Para pemain di Liga Kompas Kacang Garuda perlu menikmati setiap detik laga, tanpa harus berpikir menang atau kalah, menjelang akhir kompetisi musim ini. Dengan demikian, bermain sesuai filosofi tim menjadi penting.
Oleh
kelvin hianusa
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Legenda sepak bola Arsenal, Arsene Wenger, pernah berkata, kemenangan bukanlah tujuan akhir bagi pemain remaja. Mereka perlu menikmati setiap detik pertandingan dengan mengekspresikan diri tanpa berpikir menang atau kalah.
”Pemain muda 14 hingga 17 tahun butuh lebih banyak berekspresi. Sebuah kesalahan jika mereka berada dalam tekanan untuk memenangi laga,” ucap Wenger pada akhir 2019.
Ucapan ”Sang Profesor”, julukannya, bisa menjadi inspirasi bagi sekolah sepak bola (SSB) pada lima pekan tersisa musim ini. Menyusul wabah Covid-19 yang dipicu virus korona baru, pekan ke-26 pada Minggu (15/3/2020) ini dan pekan ke-26 Minggu depan akan ditunda.
Persaingan memperebutkan gelar juara yang ketat, yaitu diperebutkan tujuh tim di lima laga tersisa, membuat beberapa tim papan atas akhir-akhir ini mulai bermain pragmatis. Banyak pemain mulai terbuai tiga poin, tanpa menghargai proses dan filosofi bermain yang sudah dilatih sebelumnya.
Padahal, dalam beberapa pekan terakhir, terbukti tim yang menikmati pertandingan dengan filosofinya justru bisa meraih tiga poin. Contoh nyatanya SSB Bina Taruna yang baru saja meraih empat kemenangan beruntun pekan lalu.
Pemain-pemain Bina Taruna mengekspresikan diri dengan umpan-umpan pendek dan membangun serangan dari bawah, seperti di latihan. Saat menang atas Salfas Soccer 2-0 pada pekan ke-25, mereka mencatatkan umpan sukses terbanyak dalam satu laga, yakni 105 kali.
”Sepak bola bukan bicara menang kalah. Tetapi, kita harus belajar. Kalau cari menang, datang saja langsung bertanding. Tidak usah latihan. Kami selalu mengajarkan anak bermain filosofi kita, Filanesia,” kata Pelatih Bina Taruna Dody Sahetapy.
Sepak bola bukan bicara menang kalah. Tetapi, kita harus belajar. Kalau cari menang, datang saja langsung bertanding. Tidak usah latihan. Kami selalu mengajarkan anak bermain filosofi kita, Filanesia.
Filanesia menuntut tim bermain dengan menguasai bola dan mengandalkan kecepatan transisi bertahan ke menyerang. Menurut Dody, kenyamanan para pemain mengekspresikan diri dengan filosofi itu menjadi kunci kemenangan beruntun timnya.
”Kita harus terus belajar dengan menggunakan kesempatan 30 pertandingan di kompetisi ini. Yang kita buat sekarang bukan untuk hari ini, bukan pula di liga ini, melainkan untuk masa depan mereka (para pemain),” kata Dody.
Kesenangan bermain membuat jumlah anak-anak yang hadir dalam latihan meningkat drastis, dari semula 12 orang pada awal musim menjadi 19 orang pada beberapa pekan terakhir.
Riset Aliansi Nasional Olahraga Usia Dini pada 2016 menyebutkan, sekitar 70 persen pesepak bola berhenti bermain sebelum usia 13 tahun. Mereka keluar dari permainan karena sudah tidak merasakan lagi kesenangan.
Pekan ini, Taruna akan menggunakan filosofi yang sama untuk menghadapi tim peringkat kelima Kabomania. ”Kami harus semangat dan optimistis bisa menang. Karena sekarang kami lebih semangat di latihan,” kata kapten tim Bina Taruna, Dony Tri Pamungkas (15).
Di sisi lain, Pelatih Matador Mekarsari Supriyono Prima ingin anak-anak asuhnya berani tampil saat menghadapi peringkat keempat, Big Stars Babek FA. Adapun dia kurang puas terhadap performa tim dalam dua hasil seri beruntun pekan sebelumnya.
Pekan lalu, Matador bermain dengan lebih banyak umpan panjang saat ditahan imbang tim papan bawah Benteng Muda IFA. Mereka lebih banyak mengandalkan keberuntungan. Padahal, dalam latihan, anak-anak Matador dilatih menyerang dengan umpan pendek dari kedua sayap.
”Ini kembali kepada mereka, mau nggak menampilkan apa yang sudah saya berikan di latihan? Seharusnya mereka bisa menikmati pertandingan. Karena sepak bola itu, kan, seni, ya. Harus ada prosesnya,” kata Supriyono.
Matador berpeluang besar memuncaki klasemen jika mampu menang pekan ini. Mereka hanya terpaut dua poin dari pemuncak klasemen Buperta Cibubur yang juga sedang dalam tren kurang baik di beberapa pekan terakhir.