Manchester United bertekad tetap tenang saat menghadapi Manchester City. Kemenangan dibutuhkan MU pada laga derbi ini untuk menjaga peluang masuk ke peringkat empat besar Liga Inggris.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MANCHESTER, SABTU — Manchester United terus membutuhkan kemenangan agar bisa masuk peringkat empat besar Liga Inggris. Namun, langkah mereka akan dihadang sang tetangga, Manchester City, di Stadion Old Trafford, Minggu (8/3/2020). ”Setan Merah” merasa perlu menjaga emosi.
City sebagai tim yang kini masih berada di peringkat kedua klasemen sementara bakal menjadi lawan yang sangat sulit ditaklukkan. ”Mereka sekarang tambah percaya diri setelah menang atas Real Madrid di Santiago Bernabeu dan menjuarai Piala Liga Inggris,” ujar Manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer.
Dalam dua pekan terakhir, City mengalahkan Real, 2-1, laga pertama babak 16 besar Liga Champions, dan mengalahkan Aston Villa, 2-1, untuk merebut trofi Liga Inggris. Di ajang Piala FA, City berhasil melaju ke babak perempat final seusai menaklukkan Sheffield Wednesday, 1-0. Lima kemenangan beruntun di semua kompetisi telah diraih City sejak pertengahan Februari lalu.
Solskjaer pun merasa City mendapatkan keuntungan ketika bisa beristirahat 24 jam lebih lama daripada MU. City menghadapi Wednesday pada Rabu (4/3/2020), sedangkan MU tampil melawan Derby County, Kamis (5/3/2020).
”Saya tidak percaya kenapa laga derbi (Manchester) ini digelar pada Minggu. Inikah bantuan yang kami dapat dari federasi?” kata Solskjaer. Keuntungan yang sama juga didapat City pada laga derbi Manchester pertama musim ini pada Desember lalu. Meski demikian, MU tetap memenangi laga itu, 2-1, berkat gol dari Marcus Rashford dan Anthony Martial.
Hal lain yang membuat Solskjaer cemas adalah momen saat MU dikalahkan City, 1-3, pada laga pertama semifinal Piala Liga Inggrus di Old Trafford, awal Januari lalu. Meski tampil di kandang sendiri pada laga itu, MU tetap saja bisa kebobolan tiga gol dalam waktu 45 menit pertama.
Dukungan para penonton saat tampil di kandang, kata Solskjaer, menggoda para pemain memamerkan kemampuan mereka yang terbaik. Ketika City saat itu mulai mencetak gol, para pemain MU lupa menjaga pertahanan. Mereka hanya berpikir lebih agresif menyerang agar para pendukung tidak kecewa.
Kekalahan pada awal Januari itu pun dijadikan pelajaran bagi Solskjaer sebelum menjamu City pada Minggu ini. Ia yakin City bisa melihat dan mengeksploitasi kesalahan sekecil apa pun yang dilakukan MU. ”Kami harus lebih bisa menjaga emosi. Kami sudah belajar dan akan mempraktikkannya pada laga nanti,” katanya seperti dikutip Manchester Evening News.
Dengan menjaga emosi, MU akan lebih berhati-hati dan berusaha bermain dengan kepala dingin. Mereka akan berusaha ingat bahwa City sedang percaya diri dan sudah cukup beristirahat. Kegagalan mengontrol emosi akan sangat merugikan peluang MU untuk mengejar Chelsea yang duduk di peringkat empat dengan 45 poin, sedangkan MU berada di peringkat kelima dengan 42 poin.
Jika berhasil mengalahkan City, MU akan menyamai poin Chelsea sekaligus menggusur posisi mereka karena MU unggul dalam jumlah selisih gol. Namun, Chelsea juga berpeluang menjaga jarak jika memenangi laga kontra Everton yang juga berlangsung, Minggu malam.
Sebaliknya, manajer Manchester City, Pep Guardiola, melihat MU sudah berubah menjadi tim yang lebih agresif. Ketika saya melihat laga terakhir MU, mereka sangat agresif. ”Sifat itu akan muncul lagi di Old Trafford. Mereka semakin bagus dan saat ini adalah periode terbaik mereka,” ujar Guardiola dikutip The Guardian.
Sementara City pada laga nanti kemungkinan besar tidak bisa mengerahkan formasi terbaik karena gelandang serang, Kevin De Bruyne, masih diragukan bisa tampil. Gelandang asal Belgia itu sedang mengalami cedera pada bahunya.
Lini tengah Setan Merah justru semakin kuat dengan hadirnya Bruno Fernandes yang baru saja dibeli dari Sporting Lisbon, Januari lalu. ”Dia adalah pemain yang luar biasa dan itulah mengapa MU membelinya,” kata Guardiola.
Kembali menang
Pada laga lainnya, Sabtu (7/3/2020), Liverpool mengalahkan Bournemouth, 2-1, di Stadion Anfield. Dengan demikian, ”Si Merah” sudah kembali ke jalur kemenangan dan terus memperkokoh posisi di pucak klasemen dengan 82 poin atau unggul 25 poin atas City.
Bournemouth yang berjuang keluar dari zona degradasi mampu menyulitkan Liverpool pada awal laga dengan mencetak gol pada menit ke-9 melalui Callum Wilson. Namun, Liverpool langsung bisa bangkit melalui gol yang dicetak Mohamed Salah pada menit ke-25 dan Sadio Mane pada menit ke-33.
Kemenangan ini telah mengobati kekecewaan Liverpool yang berturut-turut dikalahkan Watford dan Chelsea pada laga sebelumnya. Tiga kemenangan lagi, Si Merah bisa memastikan gelar juara Liga Inggris yang telah mereka nantikan selama 30 tahun.
Pada tiga laga berikutnya, Liverpool akan menghadapi Everton, Crystal Palace, dan City. ”Kami harus terus bertarung seperti yang sudah dilakukan pada laga ini,” kata Manajer Liverpool Juergen Klopp kepada BBC. (AFP/REUTERS)