Tim Gresik Petrokimia Puslatda KONI Jatim harus menempuh jalan terjal untuk lolos ke putaran empat besar Proliga 2020 setelah dikalahkan Jakarta BNI 46 0-3, Minggu malam di Jakarta. Mereka kini berada di posisi buncit.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
GRESIK, KOMPAS — Peluang tim putri Gresik Petrokimia Puslatda KONI Jatim lolos ke putaran empat besar kompetisi bola voli Proliga 2020 kian menipis. Mereka ditundukkan Jakarta BNI 46 0-3 di hari terakhir seri pertama putaran kedua Proliga di Gedung Olahraga Tridharma, Gresik, Jawa Timur, Minggu (1/3/2020) malam.
Kekalahan itu menukar posisi BNI 46 dari dasar klasemen sementara ke urutan keempat dengan perolehan empat poin. Adapun Petrokimia Puslatda kini berada di urutan terbuncit atau kelima dengan dua poin. Untuk lolos ke empat besar, jalur yang akan dilewati Petrokimia Puslatda amat terjal, bahkan bisa dikatakan nyaris mustahil.
Tim yang dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Nasional Papua 2020 ini hanya punya dua kesempatan untuk mengambil poin. Pertama, saat tandang melawan Bandung BJB Tandamata pada seri kedua, pekan depan di Bandung. Berikutnya, menghadapi juara bertahan Jakarta PGN Popsivo Polwan pada seri ketiga di Yogyakarta dua pekan mendatang.
Target Petrokimia Puslatda sebenarnya ingin lolos ke putaran empat besar. Modal ke sana sebenarnya sudah didapat ketika menang 3-2 atas BNI 46 di putaran pertama. Namun, ketika itu, kedua tim belum memakai pemain asing.
Kapten Petrokimia Puslatda Mediol Setiovanny menambahkan, di putaran kedua ini, timnya hanya memakai seorang pemain asing, yakni AJ Whitaker asal Amerika Serikat. Adapun BNI 46 memakai dua pemain asing. ”Fokus kami memberi pengalaman kepada tim untuk PON,” kata Pelatih Petrokimia Puslatda Niu Guogang beralasan.
Guogang mengakui, dampak kehadiran dua pemain asing di BNI 46 amat terasa. Caroline Livingston dan Wang Chen membuat ritme permainan BNI 46 berbeda. Sementara, tim asuhannya yang rata-rata berusia belia masih kerap berbuat kesalahan yang mendasar, baik dalam servis maupun penerimaan bola. ”Target tim ini memang bukan bicara lebih banyak di kompetisi,” ujar Guogang kemudian.
Pelatih BNI 46 Walfridus Wahyu mengakui, kehadiran Livingston dan Chen memang mengubah performa tim. Livingston dan Chen adalah senjata baru BNI untuk menantang BJB Tandamata di seri kedua dan PGN Popsivo di seri ketiga.
”Di putaran pertama, kami mencoba mengoptimalkan pemain lokal. Tetapi, itu belum sukses. Karena ingin ke empat besar, ya, kami harus memasukkan pemain asing,” kata Wahyu yang menjanjikan penampilan kejutan di seri berikutnya dan empat besar nanti.
Sementara itu, di kelompok putra, Jakarta Pertamina Energi mendapat kekalahan pertama dengan skor 2-3 dari Jakarta BNI 46. Sebelum menghadapi BNI 46, Pertamina Energi menyapu enam kemenangan dan memuncaki klasemen sementara dengan 15 poin. Adapun BNI 46 di urutan kedua dengan 14 poin dari lima kemenangan dan sekali kalah.
Namun, hasil di hari terakhir seri pertama putaran kedua, kemarin, mengubah posisi klasemen sementara. BNI 46 dan Pertamina Energi saling bertukar posisi. Laga kedua tim sengit meski mereka berada dalam kelelahan. Jumat (28/2/2020), BNI 46 menang 3-2 atas Lamongan Sadang MHS. Sehari berikutnya atau Sabtu (29/2/2020), Pertamina Energi menang 3-2 atas Jakarta Garuda. Dengan demikian, laga BNI 46 dan Pertamina Energi merupakan pertemuan kedua tim yang kelelahan.
Laga di hari ketiga seri pertama putaran kedua ini memaksa BNI 46 dan Pertamina Energi memeras keringat hingga tetes terakhirnya. Namun, BNI 46 yang mendapat waktu istirahat sehari lebih banyak mampu memanfaatkan dan meledakkan energi dengan lebih baik. BNI 46 menang dengan perolehan skor 19-25, 25-19, 25-16, 23-25, dan 18-15.
”Sengit dan melelahkan,” kata Pelatih Pertamina Energi Pascal Wimar dalam jumpa pers seusai laga.
Pascal mengakui, mereka sempat direpotkan ketika menghadapi Garuda sehari sebelumnya. Saat menghadapi BNI 46, tim asuhannya ingin menang, tetapi lawan ternyata bermain lebih prima dan fokus.
Pelatih BNI 46 Samsul Jais mengatakan, dirinya terus memutar otak untuk mengubah taktik selama laga itu. Di lapangan, anak asuhnya beradu teknik dan mental. ”Kami memanfaatkan kesalahan lawan dalam servis dan penerimaan, tetapi berusaha menekan agar kondisi itu tidak banyak terjadi di kami,” katanya.