Optimisme bahwa kompetisi sepakbola di Eropa akan segera kembali bergulir mulai tampak di Jerman. Hampir semua klub Bundesliga sudah diperbolehkan berlatih meski dalam kelompok kecil.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
Muenchen, Senin - Bundesliga atau Liga Jerman menjadi liga top Eropa pertama yang mulai memperbolehkan klub menjalani latihan di tengah pandemi Covid-19, Senin (6/4/2020). Para pemain berlatih dalam kelompok kecil dan sesi latihan itu tidak bisa ditonton para pendukung klub.
Kompetisi di Jerman sudah ditunda hampir satu bulan terakhir dan penundaan tersebut diharapkan sudah berakhir hingga 30 April mendatang. Kebijakan untuk memperbolehkan klub kembali berlatih merupakan tahapan awal untuk melanjutkan kompetisi musim ini.
Federasi Sepakbola Jerman (DFL) merekomendasikan semua klub untuk menghentikan semua latihan bersama hingga Minggu (5/4/2020). Begitu tidak ada lagi perpanjangan masa penundaan latihan dari DFL, hampir semua klub langsung memanfaatkan kesempatan tersebut.
Bayern Muenchen, sang pemuncak klasemen sementara Bundesliga, menyatakan melalui laman klub bahwa mereka kembali berlatih di pusat latihan Sabener Strasse sejak Senin kemarin. “Latihan ini dilakukan setelah berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak berwenang. Bayern meminta para fans untuk tidak datang ke tempat latihan,” tulis Bayern dalam pernyataannya.
Ketika berlatih, para pemain dibagi ke dalam kelompok yang masing-masing berisi lima pemain untuk mengurangi kontak antarpemain. Hal yang sama juga dilakukan klub-klub Bundesliga lainnya seperti Borussia Moenchengladbach, VfL Wolfsburg, dan klub papan bawah, Paderborn.
“Sangat penting bagi para pemain untuk kembali menyentuh bola dengan kaki mereka. Itulah mengapa kami merancang sesi latihan yang menekankan fokus pada gerakan dengan bola,” kata pelatih Paderborn, Steffen Baumgart. Adapun latihan beban dan pemulihan kebugaran dilakukan secara individu.
Dalam beberapa pekan terakhir sejak kompetisi ditunda, para pemain hanya bisa berlatih sendiri di dalam rumah masing-masing. Dengan keterbatasan ruang, melatih kaki untuk mengolah bola menjadi lebih sulit jika tidak dilakukan di taman rumah mereka. Latihan lebih banyak difokuskan untuk menjaga kebugaran tubuh. Sementara latihan taktik dipelajar lewat rekaman video.
Namun, tidak semua klub Bundesliga dapat segera berlatih pada Senin kemarin seperti yang dialami Werder Bremen. Senat di Bremen, seperti diberitakan Sueddeutsche Zeitung, menolak memberikan izin kepada tim untuk berlatih meski dilakukan dalam kelompok kecil. Senator di Bremen, Ulrich Maurer, juga mengkritik DFL yang tidak memperpanjang penundaan latihan. FIGC
Werder Bremen pun menilai Maurer terlalu berlebihan. Mereka menilai Maurer telah menganggap klub sebagai pihak yang tidak melihat pandemi sebagai sesuatu yang serius dalam pernyataan-pernyataan sebelumnya. “Kami sangat terganggu dengan pernyataan-pernyataan Maurer yang selalu bernada negatif terhadap klub-klub profesional,” ujar Direktur Olahraga Werder Bremen, Frank Baumann.
Meski demikian, Jerman menempati urutan keempat dalam hal jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat, Spanyol, dan Italia. Hingga Senin kemarin tercatat lebih dari 100.000 kasus positif Covid-19 di Jerman dan hampir sebanyak 1.600 orang di antaranya telah tewas.
Masih menunggu
Penyebaran virus korona yang tergolong masif di Eropa telah membuat liga-liga top di Benua Biru masih menunggu saat yang tepat untuk kembali menuntaskan kompetisi musim ini. Dengan membuka kembali latihan, Bundesliga sudah bisa memperlihatkan perkembangan dibandingkan Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, dan Liga Perancis.
Bahkan, Liga Italia bersiap menghadapi kemungkinan terburuk, yaitu kompetisi musim ini baru bisa dituntaskan pada Oktober mendatang. “Langkah ini (kompetisi tuntas pada Oktober) untuk menghindari masalah pada musim 2019-2020 dan juga pada musim 2020-2021,” kata Presiden Federasi Sepakbola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, seperti dikutip Football-Italia.
FIGC berharap kompetisi bisa dilanjutkan kembali paling cepat pada akhir Mei mendatang. Namun, target itu sulit tercapai jika melihat situasi saat ini ketika warga Italia masih menjalani karantina hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Hingga Senin kemarin, hampir 16.000 orang di Italia tewas karena Covid-19.
Di Perancis, karantina wilayah berlangsung hingga 15 April dan beberapa petinggi klub di Liga Perancis semakin pesimistis kompetisi musim ini bisa tuntas. “Ada lebih banyak ketidakpastian hari ini,” ujar Presiden Lyon, Jean-Michel Aulas.
Presiden Amiens, Bernard Joannin, yang klubnya masih berada di zona degradasi Liga Perancis, juga pasrah. “Anda harus memahami bahwa yang menjadi komandan kita saat ini adalah Covid-19. Sayangnya, virus inilah yang mengatur semua agenda,” ujarnya. (AFP/REUTERS)