Laga Sepak Bola di Italia Berpotensi Ditunda Satu Bulan
Akibat penyebaran virus korona di wilayah Italia bagian utara, Pemerintah Italia mengkaji untuk menunda semua aktivitas olahraga, termasuk sepak bola, hingga bulan April.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
TURIN, RABU — Laga kedua babak semifinal Piala Italia antara Juventus dan AC Milan, yang sedianya berlangsung di Stadion Allianz, Turin, Kamis (5/3/2020) dini hari WIB, ditunda akibat penyebaran wabah virus korona (Covid-19) yang semakin masif di Italia utara. Pemerintah Italia pun mempertimbangkan untuk menunda semua agenda olahraga selama satu bulan ke depan.
Sebelum penundaan laga Juventus melawan AC Milan, sebanyak 10 laga di Serie A Liga Italia telah ditunda dalam dua pekan terakhir. Penundaan itu tidak lepas dari wabah virus korona yang merebak di kawasan Italia utara. Hingga Selasa, terdapat 2.502 kasus virus korona yang terdeteksi di negara itu. Dari jumlah itu, sebanyak 79 pasien meninggal dunia.
Larangan untuk melaksanakan agenda yang mengumpulkan orang banyak telah dikeluarkan di tiga provinsi di Italia, yaitu Lombardi, Emilia-Romagna, dan Veneto. Adapun di Turin, ibu kota Provinsi Piedmont, larangan tersebut belum diterapkan.
Namun, akibat semakin tingginya korban meninggal dunia akibat virus korona di Italia utara, Pemerintah Kota Turin, Rabu (4/3) dini hari WIB, melarang salah satu partai penentuan untuk tiket final Piala Italia itu. Kepala Administrasi Kota Turin Claudio Palomba mengatakan, sebanyak 40.000 tiket telah terjual sehingga mustahil bagi otoritas kota Turin melakukan pengecekan secara detail untuk mengantisipasi kehadiran individu yang telah terinfeksi atau berasal dari daerah dengan penyebaran besar virus itu.
”Setelah mendengarkan analisis dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Olahraga, kami memutuskan untuk melakukan intervensi untuk menunda laga itu,” ujar Palomba, Rabu (4/3), seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.
Palomba menambahkan, pihaknya tidak bisa memutuskan pelaksanaan sejumlah pertandingan sepak bola lain, seperti laga tunda Juventus melawan Inter Milan. Namun, ia akan mengamati perkembangan terkini penyebaran virus korona sebelum memberikan keputusan untuk agenda besar di kota Turin.
Meskipun wabah virus korona hanya ditemukan di wilayah Italia utara, Komite Teknis Ilmiah yang dibentuk Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte telah mengeluarkan rekomendasi untuk menghentikan semua agenda yang melibatkan massa besar hingga satu bulan mendatang.
”Larangan untuk semua agenda, termasuk olahraga, yang melibatkan interaksi banyak orang, yang memungkinkan setiap individu berinteraksi di luar batas jarak aman 1 meter,” tulis laporan itu, yang menurut rencana akan diteken Conte dengan nama ”Dekrit 1 Maret” dan akan diterapkan di seluruh Italia.
Sejak dua pekan lalu, semua pertandingan di sejumlah kota di Italia utara, di antaranya Milan, Turin, dan Bergamo, mengalami penundaan, sedangkan pertandingan di Italia tengah dan selatan, seperti Roma dan Napoli, tetap berlangsung.
Hingga kini, Lega Calcio, penyelenggara kompetisi sepak bola di Italia, belum memutuskan waktu untuk laga tunda Juventus vs AC Milan. Keputusan larangan bertanding yang dikeluarkan 24 jam sebelum laga dimulai itu membuat tim AC Milan mengetahuinya setelah tiba di Turin. Akibat penundaan itu, semua staf pelatih dan pemain ”I Rossoneri” kembali lagi ke Milan dengan menggunakan bus.
Sementara itu, laga semifinal lain, Napoli melawan Inter Milan, tetap akan dilaksanakan di Stadion San Paolo, Napoli, Jumat (6/3) dini hari WIB. Pertandingan hanya boleh disaksikan oleh pendukung tuan rumah.
Protes Inter
Di sisi lain, Lega Serie A, operator kompetisi kasta tertinggi Italia, berencana menggelar enam laga tunda pekan ke-26 Serie A, termasuk pertandingan Juventus melawan Inter, pada 9 Maret.
Akan tetapi, wacana itu ditentang Direktur Inter Beppe Marotta. Pada Selasa, Marotta mengirim surat kepada Lega Calcio dan 19 tim Serie A lain bahwa Inter tidak ingin memainkan laga pekan ke-26 sebelum ada keputusan menyeluruh terhadap pertandingan tunda, termasuk pekan ke-25. Seperti diketahui, pertandingan pekan ke-25 antara Inter dan Sampdoria juga ditunda.
”Kami akan mengambil langkah tegas apabila keputusan itu diambil tanpa memedulikan hukum federal dan olahraga karena berpotensi menyebabkan dampak buruk bagi klub dan/atau kesehatan para pegawai klub,” tulis surat itu seperti dilansir ANSA.
Berbeda dengan Inter, Juventus justru menghormati semua keputusan yang diambil oleh semua pemangku kebijakan terkait dengan pertandingan di Serie A dan Piala Italia. ”Kesehatan publik adalah prioritas utama,” ujar Kepala Hubangan Eksternal dan Komunikasi Juventus Claudio Albanese.
Sementara itu, otoritas sepak bola Eropa, UEFA, belum berencana menunda semua pertandingan babak gugur Liga Champions Eropa dan Liga Europa di Italia, pertengahan Maret ini. Salah satunya laga kedua babak 16 besar Liga Champions antara Juventus dan Olympique Lyon di Stadion Allianz, 17 Maret.
”Kami mengikuti perkembangan wabah korona secara hati-hati. Belum ada rencana penundaan pertandingan, tetapi kami akan mengamati setiap keputusan yang diambil oleh pemerintah setempat,” kata Presiden UEFA Aleksander Ceferin, seperti dikutp L’Equipe.