Bagi Steve Kerr, yang kini Pelatih Golden State Warriors, bermain selama 3,5 musim bersama Michael Jordan di Chicago Bulls (1995-1998) memiliki kenangan tersendiri. Kerr memiliki utang budi kepada Jordan.
Oleh
korano nicolash lms
·3 menit baca
Steve Kerr adalah salah satu sosok peninggalan Dinasti Michael ”Air” Jordan yang masih tersisa dan aktif di pentas NBA hingga saat ini. NBA, khususnya Chicago Bulls, masih memperingati kembalinya bintang mereka, Michael Jordan, ke pentas NBA, yakni pada 19 Maret 1995. Jordan meninggalkan lapangan basket selama setahun dan bermain di liga bisbol tahun 1994.
Bagi Steve Kerr yang kini Pelatih Golden State Warriors, kesempatan bermain selama 3,5 musim bersama Michael Jordan di Chicago Bulls dari 1995 hingga 1998 memiliki banyak cerita dan kenangan tersendiri bagi dirinya dan banyak pemain lain pada era mereka.
Apalagi, banyak orang yang percaya bahwa Michael Jordan adalah pemain terbesar sepanjang masa. Itu artinya, pengaruh kebintangan Michael Jordan masih dinikmati pemain-pemain NBA hingga saat ini.
”Hampir tidak mungkin untuk menggambarkan dampak yang dia buat pada liga ini sendiri,” kata Kerr kepada ESPN 1000 di Chicago, ketika merayakan 25 tahun kembalinya Jordan, Kamis (19/3/2020).
”Jadi mudah bagi saya untuk menggambarkan dampaknya terhadap karier saya sendiri. Karena seandainya saya tidak pernah bermain dengan Michael, jujur saja, saya tidak berpikir saya akan ditawari kontrak oleh Spurs,” kata Kerr yang dahulu menempati posisi point guard atau shooting guard.
”Maka saya tidak akan memiliki peluang untuk bermain dengan San Antonio Spurs. Saya tidak akan ditawari kontrak dengan TNT untuk penjadi penyiar. Saya bisa berpendapat bahwa semua hal itu semcam efek domino di mana pada akhirnya saya menjadi pelatih Warriors. Itu sebabnya, segala sesuatu yang saya dapat nikmati dan alami di NBA ini adalah hasil langsung dari bermain dengan Michael Jordan. Saya tidak akan terlalu rendah hati untuk mengakui kebenaran tersebut,” tutur Kerr yang kini berusia 54 tahun.
Kerr sejak 14 Mei 2014 telah bersepakat dengan Golden State Warriors untuk menjadi pelatih tim yang memilih Chase Center, di San Francisco, menjadi markasnya. Sebelumnya Warriors bertahan beberapa lama di Oracle Arena, Oakland, California.
Sampai sekarang Kerr tetap ditanya tentang Jordan. Kerr mengerti mengapa Jordan sangat berarti bagi begitu banyak orang dan telah menyatakan betapa Jordan sangat berarti bagi karier banyak pemain dan banyak orang yang terlibat di NBA hingga saat ini.
Sejauh ini Steve Kerr sudah lebih baik dari sang pendiri Dinasti Michael ”Air” Jordan. Kalau Jordan yang 17 Februari lalu genap berumur 57 tahun baru mengantongi 6 gelar NBA, Kerr sudah mencapai 8 koleksi cincin jawara NBA. Sebab, setelah memperoleh tiga gelar juara NBA bersama Michael Jordan, Kerr juga meraih dua gelar ketika membela San Antonio Spurs. Itu sebabnya, Kerr menjadi salah satu pemain yang mampu meraih gelar NBA dengan dua tim yang berbeda.
Adapun tiga gelar lainnya adalah ketika dia menjadi pelatih Golden State Warriors. Itu sebabnya, Kerr telah berkali-kali menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Michael Jordan karena telah membantu dirinya untuk menemukan tempatnya di NBA saat ini.
”Aku sesekali bertemu dengannya. Mungkin setahun sekali kami akan bertemu satu sama lain. Baik itu di acara NBA atau turnamen golf maupun acara lain. Selalu menyenangkan melihatnya, dan dia tahu, dia tahu persis bagaimana perasaan kami semua tentang dia dan dampak yang sudah dia buat bagi kami semua,” ucap Kerr.
Menurut Kerr, sangat menyenangkan untuk bernostalgia sekarang dan membahas tentang pertarungan yang telah mereka lalui serta membahas dampak satu tim terhadap tim lain.
Dinasti Michael ”Air” Jordan tidak hanya berakhir di Steve Kerr. Namun, melalui klub milik Jordan, Charlotte Hornets, Dinasti Michael ”Air” Jordan masih akan terus berjaya. Jordan masih menggurita di NBA. Jordan berusaha mengembangkan format baru NBA ke depan melalui pertemuan dengan Dewan Gubernur NBA bersama Komisioner NBA Adam Silver.
Kelak, dampak Dinasti Michael ”Air” Jordan tidak hanya bergelora di NBA pada eranya atau era Steve Kerr dan kawan-kawan. Namun, dampaknya juga akan berlangsung ke depan. Maka, kita tunggu saja. (AP)