Mengajukan banding hukuman doping ke Pengadilan Arbitrase Olahraga atau CAS menjadi jalan terakhir bagi Andrea Iannone untuk bisa kembali ke MotoGP. Langkah ini diyakini oleh timnya, Aprilia, akan berakhir cerah.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
NOALE, JUMAT – Proses banding yang akan diajukan oleh Andrea Iannone supaya bebas dari sanksi larangan membalap selama 18 bulan akibat doping, diyakini akan dikabulkan. Pebalap tim Aprilia itu konsisten menggunakan argumen tidak sengaja mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Proses banding ini diharapkan selesai dalam waktu tiga hingga empat bulan, atau sebelum balapan MotoGP musim ini bergulir.
“Statistik menunjukan, bahwa semua atlet yang mengajukan bandung ke CAS dan menunjukkan kontaminasi makanan telah dibebaskan. Kami bahkan tidak perlu membuktikan itu, karena hukuman menyebutkan itu (kontaminasi makanan) terjadi dan hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagai tambahan, juga tertulisbahwa Iannone tidak mendapatkan keuntungan dari zat (doping) itu,” tegas CEO Aprilia Racing Massimo Rivola kepada GPOne, Jumat (3/4/2020).
Iannone dijatuhi sanksi larangan membalap selama 18 bulan pada 31 Maret. Hukuman berlaku sejak pebalap Italia itu dihukum sementara pada 19 Desember 2019, sehingga dia baru bisa membalap pada 16 Juni 2021. Iannone dalam pembelaannya menyatakan, dirinya tidak sengaja mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, yaitu daging steak. Tes antidoping rutin dalam kejuaraan pada 3 November di Sepang, Malaysia, menunjukan hasil positif zat doping anabolic androgenic steroid. Iannone pun didiskualifikasi pada dua seri terakhir 2019, yaitu Malaysia dan Valencia.
Dalam sidang dengar pendapat dalam Pengadilan Disiplin Internasional (IDC) Federasi Balap Motor Internasional (FIM), Iannone dan pengacaranya Antonio De Rensis mengajukan bukti hasil analisis dari rambut yang hasilnya negatif zat doping.
“Hal positif adalah pekerjaan yang dilakukan oleh pengacara De Rensis dengan dukungan kami telah diterima. Ini (IDC) mengakui bahwa Iannone memakan daging yang terkontaminasi. Satu-satunya hal dan tak lazim adalah, biasanya, dalam kasus-kasus seperti ini ada hukuman untuk kesalahan yang disengaja. Kemudian banding diajukan ke CAS, dan jika anda bisa membuktikan ada kontaminasi makanan, anda dibebaskan, karena itu identik dengan tidak bersalah. Ini berarti dia mendapat steak yang terkontaminasi, tetapi dia tidak mengetahui itu,” tegas Rivola.
Rivola yang mengaku tidak bisa membayangkan balapan tanpa Iannone, menilai, hukuman yang dijatuhkan mencengangkan, dan hanya karena FIM tidak ingin berhadapan dengan Badan Anti Doping Dunia (WADA) jika menjatuhkan sanksi yang terlalu ringan. Kini, Aprilia mendukung langkah Iannone yang akan segera mengajukan banding ke CAS. “Kami sudah pasti akan banding ke CAS. Tetapi bisa jadi ini (hukuman) semakin buruk,” tegas Iannone kepada Sky Sport 24.
Proses banding ini diharapkan berlangsung cepat, meskipun saat ini CAS menunda seluruh proses dengan pendapat hingga 1 Mei. “Biasanya perlu tiga hingga empat bulan, jadi saya membayangkan Andrea siap untuk balapan pertama. Sepertinya sulit kami (MotoGP) bisa kembali balapan sebelum Juli,” ujar Rivola.
Balapan MotoGP memang belum bergulir musim ini, karena wabah Covid-19. Situasi akhir-akhir ini belum membaik, karena virus Korona penyebab Covid-19, semakin menyebar di Eropa. Selain Italia, negara Eropa lainnya dengan kasus Covid-19 tinggi adalah Spanyol, Jerman, Perancis, Inggris, dan Swiss. Situasi itu diyakini akan semakin memundurkan jadwal balapan MotoGP. “Motorsport pada Juli akan menjadi keajaiban,” ujar Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti yang memprediksi balapan baru akan berlangsung pada Agustus atau September, kepada Speedweek.
Jika banding yang diajukan oleh Iannone tidak dikabulkan oleh CAS, Aprilia mau tidak mau harus mencari pebalap pengganti. Dengan situasi yang serba mepet ini, langkah paling cepat adalah mempromosikan pebalap penguji Bradley Smith. “Jujur saya belum memikirkan tentang itu. Langkah paling mudah adalah membalap dengan Bradley Smith dan menggunakan Lorenzo Savadori sebagai penguji. Untungnya, kami memiliki pebalap “berdarah murni” Aleix Espargaro dan sepeda motor baru (RS-GP20) yang terlahir di bawah bintang yang bagus, terlepas dari semua ini ada sedikit optimisme,” tegas Rivola.
Sedangkan terkait kontrak dengan Iannone yang akan berakhir akhir musim 2020 ini, Rivola masih brharap bisa memperpanjang kerjasama. “Ya, pasti, tetapi saya yakin bahwa semua keputusan akan diambil setelah keputusan CAS. Dalam situasi yang ideal, pada Juli kami mengawali (balapan) dengan Andrea dan pada 2021 kami akan tetap memiliki pebalap-pebalap yang sama (Iannone dan Espargaro),” tegas Rivola.