Seri kelima babak reguler Proliga 2020 di Bandung, Jawa Barat, 6-8 Maret telah usai. Seri keenam atau seri terakhir di Yogyakarta, 13-15 Maret mendatang akan menjadi ajang para pelatih mengintip kelemahan lawan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·6 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Seri kelima babak reguler Proliga 2020 di Bandung, Jawa Barat, 6-8 Maret telah usai. Empat tim putra dan tiga tim putri sudah memastikan lolos ke babak empat besar. Untuk itu, seri keenam atau seri pamungkas di Yogyakarta, 13-15 Maret akan menjadi ajang para juru taktik mengintip kelemahan lawan. Keberhasilan membaca kelemahan lawan akan jadi salah satu penentu tim peserta lolos dari lubang jarum babak empat besar guna menuju ke grand final.
Empat laga putra dan tiga laga putri telah berlangsung dengan ketat pada seri kelima di Bandung. Dari laga-laga itu, Palembang Bank SumselBabel dan Surabaya Bhayangkara Samator berhasil memastikan tiket ke babak empat besar.
Mereka menyusul Jakarta BNI 46 dan Jakarta Pertamina Energi yang sudah mengunci tiket ke final four itu sejak seri keempat di Gresik, Jawa Timur, 28 Februari-1 Maret. Saat ini, BNI 46 kokoh di puncak klasemen dengan 19 poin hasil tujuh menang dan satu kalah. Sementara itu, Pertamina Energi di urutan kedua dengan 17 poin hasil enam menang dan tiga kalah.
Di Kota Kembang, Bandung, Bank SumselBabel berhasil meraih dua kemenangan yang menentukan, yakni 3-1 (21-25, 27-25, 25-23, 25-20) atas tim yang diisi para pemain rata-rata berusia di bawah 20 tahun Jakarta Garuda dan 3-2 (25-22, 24-26, 21-25, 25-21, 15-11) atas tim yang berkuasa di putaran pertama Jakarta Pertamina Energi.
Dua kemenangan itu membuat tim asal Kota Pempek, Palembang itu bertengger di peringkat ketiga dengan 15 poin hasil lima menang dan empat kalah. Pada seri terakhir di Yogyakarta, Sabtu (14/3/2020), mereka menyisakan satu laga kontra tim yang dihuni mayoritas pemain timnas Jakarta BNI 46.
Pelatih Bank SumselBabel Mashudi mengatakan, seri Bandung adalah seri hidup-mati untuk timnya. Kalau gagal meraih dua kemanangan dari dua laga yang ada, kesempatan mereka ke empat besar kemungkinan besar tertutup. ”Makanya, saya minta kepada anak-anak untuk mengeluarkan semua kemampuan mereka dalam dua laga tersebut. Alhamdulillah, kami bisa mencapai target itu,” ujar pelatih yang membawa Bank SumselBabel juara Proliga 2011 dan 2013 itu.
Data awal
Jelang laga menghadapi BNI 46, Mashudi melanjutkan, itu kesempatan dirinya menurunkan pemain pelapis dan mengumpulkan data kelebihan dan kelemahan lawan. Sejauh ini, pelatih asal Surabaya itu sudah mengantongi data awal kelebihan dan kelemahan Pertamina Energi dan Bhayangkara Samator.
Bhayangkara Samator terlalu bergantung dengan dua pemain timnas, yakni spiker Rivan Nurmulki dan Rendy Febriant Tamamilang. Jika dua pemain itu bisa direndam, peluang menaklukan tim langganan juara itu pun bisa didapat. Pertamina Energi sangat bergantung dengan dua spiker asingnya, yakni pemain Montenegro Aleksandar Minic dan pemain Amerika Serikat Jeffrey Paul Menzel. Apabila dua pemain itu bisa dimatikan, peluang kemenangan akan terbuka.
BNI 46 memiliki permainan yang variatif. Mereka menyerang dari semua penjuru, yakni dua sisi net dan bagian tengah. Serangan itu berasal dari dua spiker dan juga quiker. Meredam mereka perlu usaha lebih dan taktik yang benar-benar tepat. ”Data itu harus dilengkapi pada seri terakhir. Dari itu, kami bisa mengolah taktik atau strategi yang tepat ketika bertemu mereka di empat besar,” kata Mashudi yang menyatakan timnya masih lemah pada pengembalian bola pertama, blok, dan variasi serangan.
Tim lain yang menyusul ke empat besar adalah tim juara bertahan Bhayangkara Samator. Di Bandung, mereka meraih kemenangan atas Pertamina Energi 3-0 (25-20, 25-22, 25-12) dan kekalahan dari BNI 46 1-3 (28-26, 23-25, 20-25, 23-25). Hasil itu membuat mereka bertengger di urutan keempat dengan 13 poin hasil lima menang dan tiga kalah.
Perolehan mereka sudah tidak mungkin dikejar oleh Garuda di peringkat kelima dengan enam poin hasil satu menang dan tujuh kalah, serta tim pendatang baru Lamongan Sadang MHS di urutan keenam atau juru kunci dengan lima poin hasil satu menang dan tujuh kalah.
Pada seri Yogyakarta, Bhayangkara Samator masih akan berhadapan dengan Garuda pada Sabtu dan Lamongan Sadang MHS pada Minggu (15/3/2020). ”Selain fokus melihat kelebihan dan kekurangan lawan, saya juga berusaha untuk membenahi permainan tim pada seri terakhir nanti. Tim kami masih sangat buruk pada pengembalian bola pertama dan blok. Kalau ini tidak membaik, kami akan kesulitan di babak empat besar,” tutur pelatih Bhayangkara Samator Ibarsjah Djanu Tjahjono.
Fokus ke fisik
Bagi dua tim kandidat juara, mereka juga menyisakan laga di seri terakhir. BNI 46 akan kontrak Bank SumselBabel pada Sabtu dan Garuda pada Minggu, sedangkan Pertamina Energi menghadapi Lamongan Sadang MHS pada Jumat (13/3/2020).
Pelatih Pertamina Energi Pascal Wilmar mengutarakan, dirinya tidak mau ngotot lagi dalam laga sisa tersebut. Dia akan memberikan kesempatan pemain pelapis untuk bermain. Itu untuk meningkatkan mentalitas pemain pelapis sehingga bisa dioptimalkan menjadi senjata rahasia pada babak empat besar. ”Selain itu, tentu agar fisik pemain utama terjaga dan menghindari risiko cedera,” ujarnya.
Pascal pernah tersandung dengan masalah fisik. Musim lalu ketika menangani Bank SumselBabel, dia berhasil membawa tim meraih semua kemenangan dari tiga laga yang ada pada seri pertama babak empat besar di Kediri, Jawa Timur, 8-10 Februari 2019. Namun, pada seri kedua empat besar di Malang, Jawa Timur, 15-17 Februari, timnya justru mengalami tiga kekalahan telak sehingga gagal lolos ke grand final.
”Saya belajar dari musim lalu. Fisik pemain harus benar-benar dijaga, bahkan ditingkatkan. Sebab, empat besar nanti akan sangat menguras energi. Apalagi, selama babak itu, tim harus bermain tiap hari dengan tempo tinggi,” katanya.
Pelatih BNI 46 Samsul Jais menyampaikan, selain fisik, dirinya fokus untuk meningkatkan mental berjuang pemain. Dari musim-musim sebelumnya, laga di babak empat besar berlangsung bagaikan final. Kalau tidak siap bertarung, tim akan terpuruk dan gagal ke grand final walaupun berjaya selama babak reguler.
Tiket terakhir putri
Pada kategori putri, seri Yogyakarta akan menjadi pertarungan tim putri Jakarta BNI 46 dan Gresik Petrokimia Puslatda KONI Jatim untuk merebut tiket terakhir ke babak empat besar. Saat ini, BNI 46 di peringkat keempat dengan empat poin hasil satu menang dan lima kalah. Sedangkan Petrokimia di peringkat kelima atau urutan terakhir dengan dua poin hasil satu menang dan enam kalah.
Di Yogyakarta, BNI 46 masih menyisakan laga kontra Pertamina Energi pada Jumat dan tim juara bertahan Jakarta PGN Popsivo Polwan pada Minggu. Adapun Petrokimia tinggal menyisakan laga menghadapi Popsivo Polwan pada Sabtu.
Di atas kertas, BNI 46 punya peluang lebih besar untuk merebut tiket terakhir tersebut. ”Kekurangan utama tim ini ada pada mental bertanding karena mereka mayoritas pemain muda berusia di bawah 23 tahun. Padahal, dari sisi skill, mereka sangat potensial. Sekarang, saya berusaha memacu mereka lebih fokus dan tidak mudah menyerah pada setiap laga. Ini menjadi kunci untuk lolos ke babak empat besar,” ujar pelatih BNI 46 Walfridus Wahyu.
Adapun tiga tim putri yang sudah pasti ke empat besar, yakni Pertamina Energi di peringkat pertama dengan 18 poin hasil enam menang tanpa kekalahan, Bandung bjb Tandamata di urutan kedua dengan 15 poin hasil lima menang dan dua kalah, serta Popsivo Polwan di urutan ketiga dengan 9 poin hasil tiga menang dan tiga kalah. Mereka sudah pasti lolos sejak seri Gresik lalu.
Sejauh ini, Pertamina Energi yang belum tersentuh kekalahan menjadi kandidat kuat untuk juara. Namun, mereka tidak mau terbuai dengan grafik tersebut. Sebab, mereka yakin lawan sudah mengintai semua kelemahan mereka untuk ditaklukan pada babak empat besar.
”Sekarang, kami harus terus fokus meningkatkan kemampuan. Saat ini, kami masih sering lengah ketika sudah unggul jauh. Kadang juga, kami melakukan kesalahan sendiri saat dapat bola-bola yang sebenarnya gampang,” pungkas bloker Pertamina Energi Agustin Wulandhari.