San Antonio Spurs harus melakukan loncatan besar untuk menjaga tradisi lolos ke babak ”play off” NBA. Upaya keras itu harus dimulai saat menjamu tim kuat yang diperkuat Aaron Gordon, yaitu Orlando Magic, Minggu pagi ini.
Oleh
korano nicolash lms
·3 menit baca
SAN ANTONIO, SABTU — San Antonio Spurs merupakan salah satu tim dengan rekor tampil luar biasa di play off NBA. Di tangan pelatih sekaligus presiden klub, Gregg Popovich, Spurs mampu tampil di babak play off hingga 22 kali beruntun.
Tidak hanya itu, bersama Popovich sejak 1996, Spurs telah membukukan lima gelar juara. Namun, rekor menawan itu kurang berarti musim 2019-2020 ini. Spurs, yang tengah terseok-seok di peringkat ke-12 klasemen Wilayah Barat, terancam tidak lolos ke play off.
Saat ini, Spurs baru bisa mengantongi 24 kemenangan. Total 33 kali mereka kalah di babak reguler musim ini. Tak ayal, mereka harus berjuang lebih keras lagi di 25 laga tersisa babak reguler musim ini untuk menjaga tradisi lolos ke fase play off yang hanya diikuti 16 tim terbaik di AS, baik di Wilayah Barat maupun Timur.
Spurs harus melakukan loncatan besar, yaitu meraih paling tidak delapan kemenangan tambahan di 25 laga tersisa itu untuk menjaga asa lolos ke play off musim ini. Perjuangan itu wajib dimulai saat menjamu Orlando Magic, tim peringkat ketujuh di Wilayah Timur, Minggu (1/3/2020) pukul 08.30 WIB, di AT&T Center.
Spurs harus melupakan rentetan hasil buruk, yaitu kekalahan beruntun atas Dallas Mavericks (103-109) dan Oklahoma City Thunder (103-131), di dua laga terakhirnya. Tak heran, meskipun timnya tampil buruk akhir-akhir ini, Popovich tetap mengapresiasi penampilan timnya guna menjaga kepercayaan dirinya agar tidak hancur.
”Saya sangat bangga dengan upaya dan keteguhan hati pemain saya,” ujar Popovich seusai dikalahkan Mavericks di Texas, Jumat (28/2/2020) waktu Indonesia.
Di lain pihak, Magic tengah berapi-api. Mereka menorehkan kemenangan beruntun di tiga laga terakhirnya, yaitu atas Minnesota Timberwolves (136-125), Atlanta Hawks (130-120), dan New Jersey Nets (115-113). Terrence Ross dan rekan-rekannya kini telah mengantongi 27 kemenangan dan hanya 24 kali kalah.
Tak heran, meskipun berstatus tim tamu, Magic lebih diunggulkan dari Spurs. Selain Ross, mereka memiliki forward hebat yang tampil dalam kontes slam dunk di All-Star 2020 lalu, Aaron Gordon. ”Raja” dunk di NBA itu hanya kalah dari Derrick Jones, bintang Miami Heat, dalam kontes itu.
Gordon merupakan salah satu power forward tersubur di NBA musim ini. Dalam daftar pemain Spurs, perolehan poin Gordon merupakan yang tertinggi ketiga, yaitu rata-rata 14,6 poin per laga musim ini. Ia hanya kalah dari center Nikola Vucevic (19,2) dan guard Evan Fournier (18,9).
Namun, Gordon memiliki atribusi paling merata di timnya, baik dalam hal poin, offensive dan defensiverebound, blok, maupun steal. Akhir-akhir ini, ia juga rajin membuat asis alias mendistribusikan bola kepada rekan-rekan setimnya. Ia kini rata-rata mencetak 3,5 asis per laga.
”Saya memang ingin melakukannya, mendistribusikan bola, sehingga membuat permainan lebih mudah untuk semua rekan saya di lapangan. Dengan begitu, rekan-rekan saya juga akan melakukan yang sama (memberinya asis),” tutur Gordon dikutip ESPN.
Saya memang ingin melakukannya, mendistribusikan bola, sehingga membuat permainan lebih mudah untuk semua rekan saya di lapangan.
Dengan kualitas pemain Magic yang hampir merata, bakal sulit bagi Spurs untuk menghentikan mereka. Apalagi, tim tamu telah memiliki ”resep” untuk meredam permainan Spurs. Pada duel sebelumnya di Orlando, Magic mengalahkan Spurs 111-109, November lalu.
Selain pertarungan Magic versus Spurs, NBA musim ini menggelar tujuh laga lainnya pada Minggu ini, yaitu: