Kans tim putri Gresik Petrokimia Puslatda lolos ke fase empat besar Proliga 2020 mulai menipis seusai dikalahkan Pertamina Energi 0-3 pada seri pertama putaran kedua di Gresik, Jumat. Suasana muram juga menimpa Lamongan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
GRESIK, KOMPAS — Nasib tim putri Gresik Petrokimia Puslatda KONI Jatim kian suram di kompetisi bola voli Proliga 2020. Wajah-wajah calon tim andalan Jawa Timur untuk Pekan Olahraga Nasional 2020 di Papua itu suram setelah kalah telak 0-3 dari tim elite Jakarta Pertamina Energi di seri pertama putaran kedua kompetisi di Gedung Olahraga Tridharma, Gresik, Jawa Timur, Jumat (28/2/2020).
Kekalahan dengan skor 5-25, 18-25, 12-25 dari Pertamina Energi itu membuat peluang Petrokimia Puslatda lolos ke babak empat besar menipis. Namun, asa untuk lolos masih bisa dipelihara tim asuhan Niu Guogang asal China itu apabila menang atas putri Jakarta BNI 46, Minggu (1/3/2020).
BNI 46 adalah satu-satunya tim yang selama ini bisa dikalahkan oleh Petrokimia Puslatda di luar tiga kekuatan lainnya, yakni finalis Pertamina Energi, juara bertahan Jakarta PGN Popsivo Polwan, dan Bandung BJB Tandamata.
Di klasemen sementara, Petrokimia Puslatda berada di urutan keempat dengan 2 poin atau setingkat di atas BNI 46 dengan 1 poin. Pertamina kini masih sempurna dengan koleksi 15 poin, PGN Popsivo 9 poin, dan BJB Tandamata 6 poin.
”Di putaran pertama, kami bisa mengalahkan BNI 46. Tentu, kami ingin menang lagi untuk memelihara peluang (lolos) ke empat besar,” ujar Niu Guogang dibantu penerjemah dalam jumpa pers seusai laga.
Melawan Pertamina Energi yang dilatih Ziya Rajabov asal Turki, Petrokimia Puslatda kembali tak berdaya. Hasil di pertemuan kedua tak jauh berbeda, bahkan menurun dibandingkan dengan pertemuan pertama. Di putaran pertama, Petrokimia Puslatda kalah dari Pertamina Energi dengan skor 0-3 (12-25, 10-25, 16-25 atau total 38-75).
Pada pertemuan kedua, skornya 35-75. Jadi, ada penurunan, apalagi di set pertama Petrokimia Puslatda kalah dengan skor 5-25 di depan pendukung sendiri. Di putaran pertama, mereka masih mampu melawan dan menghasilkan poin dua digit di set yang sama.
Niu Guogang mengakui adanya penurunan itu dari capaian total skor. Namun, di sisi lain, timnya menunjukkan kemajuan karena di salah satu set bisa mencetak 18 poin melawan Pertamina Energi. Dibandingkan dengan Pertamina Energi, tim asuhannya itu memang bagai langit dan bumi. Petrokimia Puslatda difokuskan untuk PON Papua 2020, sementara Pertamina Energi yang diisi sejumlah pemain tim nasional sangat bernafsu ingin menjuarai Proliga musim ini.
Meskipun demikian, Rajabov mengatakan, Petrokimia Puslatda adalah tim yang bagus dan bisa berkembang. Fokus lawannya itu memang berbeda dengan tim asuhannya yang dibebani target tinggi juara. Terkait dengan kemenangan sempurna sampai saat ini, Rajabov berkata, timnya ingin selalu tampil luar biasa.
Terkait dengan kemenangan sempurna sampai saat ini, Rajabov berkata, timnya ingin selalu tampil luar biasa.
Pemain senior Petrokimia Puslatda, Ayana Jean Whitaker asal Amerika Serikat, dalam jumpa pers mengatakan, Pertamina Energi amat tangguh. Namun, timnya terus berkembang dan akan berusaha mati-matian tampil lebih baik di laga-laga berikutnya. ”Kami harus selalu berusaha berkembang dan belajar dari kekalahan,” katanya.
Sementara itu, kapten Pertamina Energi, Wilda Sugandi, berkata, perjalanan timnya masih jauh dari podium juara yang diincar. Mereka ingin menikmati sekaligus serius dalam setiap laga. Mereka juga harus waspada dengan strategi tim-tim lawan yang selama ini terlihat biasa-biasa saja, tetapi justru meledak dan tampil mengejutkan di putaran final.
Mental anjlok Lamongan
Di laga lain, tim debutan putra, Lamongan Sadang MHS, kalah 2-3 dari BNI 46. Kekalahan itu terasa amat pedih mengingat Sadang MHS sempat memimpin 2-0 dengan skor 25-22, 25-23. Namun, mental tim asuhan Putut Marhaento ini anjlok di set ketiga dan seterusnya. Mereka dihajar tim asuhan Samsul Jaiz, mantan pelatih tim nasional Asian Games Jakarta-Palembang 2018, dengan skor 13-25, 23-25, 12-15.
Samsul mengatakan, kemenangan timnya merupakan hasil dari perubahan taktik dalam pertandingan. Di set pertama dan kedua yang berakhir kekalahan, BNI 46 tampil tegang, kerap keliru saat servis, dan sasaran servis selalu jatuh ke libero Sadang MHS.
”Di set berikutnya, sasaran servis berubah, tidak ke libero. Receive lawan buruk dan ini membuat kami percaya diri dan bangkit,” kata Samsul dalam jumpa pers seusai laga.
Putut mengakui, perubahan taktik BNI 46 memukul tim asuhannya. ”Receive kami buruk di set-set penentuan, lalu kami bermain terburu-buru,” katanya.
Hasil ini untuk sementara menempatkan tim putra BNI 46 ke puncak klasemen dengan 14 poin. Di bawah mereka ada Pertamina Energi dengan 12 poin. Sadang MHS tetap di urutan kelima dengan 5 poin atau satu posisi dari Jakarta Garuda yang belum pernah menang dan baru mengumpulkan 2 poin.
Kekalahan dari BNI 46 kian menipiskan peluang Sadang MHS ke empat besar. Jika tidak ada perubahan, Sadang MHS kemungkinan tersingkir dari empat besar bersama Garuda. Empat besar putra kembali menjadi panggung tim klasik, yakni BNI 46, Pertamina Energi, juara bertahan dua musim ini Surabaya Bhayangkara Samator, dan Palembang Bank SumselBabel.
Hari kedua seri pertama putaran kedua pada Sabtu (29/2/2020) akan mempertandingkan tim putra Garuda versus Pertamina Energi. Berikutnya, tim putri PGN Popsivo akan meladeni BJB Tandamata. Selain itu, ada duel panas Bank SumselBabel kontra Bhayangkara Samator.
Seri pertama akan ditutup pada hari ketiga atau Minggu (1/3/2020) yang menghadirkan tiga laga. Tim putra Pertamina Energi menghadapi BNI 46, tim putri tuan rumah Gresik Puslatda versus BNI 46, dan tim putra Bank SumselBabel meladeni Sadang MHS.