Liga basket profesional Jepang atau Liga B kembali bergulir walaupun kemudian ditunda lagi hingga 1 April mendatang. Pemain asing menyayangkan kurangnya kesiapan liga maupun tim menghadapi wabah korona.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·3 menit baca
Keputusan untuk melanjutkan liga basket profesional Jepang atau Liga B telah menimbulkan kekhawatiran pada sejumlah pemain terutama pemain asing. Liga B Jepang baru-baru ini kembali bergulir walaupun kemudian ditunda kembali hingga 1 April mendatang. Sebelumnya, Liga B telah menghentikan sementara semua pertandingan pada pertengahan Februari hingga pertengahan Maret akibat wabah Covid-19.
Liga B Jepang sempat digulirkan tanpa penonton. Salah satunya laga Kawasaki Brave Thunders berhadapan dengan Levanga Hokkaido, di Kawasaki, Jepang, 14 Maret 2020. Pertandingan yang hampir berlangsung itu akhirnya ditunda, setelah Levanga Hokkaido mengumumkan ada tiga pemainnya yang demam.
Jeff Ayres, mantan pemain NBA yang kini bermain di tim Liga B, Shiga Lakestars ingin kembali ke Amerika Serikat. Ayres yang malang melintang di berbagai tim NBA telah bermain di Liga B sejak 2017.
Menurut Ayres yang sempat bermain di Portland Trail Blazers, Indiana Pacers, San Antonio Spurs, dan Los Angeles Clippers itu, dia merasa tidak nyaman dengan cara liga dan timnya, Shiga Lakestars, menangani situasi saat ini.
“Saya memutuskan untuk tidak berlatih atau bermain karena khawatir tentang bagaimana upaya liga dan khususnya tim saya agar pemainnya tetap aman,” tutur Ayres (32) kepada ESPN, Sabtu (21/3/2020) waktu AS atau Minggu (22/3) WIB.
Kini istri Ayres sedang hamil delapan bulan. Ayres tidak ingin melewatkan kelahiran anak ketiganya. Dia khawatir pemerintah AS menutup bandara sehingga dia tidak bisa pulang. “Saat ini pulang ke rumah (AS) adalah masalah besar,” ujarnya.
Menurut Ayres, Liga B tidak melakukan apa pun untuk mencegah pemainnya supaya tidak jatuh sakit dan tidak memiliki prosedur jika pemain tertular virus korona.
“Khususnya tim saya, mereka tidak mengambil langkah-langkah yang direkomendasikan. Seperti mengukur suhu pemain setiap hari, sampai semuanya sudah terlambat. Liga menekan pemain untuk bermain karena tekanan dari sponsor. Dan tim saya menolak kekhawatiran kami, pemainnya,” tuturnya.
Ayres menjadi salah satu dari banyak pemain AS yang bermain secara internasional yang telah memilih untuk pulang secara massal. Departemen Luar Negeri AS menyarankan warganya untuk menghindari perjalanan internasional.Warga AS yang masih berada di luar negeri agar segera kembali ke rumah. Kecuali mereka siap untuk tetap di luar negeri dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.
Banyak tim di Eropa telah mengizinkan pemain AS untuk pulang, tetapi beberapa tim meminta pemain untuk tetap tinggal. Bahkan tim mengancam pemain dengan pelanggaran kontrak jika pemain pergi dengan kemauan mereka sendiri.
“Tim mengatakan mereka akan mengakhiri kontrak saya, karena saya melanggar kontrak kalau memutuskan untuk pergi (pulang ke AS),” kata Ayres.
Menurut Ayres, Liga B lebih khawatir tentang uang sponsor dan tim yang bakal bangkrut. Mereka lebih khawatir tentang keuntungan mereka dari pada keselamatan pemainnya. Padahal, para pemain Jepang juga sudah menyuarakan keprihatinan mereka.
“Saya percaya hal ini menjadi bagian dari tekanan mereka menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 Tokyo. Mereka perlu menunjukkan kepada orang-orang bahwa Jepang aman. Sehingga mereka dapat membuat pariwisata tetap berjalan lagi,” tutur Ayres yang sempat bermain di Alvark Tokyo mau pun Ryukyu Golden Kings, sebelum bergabung dengan Shiga Lakestars sejak awal musim 2019-2020.
Ayres juga berharap agar Liga B yang diikuti 48 tim itu memiliki hasil tes Covid-19 terhadap semua yang terlibat dalam liga tersebut. Sayangnya, pihak Shiga Lakestars tidak memberi komentar atas apa yang disampaikan Ayres kepada ESPN. (AP)