Pandemi Covid-19 telah mengacaukan jadwal kompetisi sepak bola di Eropa. UEFA dikabarkan memilih prioritas untuk menyelamatkan kompetisi domestik dan mengatur ulang jadwal Piala Eropa 2020.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
NYON, MINGGU — Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) menghadapi pilihan sulit untuk mengatur kembali jadwal kompetisi di Eropa yang kini terhenti akibat pandemi Covid-19. Mereka akan segera membahas beberapa skenario yang bisa dilakukan dalam telekonferensi pada Selasa (17/3/2020).
Perwakilan dari setiap federasi sepak bola, klub, dan liga di Eropa turut serta dalam pertemuan darurat tersebut. Dengan demikian, solusi yang diperoleh bisa menjawab permasalahan secara keseluruhan, mulai dari persoalan di liga domestik hingga kompetisi kontinental antarklub ataupun antarnegara.
Tidak mudah mencari solusi karena semua liga top Eropa sudah terdampak wabah Covid-19 sejak pekan lalu. Laga pada liga domestik Eropa terpaksa ditunda hingga awal April. Akibatnya, sejumlah laga tunda menumpuk dan memengaruhi kompetisi lain, seperti Liga Champions, Liga Europa, dan Piala Eropa 2020.
Beberapa sumber yang dikutip kantor berita Reuters mengatakan, pada pertemuan darurat, Selasa, akan muncul desakan kepada UEFA untuk fokus menyelesaikan kompetisi domestik. Liga ataupun turnamen di level domestik harus diprioritaskan karena menjadi akar dari kompetisi yang levelnya lebih tinggi.
UEFA juga sudah mengeluarkan pernyataan mengenai pentingnya liga domestik, Jumat (13/3). ”Sangatlah penting kompetisi domestik bisa diselesaikan musim ini untuk mencegah dampak buruk terhadap ekosistem sepak bola keseluruhan,” kata UEFA.
Liga-liga domestik di Eropa merupakan alat ukur untuk menentukan tim yang berhak tampil di ajang kontinental, seperti Liga Champions dan Liga Europa. Jika liga domestik itu belum selesai, UEFA akan kesulitan menentukan tim yang berhak mengikuti kompetisi di Eropa tersebut.
Selain itu, liga merupakan wadah bagi klub untuk mendapatkan kehormatan dengan tampil sebagai juara. Jika tidak dapat diselesaikan, perjuangan setiap klub sejak awal musim ini akan sia-sia.
Unggul jauh
Sejauh ini, baru Liga Inggris dan Liga Perancis yang menyisakan selisih yang jauh, atau lebih dari 10 poin, antara tim peringkat pertama dan peringkat kedua klasemen. Liverpool unggul 25 poin atas Manchester City di Liga Inggris dan Paris Saint-Germain unggul 12 poin atas Marseille. Kedua liga tersebut tinggal menyelesaikan sekitar 10 pekan.
Namun, tidak ada yang bisa menjamin wabah Covid-19 akan mereda dan liga bisa kembali bergulir pada awal April. Oleh karena itu, petinggi West Ham United, Karren Brady, dalam kolomnya di surat kabar The Sun berpendapat, Liga Inggris musim ini sebaiknya dibatalkan. Jika dibatalkan, Liverpool yang hampir juara akan dirugikan.
CEO Brighton and Hove Albion, Paul Barber, juga meragukan Liga Inggris bisa kembali bergulir seperti jadwal yang sudah disepakati. Bedanya, Barber masih ingin liga dilanjutkan.
”Menyelesaikan musim ini adalah yang kami dan fans inginkan. Namun, kita harus realistis karena kita tahu sejauh mana virus tersebut akan menyebar,” ujar Barber dikutip The Telegraph.
Pesimisme liga bergulir kembali sesuai dengan jadwal juga dirasakan di Italia, yang kini lumpuh karena virus korona. Apalagi, saat ini ada 11 pemain di Italia yang positif terinfeksi Covid-19. Ketua Federasi Sepakbola Italia Gabriele Gravina, seperti dikutip Football-Italia, mengatakan, Liga Italia harus bisa diselesaikan hingga 30 Juni 2020. Jika tidak bisa, federasi bisa memberlakukan sistem play off untuk menentukan tim juara dan tim terdegradasi.
Piala Eropa mundur
Dengan prioritas pada liga domestik, UEFA dikabarkan akan mempertimbangkan untuk menunda Piala Eropa 2020 hingga Desember 2020. Dengan demikian, para pemain dan klub bisa fokus menyelesaikan liga musim panas tahun ini dan Piala Eropa tidak tertunda lama. Piala Eropa 2020 semula dijadwalkan berlangsung 12 Juni-12 Juli.
Kepastian mengenai jadwal baru Piala Eropa 2020 diharapkan segera ditentukan pada rapat darurat ini. ”Kami sangat menunggu keputusan itu karena menyelesaikan kompetisi antarklub di level domestik, baik liga maupun turnamen, merupakan prioritas,” kata Gravina.
Tidak hanya Piala Eropa yang diajukan sebagai tumbal untuk menyelamatkan kompetisi domestik. Laman AS menyebutkan, UEFA akan membahas format baru yang lebih singkat untuk melanjutkan kompetisi Liga Champions musim ini.
Nantinya tim yang lolos dari babak perempat final hanya memainkan satu laga semifinal. Para pemenang semifinal bertemu pada laga final. Tiga laga tersebut (dua laga semifinal dan satu final) langsung digelar di Istanbul, Turki, yang sudah ditetapkan untuk menggelar laga final musim ini.
Keputusan-keputusan penting mengenai jadwal ini diharapkan bisa langsung diambil pada Selasa nanti. Jika terlambat mengantisipasi situasi ini, UEFA akan menghadapi pilihan yang jauh lebih sulit. (AP/REUTERS)