Surabaya Bhayangkara Samator (SBS) tetap tampil dominan melawan tim yang lebih yunior Jakarta Garuda (JGA) meskipun sudah relatif aman di posisi empat besar. SBS menang 3-1 (25-17, 25-22, 20-25, 25-19)
Oleh
·2 menit baca
Yogyakarta, Kompas-Walau posisi relatif aman di empat besar, Surabaya Bhayangkara Samator (SBS) tetap tampil dominan dalam pertarungan sengit melawan tim yang lebih yunior Jakarta Garuda (JGA) pada putaran kedua minggu ketiga Proliga Bola Voli 2020 di GOR Universitas Negeri Yogyakarta, Jumat (14/3/2020). SBS menang 3-1 (25-17, 25-22, 20-25, 25-19).
JGA tampil menawan di awal pertandingan dan sempat memimpin skor. Namun, SBS yg lebih senior membalikkan keadaan plus JGA gagal menjaga irama permainan. Dalam kondisi tersebut JGA malah sering gagal membalikkan servis dari Rivan Nurmulki dkk. Set pertama ditutup dengan rentang poin meyakinkan oleh SBS, 25-17.
Pada set kedua, SBS meraih poin lebih dulu. JGA tampil lebih serius dan dapat menyamakan skor. Kedua tim bergantian meraih poin demi poin hingga berakhir 25-22
JGA baru menunjukkan tajinya lewat perjuangan Alfin Daniel dkk. Mereka unjuk gigi dan unggul atas seniornya dengan 25-20.
Sayang JGA gagal menjaga irama permainan dan kerap membiarkan daerah pertahanan mereka kosong. SBS segera memanfaatkan kondisi tersebut guna mengakhiri perlawanan JGA. SBS merebut set penutup 25-19.
SBS kini di posisi ketiga di klasemen utama dengan total 15 poin. Sementara JGA, di peringkat kelima dengan 6 poin.
Pelatih SBS, Ibarsjah Djanu Tjahjono pun mengaku senang atas kemenangan ini meski skuad didikannya sudah dipastikan masuk babak empat besar.
"Syukur Alhamdulillah, SBS diberi kemenangan dalam proses ini juga diberikan kelancaran dan keselamatan. Memang, kami tetap main all-out walau sudah lolos ke final four," ucap Ibarsjah.
"Cukup ada progres yang baik dibandingkan putaran sebelumnya. Tetapi akan ada tiga hal yang kami lebihkan di latihan, yakni receive, blok, servis. Kita tidak main-main dan tetap konsisten untuk menjaga mental di persiapan empat besar," ujarnya.
Ibarsjah menegaskan, tidak ada pelapis di timnya. Ia memastikan, semua pemain yang dibawa adalah pemain yang siap main.
Pelatih JGA, Eko Waluyo mengaku cukup terkejut dengan hasil ini. "Hari ini Jakarta Garuda bermain kurang baik. Saya juga tak tahu kenapa mereka menurunkan tensi tadi di lapangan. Kalau saya lihat mungkin karena faktor penonton ya," ucap Eko.
"Saat di Bandung, penonton ramai sekali. Semangat pemain kami ikut semangat. Di Yogyakarta, penonton lebih kalem sehingga semangat pemain kami ikut rendah. Selain itu, materi pemain juga beda," katanya. (Tia)