Kompetisi sepak bola Liga 1 dan 2 Indonesia dipastikan ditunda minimal dua pekan mulai Senin (16/3/2020) akibat pandemi Covid-19. Klub-klub di Liga 1 pun lantas mengapresiasi langkah bijak PSSI dan pemerintah itu.
Oleh
Adrian Fajriansyah
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pemuda dan Olahraga serta PSSI sepakat menghentikan sementara seluruh kompetisi sepak bola Shopee Liga 1 dan Liga 2 Indonesia menyusul pandemi Covid-19. Penundaan itu berlaku mulai Senin (16/3/2020) hingga setidaknya dua pekan ke depan.
”Kami tentukan minimal dua pekan kompetisi berhenti, baik Liga 1 maupun Liga 2, sambil menanti perkembangan terkini atas (wabah) Covid-19. PSSI akan mengganti biaya transportasi dan akomodasi yang sudah dikeluarkan terkait pertandingan hari Senin di Biak,” ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan seusai membuka Liga 2 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (14/3/2020).
Seperti disampaikan melalui siaran persnya, Liga 2—yang tahun ini disiarkan rutin Kompas TV—dimulai sesuai jadwal. Itu ditandai lewat laga tuan rumah Persiba Balikpapan kontra Kalteng Putra di Stadion Batakan.
Namun, menyusul penghentian itu, laga Liga 2 pada Senin yang menyajikan duel Persewar Waropen menjamu Putra Sinar Giri Gresik di Biak harus ditunda. Adapun Liga 1, kompetisi kasta tertinggi, sejak awal telah dijadwalkan jeda mulai Senin besok hingga 3 April.
Langkah PSSI itu diapresiasi Menpora Zainudin Amali yang ikut menghadiri pembukaan Liga 2. ”Ini artinya kami memperhatikan serius imbauan dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan Kementerian Kesehatan. Ini juga bukti pemerintah berkoordinasi dengan cabang-cabang olahraga dalam penanganan Covid-19,” ujarnya.
Ini artinya kami memperhatikan serius imbauan dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan Kementerian Kesehatan. Ini juga bukti pemerintah berkoordinasi dengan cabang-cabang olahraga dalam penanganan Covid-19.
Apresiasi serupa datang dari klub-klub peserta Liga 1. Pelatih Persija Jakarta Sergio Farias menilai, penundaan sementara kompetisi adalah langkah bijak dan tepat dari federasi. ”Saya sebenarnya ingin liga terus berjalan. Namun, kesehatan semua pihak tetap lebih utama. Untuk itu, kalau memang liga ditunda, itu merupakan keputusan yang tepat,” ujarnya di Jakarta.
Perhatian serius
Menurut Farias, wabah Covid-19 memang harus mendapatkan perhatian serius. Sebab, dampaknya cukup parah. Sejumlah liga lain di dunia juga telah dihentikan sementara.
Terkait hal itu, Farias telah menginstruksikan pemainnya lebih waspada akan ancaman virus korona baru. Mereka diminta menjaga daya tahan tubuh, menjaga kebersihan, lebih banyak istirahat, dan mengurangi kegiatan di luar.
”Saya pribadi mengikuti instruksi itu, terutama lebih banyak istirahat dan tidak mendekati keramaian dulu,” ujar M Rezaldi Hehanussa, bek sayap Persija, dalam jumpa pers seusai laga kontra Bhayangkara di Stadion PTIK, Jakarta.
Hal serupa disampaikan gelandang Bhayangkara, TM Ichsan. Ia telah melakukan langkah pencegahan sendiri guna mencegah terpapar virus korona baru. ”Sekarang saya mengurangi kegiatan di luar ruangan. Menghindari dulu pertemuan dengan banyak orang,” ujar pemain asal Aceh tersebut di Jakarta.
Laga sunyi
Laga yang berakhir 2-2 itu digelar tanpa penonton menyusul instruksi Gubernur DKI Jakarta yang menunda sementara berbagai izin keramaian sebagai upaya menangkal Covid-19. Hal itu membuat laga berlangsung tanpa keriuhan atau nyaris sunyi. Suara pemain berinteraksi di lapangan pun jelas terdengar.
Kendati demikian, pemain kedua tim tetap bermain ngotot. Bahkan, beberapa kali terjadi kontak fisik yang lumayan keras di antara pemain kedua tim.