Awal balapan MotoGP kembali mundur menyusul penundaan seri Spanyol di Sirkuit Jerez akibat wabah korona di Eropa. Penundaan ini tidak mengejutkan karena sebelumnya telah diperkirakan balapan ini akan sulit digelar.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
JEREZ DE LA FRONTERA, KAMIS — Awal balapan MotoGP kembali mundur menyusul penundaan seri Spanyol di Sirkuit Jerez, Jerez de la Frontera, Kamis (26/3/2020). Balapan yang ditargetkan menjadi seri pertama musim ini, pada 1-3 Mei tersebut, batal karena persebaran virus korona yang meluas di Spanyol.
”Seiring situasi yang masih terus mengalamai perubahan, tanggal baru seri Spanyol tidak bisa dikonfirmasi hingga menjadi lebih jelas kapan pastinya ajang ini akan mungkin digelar,” tulis pernyataan resmi MotoGP.
Penundaan ini bukanlah kejutan karena sebelumnya telah diperkirakan balapan di Jerez ini akan sangat sulit digelar. Bahkan, dua seri berikutnya di Le Mans, Perancis (15-17 Mei) dan Mugello, Italia (29-31 Mei), diperkirakan menyusul ditunda. Pekan lalu promotor balapan MotoGP seri Perancis, Claude Michy, menegaskan, situasi saat ini sulit untuk memastikan balapan di Le Mans bisa berlangsung sesuai dengan jadwal.
Persebaran virus korona di Eropa saat ini terus meluas dengan jumlah penderita yang berlipat setiap hari. Berdasarkan data Worldometers pada Kamis pukul 21.24 WIB, jumlah kasus positif Covid-19 di Italia mencapai 74.386 pasien, Spanyol 56.188 pasien, Jerman 40.421 orang, dan Perancis 25.233 orang. Total penderita yang meninggal di Italia mencapai 7.503 orang jauh melampaui kematian di China yang mencapai 3.287. Situasi di Spanyol juga genting dengan 4.089 kematian, sedangkan di Perancis ada 1.331 pasien yang meninggal.
”Kami akan memutuskan pada pekan pertama April apa yang harus dilakukan, tergantung dari situasi kesehatan. Tidak ada alasan untuk buru-buru,” kata Michy kepada L’Equipe.
Michy juga sudah berdiskusi dengan CEO Dorna, pemegang hak komersial MotoGP, Carmelo Ezpeleta, terkait dengan seri Perancis. Mereka bersepakat akan melihat perkembangan terakhir wabah Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus korona yang bernama resmi SARS-CoV-2. Jika situasi tidak memungkinkan, balapan berpotensi ditunda. Seandainya balapan di Le Mans ditunda, Michy memperkirakan tanggalnya pada 12-14 Juni.
Namun, sebelumnya balapan Ketahanan Le Mans 24 jam telah ditunda dari Juni ke 19-20 September untuk mencari waktu yang paling aman menggelar balapan. Dengan situasi ini, balapan MotoGP seri Perancis juga belum tentu bisa digelar pada Juni. Namun, jika dilihat dari jadwal revisi, hanya pada tanggal itu balapan di Le Mans bisa disisipkan, yaitu sepekan setelah seri Catalunya, 5-7 Juni.
Balapan MotoGP di sirkuit legendaris Le Mans merupakan salah satu seri yang menyedot banyak penonton. Musim lalu, seri ini dihadiri 206.333 penggemar yang memadati Le Mans selama akhir pekan. Seri Perancis ini hanya kalah dari seri Thailand di Sirkuit Internasional Buriram. Karena itulah, Michy menegaskan tidak akan menggelar balapan tanpa penonton karena MotoGP adalah pesta.
”Hal paling utama adalah kejuaraan bisa digelar. Dengan hanya 10 atau 11 balapan jika perlu. Masa depan kompetisi dan tim-tim bergantung pada ini,” tegasnya dikutip Crash.
MotoGP telah batal digelar pada seri pembuka di Sirkuit Losail, Qatar. Seri berikutnya di Thailand, Amerika Serikat, dan Argentina ditunda. Ketiga seri itu digeser ke Oktober dan November. Jika ada penundaan balapan lagi setelah seri Spanyol, balapan bisa berlangsung hingga Desember, bahkan tak tertutup kemungkinan hingga awal 2021.
Legenda hidup Grand Prix balap motor, Giacomo Agostini, mengatakan, di tengah wabah Covid-19 ini semua harus bersabar. Wabah ini akan berlalu suatu saat, tetapi akan mengubah semua hal, termasuk penyelenggaraan MotoGP. ”Meskipun untuk Grand Prix, ajang-ajang olahraga, kita tidak bisa berpikir mengumpulkan puluhan ribu orang karena seluruh dunia dalam krisis, tidak hanya Italia,” ujarnya dalam acara khusus Sky Sport.
”Ini masalah besar. Meskipun ketika infeksi mulai menurun, masih akan ada orang yang sakit. Jadi. kita harus menunggu tidak hanya penularan berhenti, tetapi juga semua orang disembuhkan,” tegas mantan pebalap berusia 77 tahun itu dikutip GPOne.