PSSI Tunggu FIFA untuk Kepastian Arena Piala Dunia U-20
PSSI menanti kedatangan delegasi FIFA untuk penentuan enam arena yang akan dipakai di Piala Dunia U-20 2021. Sempat ditunda kedatangannya akibat wabah Covid-19, FIFA dijadwalkan hadir di Tanah Air pada 20-22 Maret.
Oleh
Adrian Fajriansyah
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – PSSI telah meninjau 11 stadion yang menjadi kandidat arena Piala Dunia U-20 Indonesia pada Mei 2021 mendatang. Sekarang, mereka menanti kehadiran delegasi FIFA untuk menentukan enam stadion yang layak atau memenuhi syarat sebagai arena kejuaraan akbar sepak bola usia muda dua tahunan itu.
Hasil peninjauan PSSI itu telah disampaikan kepada FIFA sebagai bahan evaluasi awal untuk penetapan enam arena Piala Dunia U-20. PSSI pun berharap badan sepak bola dunia itu segera mengambil keputusan terkait arena yang terpilih itu. Semula, utusan FIFA diagendakan datang ke Indonesia pada 10-11 Maret.
Namun, karena merebaknya wabah penyakit Covid-19 yang dipicu virus korona baru, FIFA pun menunda kunjungannya ke Tanah Air untuk memantau arena-arena Piala Dunia U-20. Setelah melakukan koordinasi ulang, FIFA dijadwalkan datang ke Tanah Air pada 20-22 Maret mendatang.
Karena merebaknya wabah penyakit Covid-19 yang dipicu virus korona baru, FIFA pun menunda kunjungannya ke Tanah Air untuk memantau arena-arena Piala Dunia U-20. Setelah melakukan koordinasi ulang, FIFA dijadwalkan datang ke Tanah Air pada 20-22 Maret mendatang.
”Kami sudah serahkan semua berkas mengenai stadion-stadion itu secara lengkap kepada FIFA. Apa yang mereka inginkan, semuanya ada di berkas-berkas itu. Dari (berkas) itu, FIFA akan mempelajarinya. Nantinya, kami harap mereka bisa melihat secara konkret sesuai fakta yang ada tentang arena-arena tersebut,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan seusai menemui Menpora Zainudin Amali di Jakarta, Senin (10/3/2020).
Diakui Iriawan, pihaknya berharap FIFA bisa memutuskan enam arena terpilih secepat mungkin mengingat waktu pelaksaan Piala Dunia U-20 hanya tersisa 14 bulan. ”Tujuannya supaya kami bisa segera mengusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat guna melakukan pembangunan, renovasi, ataupun revitalisasi stadion, yang sesuai standar FIFA,” ujarnya.
Iriawan mengatakan, secara bergilir, PSSI sudah meninjau 11 stadion yang menjadi kandidat arena penyelenggara Piala Dunia U-20. Kesebelas stadion itu adalah Stadion Utama Riau (di Pekanbaru), Jakabaring (Palembang), Gelora Bung Karno (Jakarta), Patriot (Bekasi), Wibawa Mukti (Cikarang), Pakansari (Bogor), Si Jalak Harupat (Bandung), Manahan (Solo), Mandala Krida (Yogyakarta), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Kapten I Wayan Dipta (Bali).
Dalam kesempatan sama, Zainudin menuturkan, rapat koordinasi Kemenpora dan PSSI akan digelar secara rutin. Itu untuk mematangkan persiapan Piala Dunia U-20 yang waktunya kini terbilang sempit. ”Sekarang, kami tinggal menyesuaikan waktu masing-masing agar pertemuan ini bisa berlangsung reguler,” tuturnya.
Sukses prestasi
Tak hanya menggejar sukses penyelenggaraan, Irawan berkata, PSSI juga ingin Indonesia bisa sukses prestasi di Piala Dunia U-20. Untuk itu, Iriawan telah menunjuk Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto sebagai penanggungjawab penyelenggaraan Piala Dunia U-20 dan wakilnya yang lainnya, Cucu Sumantri, sebagai penanggungjawab timnas U-20. ”Nanti, bakal dikeluarkan kepres (keputusan presiden) sesuai dengan pembagian tugas masing-masing,” ujarnya.
Selain itu, Irawan juga mendukung penuh pelatih timnas asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, yang tengah menyiapkan timnas U-20. Salah satu dukungan itu adalah peningkatan kemampuan fisik pada pemain timnas. Beberapa waktu lalu, Shin menyoroti masalah fisik dan stamina para pemain Indonesia. Mereka hanya kuat bermain sesuai tuntutannya selama 20 menit dari total 90 menit waktu laga.
”Shin adalah pelatih profesional. Mereka punya cara khusus dalam melatih. Mereka punya alat ukur untuk mengetahui kemampuan fisik para pemain. Jadi, kami akan dukung cara mereka melatih. Ketika ditanya ke pemain, mereka juga cuku menikmati metode kepelatihan tersebut,” katanya.
Di samping itu, Iriawan mendukung pula "fatwa" Shin bahwa para pemain tidak boleh makan gorengan. Bahkan, dirinya juga siap untuk membatasi pemain bermain media sosial. ”Jadi, apapun yang dianggap Shin harus dibatasi ataupun dilarang karena bisa mengganggu konsentrasi pemain dalam latihan, kami siap mendukung. Nanti, kami buat regulasinya. Mudah-mudahan, itu tuntas minggu depan,” tuturnya kemudian.
Pantauan korona
Terkait merebaknya Covid-19 di Indonesia, Iriawan menyampaikan, pihaknya tetap menggelar Liga 1 Indonesia sesuai jadwal direncanakan. Sejauh ini, kecuali laga tunda antara Persija dan Persebaya di Jakarta pada pekan kedua, laga-laga yang lain tetap berjalan normal, bahkan dengan kehadiran penonton di stadion.
”Sejauh ini, tidak ada instruksi apapun. Liga 1 tetap berjalan dan ada penonton. Apalagi, pemerintah pusat juga belum ada imbauan ataupun larangan kepada kami. Tapi, kalau nanti ada imbauan, kami siap untuk mengikuti,” ujarnya.
Terkait ditundanya laga Persija kontra Persebaya, Iriawan mengatakan, itu karena ada instruksi dari Pemprov DKI Jakarta yang melarang kegiatan besar di luar ruangan untuk menangkal wabah Covid-19. PSSI maupun operator Liga 1 menghormati keputusan tersebut. Namun, mereka berharap tidak semua daerah mengeluarkan keputusan seperti itu karena dikhawatirkan mengganggu jadwal Liga 1 musim ini.
”Untuk laga Persija versus Persebaya, kami akan segera cari jadwal baru dan kemungkinan dipindah ke tempat lain yang memungkinkan. Selanjutnya, melalui Cucu, kami berupaya untuk berkomunikasi dengan Pemprov DKI Jakarta. Yang jelas, kami ingin mencari jalan terbaik untuk jalannya liga,” kata Iriawan.
Adapun Zainudin berkata, pihaknya tidak bisa melarang atau mengintervensi cabor terkait wabah korona baru. Pihaknya hanya bisa memberikan imbauan, terutama berdasarkan petunjuk Kementerian Kesehatan. ”Kami berpatokan ke Kemenkes. Apa yang disampaikan mereka diteruskan ke semua cabang olahraga. Selanjutnya, keputusan ada di setiap cabang. Tentu, cabang yang paling paham kondisi di lapangan,” pungkasnya.