Meskipun Piala Eropa diundur hingga 2021, kelanjutan liga di Eropa masih tanda tanya. Penyelenggara liga di “Benua Biru” masih menunggu kondisi wabah Covid-19 membaik sebelum mengumumkan jadwal baru kompetisi.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MADRID, RABU — Pengunduran jadwal Piala Eropa dan Copa America pada 2021 memberi waktu bagi liga top Eropa menyelesaikan kompetisi musim ini. Namun, di tengah wabah Covid-19 yang belum jelas akhirnya, UEFA dan federasi sepak bola negara Eropa perlu mencari siasat untuk merampungkan liga dan turnamen antarklub yang ditargetkan rampung pada 30 Juni.
Pada Selasa (17/3/2020), UEFA menunda Piala Eropa 2020 yang semula dijadwalkan pada 12 Juni-12 Juli 2020 menjadi 11 Juni-11 Juli 2021. Tak lama kemudian, langkah ini diikuti CONMEBOL yang menunda Copa America 2020 selama 12 bulan pada waktu yang sama.
Langkah dua konfederasi sepak bola besar itu mendapat dukungan federasi sepak bola di Eropa, salah satunya, Presiden Liga Spanyol Javier Tebas. Dengan jadwal baru itu, Tebas memastikan, pihaknya telah menyusun skenario untuk merampungkan kompetisi Liga Spanyol, terutama La Liga.
Liga Spanyol dijadwalkan paling lambat dimulai kembali awal Mei. Tebas mengungkapkan, ia telah mengajukan lima skema penyelesaian 12 tanggal untuk kompetisi di Spanyol kepada UEFA. Hal itu meliputi 11 pekan tersisa La Liga serta 1 tanggal untuk final Piala Spanyol antara Athletic Bilbao melawan Real Sociedad.
”Kami telah mengirimkan lima proposal dengan lima jadwal berbeda untuk dimulainya kembali kompetisi. Harapan kami, jadwal baru kompetisi domestik dan Eropa sudah tersedia dalam sepuluh hari ke depan,” kata Tebas seperti dikutip AS.
Menurut Tebas, jadwal baru Liga dan Piala Spanyol tidak akan sulit menyesuaikan agenda Liga Champions Eropa dan Liga Europa. Ia menyebutkan, Liga Italia justru lebih sulit menyusun jadwal baru.
”Kita harus memikirkan Liga Italia, yang masih memiliki tim di kompetisi Eropa, dan perlu 14 pekan untuk menyelesaikan Liga dan Piala Italia. Namun, semua hal mungkin dilakukan, termasuk di Italia,” ujarnya.
Meskipun Liga Italia dihentikan sementara sampai 3 April, mustahil bagi Lega Calcio, operator Liga Italia, untuk memulai kembali kompetisi di awal April. Hal ini karena enam Serie A di negeri itu masih memberlakukan isolasi kepada seluruh pemain, pelatih, dan staf tim. Mereka ialah Juventus, Inter Milan, Hellas Verona, Fiorentina, Udinese, dan Sampdoria.
Seperti diketahui, sebanyak 13 pemain Liga Italia positif mengderita Covid-19. Kasus terbaru menimpa pemain Juventus, Blaise Matuidi, serta pemain Verona, Mattia Zaccagni. Alhasil, kasus positif virus korona telah ditemukan di empat klub, yaitu Sampdoria (7 pemain), Fiorentina (3 pemain), Juventus (2 pemain), serta Verona (1 pemain).
Harian La Gazzetta dello Sport memberitakan, terdapat tiga skema jadwal Liga Italia. Pertama, liga dimulai 2 Mei dan berakhir 28 Juni. Kedua, liga berlangsung 9 Mei hingga 5 Juli. Terakhir, dimulai pada 16 Mei dan rampung pada 12 Juli. Adapun untuk Piala Italia, laga kedua semifinal dilaksanakan pada 20 Mei dan 21 Mei, serta laga final pada 18 Juni.
”Misi utama saat ini adalah menemukan solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan musim ini. Dan, yang terpenting, kompetisi baru bisa dilanjutkan ketika kondisi klub sudah kembali seperti semula,” ujar Presiden Juventus Andrea Agnelli, yang juga Presiden Asosiasi Klub Eropa (ECA), kepada Tuttosport.
Sejalan dengan Agnelli, Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Cosimo Sibilia memastikan, kompetisi di Italia akan dilanjutkan apabila pandemi Covid-19 di Italia sudah mereda. Hingga 18 Maret, Italia masih menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi di Eropa dengan 26.062 kasus positif Covid-19. Dari jumlah itu, 2.503 orang meninggal dan 2.941 orang telah sembuh.
”Kami harus melakukan keajaiban untuk menyelesaikan kompetisi pada 30 Juni. Hal itu bisa dilakukan apabila mimpi buruk virus korona bisa teratasi dalam waktu singkat,” ujarnya.
Prioritas
Prioritas untuk merampungkan kompetisi juga menjadi perhatian Federasi Sepak Bola Inggris (FA). Ketua Eksekutif FA Mark Bullingham mengungkapkan, FA telah menyusun langkah darurat terkait strategi penyelesaian kompetisi di negeri itu.
”Saat ini kami belum tahu apa yang akan terjadi (dengan virus korona). Kami telah merencanakan setiap kemungkinan sehingga kami bisa merespons dengan cepat ketika wabah ini telah membaik,” ujar Bullingham kepada Sky Sports.
Meskipun UEFA telah merekomendasikan kompetisi domestik Eropa rampung pada 30 Juni, Bullingham tidak menutup kemungkinan untuk menyelesaikan liga setelah bulan Juni. Sebab, sejumlah klub Liga Primer Inggris telah menambah waktu istirahat kepada seluruh anggota tim. Misalnya, Manchester United dan Tottenham Hostspur yang menunda agenda latihan, Selasa (17/3/2020), dan meminta pemain melanjutkan isolasi di rumah.
Desakan untuk merampungkan musim ini juga disuarakan oleh mantan pemain Liverpool dan tim nasional Inggris, John Barnes. Menurut dia, liga musim ini harus berakhir tidak hanya untuk mempertimbangkan Liverpool yang diambang juara, tetapi juga masih panasnya persaingan tiket kompetisi Eropa serta persaingan di zona degradasi, dan promosi.
”Kita tidak tahu apa yang terjadi setelah 3 April (batas penundaan kompetisi di Inggris) dan mungkin penghentian liga akan diperpanjang. Oleh karena itu, meskipun liga baru akan mulai lagi di bulan Juli atau Agustus, kompetisi tetap harus diselesaikan dengan menunda sementara pelaksanaan liga musim depan. Kondisi saat ini adalah situasi darurat yang membutuhkan penanganan khusus,” tutur Barnes.
Perubahan waktu
Presiden UEFA Aleksander Ceferin menekankan, catatan untuk merampungkan liga musim ini pada 30 Juni sangat disesuaikan kondisi negara-negara Eropa yang menjadi korban wabah Covid-19. Apabila kompetisi domestik dimulai kembali pada awal Mei, Ceferin membuka kemungkinan untuk mengubah skema jadwal kompetisi antarklub Eropa.
”Tidak menutup kemungkinan liga domestik dilangsungkan pada tengah pekan, sedangkan kompetisi klub UEFA akan dipindahkan pada akhir pekan,” ujar Ceferin seperti dilansir situs resmi UEFA. Selama ini, satu-satunya agenda kompetisi antarklub UEFA yang dilangsungkan pada akhir pekan ialah final Liga Champions.
Ia memastikan, babak kualifikasi Liga Champions Eropa dan Liga Europa musim 2020/2021, yang biasanya berlangsung akhir Juli, akan disesuaikan seiring rampungnya kompetisi domestik dan antarklub Eropa. (AFP)