwal pengganti. ”Kami akan menunggu dulu keputusan BWF untuk jadwal baru supaya bisa melakukan penyesuaian-penyesuaian kerja panitia, salah satunya dalam memesan ulang tempat pertandingan di Istora,” kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto.
Pemesanan tempat penyelenggaraan, lanjut Budi, selalu dilakukan setahun sebelum turnamen. Itu juga telah dilakukan untuk Indonesia Terbuka 2020.
Pada masa penangguhan Mei-Juli terdapat pula kejuaraan beregu campuran Piala Sudirman yang berlangsung di Aarhus, Denmark, 16-24 Mei, yang telah lebih dulu dimundurkan menjadi 15-23 Agustus. Akan tetapi, Denmark masih melarang berkumpulnya orang dalam jumlah besar hingga Agustus meski tak menyebutkan jenis kegiatan yang dimaksud.
Pemahaman sponsor
PBSI juga mengantisipasi kesepakatan dengan sponsor yang tak dapat dipenuhi atlet, yaitu target jumlah turnamen dan gelar juara yang harus dipenuhi karena minimnya turnamen. ”Hingga saat ini, belum ada obrolan dengan sponsor. Namun, kami mengantisipasinya karena memang ada kewajiban yang harus dipenuhi atlet. PBSI akan membantu atlet untuk mencari win-winsolution dengan sponsor,” kata Budi.
Sementara itu, Hendra menuturkan, tak ada perubahan kesepakatan yang dilakukan Mizuno sebagai sponsor dirinya dan Ahsan. ”Kami diharuskan mengikuti 12-14 turnamen. Turnamen yang wajib diikuti adalah Jepang Terbuka. Hingga saat ini, tidak ada perubahan. Pemberian uang kontrak juga sesuai dengan jadwal. Rasanya, mereka bisa memaklumi situasi yang terjadi saat ini,” ujar Hendra.