Ada klub NBA yang optimistis, tetapi ada juga klub yang pesimistis setelah semua kegiatan NBA dihentikan akibat pandemi Covid-19. Chicago Bulls termasuk yang optimistis, sedangkan Utah Jazz telah melakukan PHK.
Oleh
korano nicolash lms
·5 menit baca
AP PHOTO/RICH PEDRONCELLI
Guard Sacramento Kings, Yogi Ferrell (3), mencoba memasukkan bola meskipun dijaga oleh guard Chicago Bulls, Wendell Carter Jr (34), di Sacramento, Senin (2/12/2019). Bulls menang 113-106.
Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan ketidakjelasan, bahkan terancam menghilangkan musim NBA 2019-2020, ditanggapi secara berbeda oleh sejumlah pemimpin dan pemilik klub. Ada klub yang optimistis dengan masa depannya, tetapi ada juga yang pesimistis.
Ada klub yang mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi pekerja yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan bola basket. Sebelumnya ada juga klub yang membatalkan keputusan memotong gaji karyawannya.
Salah satu tim yang menunjukkan optimisme adalah Chicago Bulls. Dalam penantian yang tidak menentu, mereka justru berusaha membangun tim dengan mencari seorang eksekutif puncak yang baru. Bulls akan memulai wawancara jarak jauh dengan kandidat eksekutif puncak mulai pekan depan, seperti dikutip dari ESPN, Sabtu (4/4/2020) WIB.
Bulls tengah bersiap membangun kembali tim mereka yang sejak semua pertandingan NBA dihentikan pada 11 Maret masih menempati peringkat ke-11 Wilayah Timur, dengan mengantongi 22 kemenangan dan 43 kali kalah.
Sejauh ini sudah ada dua kandidat kuat untuk posisi tersebut dan Bulls sudah mendapat izin untuk melakukan wawancana dengan Manajer Umum Denver Nuggets Arturas Karnisovas serta Manajer Umum Toronto Raptors Bobby Webster.
Rencana perekrutan eksekutif tingkat atas ini sudah dibahas bersama Wakil Presiden Eksekutif Operasional Basket Bulls John Paxson serta Manajer Umum Bulls Gar Forman.
Paxson disebutkan akan melanjutkan perannya sebagai penasihat waralaba. Paxson dipercaya menjadi Manajer Umum Chicago Bulls sejak 2003 untuk menggantinkan Jerry Krause. Saat Paxson dipercaya menjadi Wakil Presiden Eksekutif Bulls, Forman mendapat promosi mengisi posisi yang ditinggalkan Paxson.
Karnisovas telah sukses bersama Presiden Operasional Basket Denver Nuggets Tim Connelly dalam membangun Nuggets menjadi salah satu tim papan atas di Wilayah Barat.
Karnisovas merupakan salah seorang olimpian 1992 dari Lithuania yang pernah bekerja di klub Houston Rockets serta kantor NBA di New York. Salah satu kesuksesan Nuggets ditandai dengan masuknya dua pemain, yakni Nikola Jokic dan Jamal Murray, yang telah membangkitkan klub Denver Nuggets.
Sementara Webster menggantikan Presiden Operasional Basket Toronto Raptor sebelumnya, Masai Ujiri, tahun 2017. Webster merupakan salah satu eksekutif kunci yang mendorong klub Toronto Raptors sebagai juara NBA 2019.
Kesuksesan Webster lainnya adalah mendapatkan para pemain, antara lain Pascal Siakam yang baru saja tampil sebagai salah satu pemain NBA All-Star. Dia juga menjadi otak perdagangan pemain terbaik (MVP) Final NBA 2019, yakni Kawhi Leonard, yang kini pindah ke Los Angeles Lakers, serta memperoleh Fred VanVleet yang kini menjadi salah satu pemain penting Raptors, tanpa melalui NBA Draft.
Webster bergabung dengan Toronto Raptors mulai musim 2013. Sebelumnya ia bekerja di kantor NBA, di New York, sejak tahun 2006.
AFP/GETTY IMAGES/ TIM WARNER
Pemain Houston Rockets, James Harden (kiri), mencetak 26 poin saat timnya mengalahkan Utah Jazz dengan skor 93-100, Kamis (24/4/2019) di Toyota Center, Houston, Texas.
PHK di Jazz
Sementara itu, manajemen Utah Jazz sudah mengambil keputusan untuk melakukan PHK. Pengurangan karyawan ini terutama pada mereka yang tidak berhubungan langsung dengan bola basket. Selain itu, masih diikuti dengan pengurangan gaji pada sejumlah karyawan, seperti dikutip dari ESPN.
Utah Jazz merupakan salah satu dari sekitar 80 perusahaan yang berada di dalam grup bisnis Larry H Miller. Sesuai pernyataan yang diedarkan manajemen Utah Jazz, Jumat (3/4/2020) sore waktu AS, Jazz merupakan persentase PHK terkecil dalam grup tersebut.
Utah Jazz menjadi tim NBA pertama yang melakukan PHK sekalipun beberapa tim lain yang mempertimbangkan pengambilan keputusan ke arah yang sama, kata sumber ESPN.
Akibat pandemi Covid-19, grup Miller menyayangkan mereka harus membuat keputusan yang sulit untuk mengurangi sebagian kecil dari tenaga kerja mereka, begitu isi pernyataan manajemen Grup Larry H Miller.
”Selama beberapa minggu terakhir, kami telah bekerja untuk mengelola dan mengurangi biaya, termasuk kompensasi eksekutif. Dan kami telah mencapai titik di mana kami harus mengucapkan selamat tinggal kepada sejumlah kecil karyawan kami yang berharga,” demikian kutipan pernyataan.
Sekalipun sudah melakukan PHK, pihak grup telah menghubungi mitra mereka yang membutuhkan tenaga kerja untuk segera merekrut karyawan yang terkena PHK. ”Kami tetap fokus untuk membantu komunitas kami agar tetap sehat,” begitu isi pernyataan tadi.
Lain lagi dengan Philadelphia 76ers yang berencana untuk melakukan PHK terhadap sedikitnya 20 persen karyawan mereka, termasuk klub hoki New Jersey Devils yang sama-sama berada di bawah kepemilikan Joshua Harris (54).
USA TODAY/KEN BLAZE
Pemain Philadelphia 76ers, Matisse Thybulle, memasukkan bola ke keranjang Cleveland Cavaliers di Rocket Mortgage FieldHouse, 26 Februari 2020.
Sesuai hasil pembicaraan jarak jauh para eksekutif, baik 76ers maupun New Jersey Devils, diputuskan bahwa manajemen memohon maaf atas kesalahan mereka atas keputusan tersebut. Permintaan maaf ini dilakukan setelah mereka menghadapi reaksi publik, di samping tekanan dari dalam organisasi atas keputusan manajemen yang tidak populer. Mereka akan melakukan pemotongan gaji bagi karyawan mereka yang penghasilannya lebih dari 50.000 dollar AS (sekitar Rp 819 juta) per tahun.
Keputusan Harris berdasarkan kerugian finansial yang berdampak pada Sixers dan juga Devils akibat penghentian semua kegiatan NBA dan Liga Hoki Nasional (NHL) menyusul pandemi virus korona.
Harris sebelumnya mempertimbangkan pemotongan gaji sebagi cara untuk menghindari PHK dan tetap dapat mempertahankan 1.500 karyawan yang berada di dalam manajemen kedua tim tersebut.
”Komitmen kami adalah melakukan yang terbaik untuk menjaga semua karyawan kami bekerja melalui situasi yang sangat sulit ini. Setelah mendengarkan pendapat staf dan pemain kami, jelas itu adalah keputusan yang salah. Kami telah membatalkannya dan akan membayar gaji penuh kepada para karyawan kami,” tuturnya.
”Itu sebabnya, kepada semua staf dan penggemar kami, saya minta maaf atas kesalahan ini,” tulis Joshua Harris yang juga memiliki saham di salah satu tim di Liga Inggris, Crystal Palace.
Beberapa eksekutif 76ers dan Devils, termasuk Manajer Umum Elton Brand, menyetujui pengurangan gaji 20 persen bagi mereka yang memiliki pendapatan lebih dari 50.000 dollar AS. Namun, sebagian besar menolak rencana tersebut. (AP)