UEFA tetap kesulitan mengatur jadwal baru kompetisi sepak bola di Eropa yang tertunda, seperti Liga Champions, akibat pandemi Covid-19. Upaya penuntasan liga domestik di setiap negara pun tetap menjadi prioritas.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·4 menit baca
NYON, KAMIS — Penyebaran virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 yang terus meluas membuat UEFA tetap menatap ”kegelapan”. Mereka belum melihat titik terang mengenai kapan kompetisi di Eropa bisa kembali digulirkan. Maka dari itu, langkah terbaik saat ini adalah menunda semua kompetisi musim ini hingga batas waktu yang tidak bisa ditentukan.
Penundaan itu mencakup semua kompetisi antarklub Eropa, yaitu Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Champions Putri. Semua laga internasional atau antarnegara, yang semula dijadwalkan pada bulan Juni mendatang, turut ditunda. Laga-laga internasional itu meliputi laga-laga play off Piala Eropa 2020 dan kualifikasi Piala Eropa Putri 2021.
Keputusan menunda semua kompetisi di Eropa tersebut diambil dalam telekonferensi yang diikuti 55 anggota UEFA, Rabu (1/4/2020) malam waktu Indonesia. Pertimbangan dalam mengambil keputusan itu didasarkan pada rekomendasi dari dua kelompok kerja yang telah dibentuk sejak dua pekan lalu.
Pada pertemuan pertama dua pekan lalu, UEFA membuat keputusan menunda Piala Eropa 2020 hingga tahun 2021. Melihat situasi yang belum membaik di Eropa, UEFA kemudian membuat putusan berikutnya pada Senin (23/3/2020), yaitu menunda kompetisi Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Champions Putri musim ini.
Telekonferensi terakhir pada Rabu lalu diharapkan dapat melahirkan titik terang mengenai penjadwalan ulang kompetisi antarklub Eropa itu. Namun, harapan tersebut tidak terwujud karena perkembangan wabah Covid-19 di Eropa belum dapat diprediksi. UEFA belum bisa menentukan waktu yang aman untuk kembali menggulirkan kompetisi.
Kasus positif Covid-19 di Italia dan Spanyol masing-masing sudah melebihi 110.000 kasus dan menewaskan lebih dari 10.000 orang. Jumlah kasus dan kematian di Inggris, Jerman, dan Perancis, juga terus meningkat setiap hari.
Situasi yang tidak menentu ini membuat kompetisi musim berikutnya atau musim 2020-2021 ikut terancam mengalami ketidakpastian. ”Segala tenggat terkait kompetisi antarklub UEFA musim 2020-2021 ditunda sambil menunggu perkembangan selanjutnya, khususnya terkait proses penerimaan dan registrasi pemain. UEFA akan mengatur tenggat yang baru,” tulis UEFA dalam pernyataan resminya.
Segala tenggat terkait kompetisi antarklub UEFA musim 2020-2021 ditunda sambil menunggu perkembangan selanjutnya, khususnya terkait proses penerimaan dan registrasi pemain. UEFA akan mengatur tenggat yang baru.
Musim 2020-2021 seharusnya mulai berjalan Agustus mendatang, sedangkan semua kompetisi (domestik maupun Eropa) musim ini belum tuntas. Membereskan kompetisi musim ini pun menjadi prioritas UEFA saat ini.
Kompetisi domestik
Dari hasil telekonferensi tersebut, UEFA mengisyaratkan tetap memprioritaskan upaya penuntasan kompetisi domestik atau liga-liga di tiap-tiap negara Eropa musim ini. Penuntasan kompetisi domestik menjadi landasan bagi UEFA untuk mencegah situasi menjadi lebih rumit. Jika liga-liga di Eropa tidak tuntas, proses pembagian jatah tiket ke kompetisi level Eropa akan sangat sulit.
Skenario yang mengemuka dalam telekonferensi UEFA itu adalah menuntaskan liga-liga Eropa hingga awal Agustus mendatang. Skenario ini bisa berjalan jika kompetisi domestik setidaknya bisa kembali bergulir pada pertengahan Juni.
Itulah alasan UEFA mengosongkan agenda pada Juni mendatang dengan menunda seluruh laga internasional. Play off Piala Eropa 2020, yang semula dijadwalkan akhir Maret, sempat ditunda hingga awal Juni. Namun, itu kini kembali ditunda. Penundaan ini memungkinkan karena Piala Eropa masih akan digelar tahun depan.
Dengan demikian, para pemain bisa fokus membela klub dalam menyelesaikan kompetisi domestik tanpa terganggu kompetisi lainnya. Opsi menggulirkan liga dengan menggelar laga tanpa penonton pun menjadi pertimbangan terbaik untuk meminimalisasi risiko penyebaran virus di stadion.
Langkah UEFA ini kemudian mendapat dukungan dari para anggotanya. ”Menuntaskan (kompetisi domestik) musim ini merupakan prioritas UEFA dan juga kami para federasi,” demikian pernyataan dari Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF).
Dihadiahi gelar
Di sisi lain, wacana menghentikan kompetisi domestik musim ini juga menghangat. Sebelumnya, Presiden UEFA Aleksander Ceferin menyatakan, liga domestik dapat dibatalkan apabila tidak bisa digelar kembali hingga akhir Juni.
Di Belgia, penghentian liga domestik sudah terjadi, Kamis (2/4/2020), dan Club Brugge diberi gelar juara setelah berada di puncak klasemen sementara dengan keunggulan 15 poin di atas klub peringkat kedua dengan menyisakan satu laga. Langkah ini kemungkinan besar bisa diikuti negara-negara Eropa lainnya jika pandemi tidak kunjung reda.
Ketika kegelapan masih menyelimuti dunia sepak bola, Presiden FIFA Gianni Infantino tetap menyuarakan optimisme. ”Sepak bola akan kembali dan akan tampak sangat berbeda. Sepak bola akan lebih inklusif, suportif, terhubung ke setiap individu sekaligus lebih mendunia. Tidak arogan dan lebih ramah,” ujarnya. (AP/AFP/REUTERS)