Giannis Antetokounmpo terus membuat rekor. Saat melawan Charlotte Hornets, ”forward” Milwaukee Bucks ini menjadi pebasket tercepat yang membukukan statistik minimal 40 poin, 20 ”rebound”, dan 5 asis dalam waktu 35 menit.
Oleh
KORANO NICOLASH LMS
·3 menit baca
REUTERS/JIM DEDMON-USA TODAY SPORTS
Forward Milwaukee Bucks, Giannis Antetokounmpo (kanan), berusaha melewati penjagaan forward Charlotte Hornets, PJ Washington, pada laga NBA di Spectrum Center, Charlotte, North Carolina, Senin (2/3/2020) pagi WIB. Bucks mengalahkan Hornets, 93-85.
CHARLOTTE, SENIN — Giannis Antetokounmpo tak henti mengundang decak kagum. Forward Milwaukee Bucks asal Yunani ini tak henti membuat rekor. Saat bersama Bucks bertandang ke Spectrum Center, Charlotte, kandang Charlotte Hornets, Senin (2/3/2020), Antetokounmpo membawa timnya menang 93-85 dengan penuh gaya.
Tampil selama 35 menit dari total 48 menit laga, pemain terbaik NBA musim lalu itu mencetak 41 angka, 20 rebound, dan 6 asis. Lembaga statistik olahraga Elias Sport Bureau mencatat, Antetokounmpo menjadi pemain tercepat yang membukukan minimal 40 poin, 20 rebound, dan 5 asis. Rekor tercepat untuk mencapai perolehan minimal 40 poin, 20 rebound, dan 5 asis sebelumnya dipegang bersama oleh center St Louis Hawks, Bob Pettit (1959), dan forward Los Angeles Lakers, Elgin Baylor, yakni selama 36 menit.
Adapun Pusat Statistik dan Informasi ESPN mencatat, Antetokounmpo menjadi pemain termuda kedua yang membukukan minimal 40 poin, 20 rebound, dan 5 asis setelah bintang Philadelphia 76ers, Charles Barkley, yang melakukannya pada 30 Januari 1987 dalam usia 23 tahun 344 hari. Saat melawan Hornets, Antetokounmpo berusia 25 tahun 86 hari. Dia juga menjadi pemain Bucks kedua yang mencatat prestasi ini setelah legenda NBA, Kareem Abdul-Jabbar, pada 1974.
REUTERS/JIM DEDMON-USA TODAY SPORTS
Forward Milwaukee Bucks, Giannis Antetokounmpo (tengah), mencoba memasukkan bola dalam posisi sulit saat melawan Charlotte Hornets pada laga NBA di Spectrum Center, Charlotte, North Carolina, Senin (2/3/2020) pagi WIB.
Pencapaian Antetokounmpo ini, menurut center Bucks, Brook Lopez, bisa diraih karena rekannya itu memang luar biasa. ”Dia selalu mempersiapkan diri sebelum tampil pada setiap petandingan. Karena itu, selalu menarik untuk melihat permainannya, begitu pula ketika dia mengeksekusi tembakan. Semuanya sangat bagus dan alami,” kata Lopez.
Penampilan Antetokounmpo tak hanya memukau pendukung Bucks. Para pendukung Hornets pun berbondong-bondong memadati Spectrum Center untuk menyaksikan penampilan pemain yang disebut-sebut akan kembali menjadi MVP NBA ini. Jumlah penonton pada laga itu, 19.149 penonton, bahkan melampaui kapasitas Spectrum Center, yakni 19.077 penonton.
Pada laga itu, Antetokounmpo memang tampil luar biasa. Dia mampu mencetak poin dari posisi dan cara apa pun, baik setelah melakukan pick and roll, melalui dunk yang eksplosif, menembak sambil melompat mundur atau fade away jumper, maupun tembakan tiga angka.
”Dia sulit dihentikan ketika melakukan tembakan seperti itu,” kata Miles Bridges, forward Hornets yang bertugas mengawal Antetokounmpo saat lawannya itu melakukan lemparan sambil melompat dan berbalik badan ketika kuarter keempat tersisa 2 menit 21 detik.
AP PHOTO/NELL REDMOND
Forward Milwaukee Bucks, Giannis Antetokounmpo (tengah), bergantungan di ring setelah melakukan dunk saat melawan Charlotte Hornets pada laga NBA di Spectrum Center, Charlotte, North Carolina, Senin (2/3/2020) pagi WIB.
Bridges hanya bisa menggelengkan kepala saat bola masuk ke keranjang Hornets. ”Tinggi badannya mencapai 2,11 meter. Hal ini membuat dirinya sulit dihalangi sekalipun lengan saya sudah berada di atas kepalanya,” ucap Bridges.
Sekalipun kalah, Pelatih Hornets James Borrego cukup puas karena anak asuhnya mampu menahan Bucks bermain di bawah 100 angka. ”Saya sangat senang dengan permainan bertahan kami karena telah menjadi lebih baik. Apa yang kami buat memaksa mereka bekerja lebih keras,” kata Borrego.
Hornets menjadi tim pertama yang memaksa Bucks mencetak kurang dari 100 angka. Tim dengan rekor menang-kalah (52-8) terbaik ini sebelumnya selalu mencetak minimal 100 angka, termasuk saat mereka kalah.