Sulitnya Mencari Kolam Latihan di AS Jelang Olimpiade
Para perenang terbaik di Amerika Serikat, seperti Katie Ledecky, kesulitan mencari kolam latihan jelang Olimpiade Tokyo menyusul pandemi Covid-19. Mereka pun kini terpaksa berlatih renang di klub sirkus.
Oleh
Kelvin Hianusa
·3 menit baca
COLORADO, MINGGU — Empat bulan jelang Olimpiade Tokyo 2020, tantangan berat merintangi dua perenang terbaik Amerika Serikat, Katie Ledecky dan Simone Manuel. Mereka kesulitan menemukan kolam untuk berlatih dalam seminggu terakhir karena banyak fasilitas di AS yang tutup akibat pandemi Covid-19.
Bagi atlet elite yang sedang mempersiapkan diri ke Olimpiade, kondisi ini bisa menjadi petaka. Hal itu pula yang mendasari tim renang AS menyerukan agar Olimpiade ditunda setahun hingga Juli 2021.
Ledecky dan Manuel merupakan dua andalan utama tim renang AS yang diperkirakan berada pada kondisi puncaknya di Tokyo. Namun, mereka tidak bisa berlatih minggu ini. Fasilitas kolam di Universitas Standford, tempat langganan tim AS berlatih, ditutup akibat pandemi.
”Ini menjadi tantangan. Libur dua sampai tiga hari adalah hal yang seharusnya tidak terjadi mendekati ajang besar. Apalagi, potensi itu kini bisa bertambah lebih parah menjadi dua hingga tiga minggu,” kata pelatih kepala tim renang putri AS, Greg Meehan, seperti dikutip Washington Post.
Kedua atlet yang total sudah mengoleksi 10 medali Olimpiade itu kini tengah berjuang. Sementara ini, mereka terpaksa berlatih di klub sirkus Menlo yang terkenal dengan fasilitas berkuda. Akan tetapi, fasilitas di klub itu hanyalah solusi harian mereka sambil mencari tempat latihan lainnya.
Adapun mayoritas perenang andalan AS berlatih di fasilitas milik universitas, seperti di Indiana, Florida, California, ataupun Texas. Karena itu, tim renang AS menilai kondisi latihan bisa semakin buruk dengan ditutupnya fasilitas hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Menurut Meehan, kolam latihan ditutup nyaris di seluruh bagian negara. ”Dengan pemahaman, kolam itu tidak akan dibuka dalam waktu dekat. Itu adalah realitas yang harus kita pahami sekarang,” katanya.
Ketidakpastian
Ketidakpastian ini tentu akan sangat berpengaruh pada penampilan Ledecky dan Manuel jika Olimpiade tidak ditunda. Sebab, renang, ucap Meehan, merupakan olahraga yang sangat membutuhkan konsistensi dalam latihan.
”Renang adalah tentang rutin gerakan. Latihan sangat berpengaruh besar terhadap rutin itu sendiri. Saya ragu ketidakpastian ini membuat atlet terbaik kami tidak bisa bersaing di Olimpiade. Ketika mereka tidak bisa mempersiapkan diri, mungkin seperti atlet di negara lain yang bisa,” kata Meehan.
Dengan alasan itu, tim renang AS, melalui kepala eksekutif Tim Hinchey, menjadi federasi cabang olahraga pertama yang mengirimkan surat kepada panitia penyelenggara Olimpiade. Mereka dengan tegas meminta Olimpiade dan Paralimpiade 2020 di Tokyo ditunda.
Tim renang AS, melalui kepala eksekutif Tim Hinchey, menjadi federasi cabang olahraga pertama yang mengirimkan surat kepada panitia penyelenggara Olimpiade. Mereka dengan tegas meminta Olimpiade dan Paralimpiade 2020 di Tokyo ditunda.
”Hal yang benar saat ini adalah memprioritaskan kesehatan dan keselamatan orang banyak. Dan harus disadari, pandemi global telah mengorbankan persiapan atlet. Semuanya, termasuk pesaing kami, pasti mengalami gangguan serupa beberapa bulan jelang Olimpiade. Karena itu, kami mempertanyakan ini,” tulis Hinchey.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan, Olimpiade akan berlangsung tepat waktu, yaitu mulai 24 Juli. Namun, dikabarkan tuan rumah diam-diam telah mempersiapkan opsi untuk penundaan ajang multicabang olahraga sedunia tersebut. (REUTERS)