Theo Maledon, ”Point Guard” Muda Perancis yang Masuk NBA Draft 2020
”Point guard” muda tim nasional Perancis, Theo Maledon, memenuhi syarat masuk NBA Draft 2020. Maledon sejak 2017 bermain untuk LDLC ASVEL, salah satu tim Perancis yang bertarung di Liga EuroLeague.
Oleh
korano nicolash lms
·4 menit baca
Kompas
Ilustrasi. Pertandingan basket.
Point guard muda tim nasional Perancis, Theo Maledon, memenuhi syarat masuk NBA Draft 2020. Theo menjadi salah satu pemain kunci yang membawa Perancis menjadi juara FIBA U-16 Euro 2017 di Montenegro.
”Saya senang setelah diumumkan bahwa nama saya masuk dalam NBA Draft 2020,” tulis Maledon melalui surat elektronik yang dikirim kepada ESPN, Senin (6/4/2020) atau Selasa (7/4/2020) pagi WIB.
Pengumuman masuknya nama Maledon dalam NBA Draft 2020 disampaikan Minggu (5/4/2020). Maledon diproyeksikan akan berada pada nomor 15 dari nama-nama yang masuk dalam daftar Top 100.
Maledon, yang 12 Juni nanti baru mencapai usia 19 tahun, sejak 2017 bermain untuk LDLC ASVEL, salah satu tim Perancis yang bertarung di Liga EuroLeague. Tim tersebut adalah tim papan atas di Perancis yang sudah menjadi juara LBN Perancis yang bertitel Jeep Elite sebanyak 19 kali termasuk menjadi jawara pada musim 2019.
Maledon bahkan menjadi kandidat utama untuk memperoleh penghargaan EuroLeague Rising Star yang bergengsi. Penghargaan akan diumumkan di Final Four pada Mei nanti.
Hal ini tidak lepas dari usianya yang baru mencapai 18 tahun, tetapi sudah mampu membawa timnya bertarung di EuroLeague. Prestasinya tidak berbeda dengan Luka Doncic (21), asal Slovenia, yang sudah dua musim ini bertarung di NBA dengan jersi Dallas Mavericks.
Maledon memang menjadi salah satu pemain basket Perancis yang memiliki bakat istimewa. Ketika masih berusia 14 tahun, Maledon yang kelahiran Rouen, Perancis, sudah memperoleh beasiswa Akademi INSEP.
Maledon meninggalkan program itu untuk bergabung dengan ASVEL, yakni klub yang dimiliki Tony Parker (37), mantan point guard San Antonio Spurs yang sudah mengoleksi 4 cincin juara NBA. Tim yang bermarkas di Lyon itu pun menjadi tim perdananya di kancah basket profesional.
Setelah memenangi medali emas FIBA U-16 Euro 2017 dan meraih medali perak Piala Dunia FIBA U-17, saat ini Maledon mampu membawa ASVEL memimpin liga basket LBN Perancis. ASVEL mengoleksi rekor menang-kalah 21-4, hingga kegiatan LBN Perancis dihentikan 10 Maret lalu akibat pandemi korona.
”Saat ini saya di rumah orangtua saya di Lyon. Sangat sulit karena berada jauh dari tempat berlatih, di samping itu saya memang tidak memiliki bola di rumah,” kata Maledon kepada ESPN.
”Apabila situasinya sudah lebih baik, saya akan diizinkan ke Amerika Serikat. Tentu saya akan berlatih di sana walau dua musim panas yang lalu saya sempat menghabiskan beberapa minggu di AS dan tidak sabar untuk kembali lagi,” katanya.
”Sekarang saya berolahraga dua kali sehari di rumah. Karena ibu saya seorang fisioterapis, dia dapat memantau program yang disediakan ASVEL, sekaligus mengoreksi kalau ada yang tidak sesuai program. Saya juga banyak menonton video point guard di NBA dalam berbagai situasi permainan, baik dari Synergy maupun NBA TV. Selain menghabiskan banyak waktu untuk menikmatinya, saya juga belajar banyak,” ucapnya.
Dengan tinggi mencapai 1,93 meter dan rentang tangan yang hampir mencapai 2 meter, tentu membuat Maledon menjadi salah satu point guard yang tidak hanya andal dalam front court, tetapi juga akan mendukung permainan back court timnya.
”Sebelum Covid-19 menghentikan bola basket, saya ingin menyelesaikan musim EuroLeague dan semoga memenangi LBN Championship lagi,” ucap Maledon yang memiliki rekor 36 persen untuk lemparan 3 angka dan 79 persen untuk lemparan bebas.
Biasanya, ucap Maledon, kejuaraan akan berlangsung hingga minggu kedua Juni. ”Itu sebabnya, kemungkinan saya tidak akan punya banyak waktu untuk berlatih di Amerika, sebelum draf dilaksanakan. Dan, sekarang seperti mereka yang lain, saya hanya melihat kapan dan apa yang bisa kami lakukan. Saya tahu saya akan berada di NBA pada musim depan. Itulah yang menjadi fokus saya. Sebab, suatu hari nanti saya akan menjabat tangan komisioner NBA, Adam Silver,” paparnya.
Setelah pandemi Covid-19, eksekutif NBA berharap proses menuju NBA Draft tidak akan terganggu. Sebab, mereka yang terpilih masih harus melakukan penerbangan untuk mengikuti latihan individu ataupun gabungan yang tentu akan menantang.
Sejauh ini NBA masih belum menentukan kapan pelaksanaan NBA Draft meski lokasinya sudah ditetapkan akan berlangsung di Barclays Center, Brooklyn, New York.
Pemain pilihan pertama diperkirakan akan ditempati Anthony Edwards (18) dari Universitas Georgia, Atlanta. Edwards bakal masuk dalam total 60 calon pemain yang akan dipilih oleh 30 tim NBA dalam dua ronde, termasuk Theo Maledon. (AP)