Wabah virus korona baru atau Covid-19 kian berdampak luas ke sepak bola, khususnya di Korea Selatan dan Italia. Di Korsel, K-League terpaksa ditunda. Adapun laga-laga Liga Europa di Italia harus digelar tanpa penonton.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
SEOUL, SELASA —Dampak wabah virus korona baru atau Covid-19 semakin mengkhawatirkan. Wabah virus yang bermula dari kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, itu kian meluas ke seluruh dunia. Setelah sejumlah laga sepak bola di Italia ditunda, kini otoritas di Korea Selatan ikut mengonfirmasi penundaan kick off musim baru Liga Korea atau K-League yang semula dijadwalkan mulai akhir pekan ini.
Menurut laporan Japan Times, Senin (24/2/2020), operator K-League telah melakukan pertemuan darurat di kota Seoul, Korea Selatan, pada Senin. Pertemuan darurat itu untuk mencari sikap terhadap penyebaran Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 79.000 orang secara global. Di China daratan, wabah tersebut telah menjangkiti 77.150 orang dan 2.592 orang meninggal.
Di Korea Selatan, wabah itu telah menginfeksi 763 orang per Senin, tujuh orang di antaranya meninggal. Kondisi itu dianggap situasi darurat sehingga pengelola liga mengambil sikap menunda dimulainya K-League musim 2020. ”Penundaan ini berlangsung sampai penyebaran wabah korona mereda,” bunyi keterangan resmi operator K-League.
Edisi ke-12 K-League ini seharusnya dimulai akhir pekan ini, yaitu ditandai dengan laga perdana antara juara bertahan Jeonbuk Motors dan Suwon Bluewings di kota Jeonju, Provinsi Jeolla Utara. ”Ini adalah langkah untuk melindungi kesehatan serta keselamatan warga dan pemain terhadap pesatnya penyebaran korona yang telah memasuki fase serius,” bunyi lanjutan keterangan resmi itu.
Dari 763 kasus korona di Korea Selatan, sebagian besar infeksi terjadi di kota Daegu, kota di wilayah tenggara ”Negeri Gingseng”. Kini, pemerintah khawatir virus itu akan menyebar ke seluruh negeri. Selain menunda pembukaan musim baru K-League, otoritas sepak bola Korea Selatan juga memutuskan laga-laga Liga Champions Asia yang akan digelar oleh klub-klub Korea Selatan pada Maret ini akan dilaksanakan tanpa penonton.
K-League menjadi liga sepak bola kedua di Asia yang ditunda karena wabah Covid-19. Sebelumnya, Liga Super China 2020 yang semula dimulai pada pekan lalu telah ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Belakangan, otoritas sepak bola China mengumumkan pekan lalu bahwa laga timnas China kontra Guam serta China kontra Maladewa dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 di Qatar akan dipindah ke Thailand. Semula, laga-laga kualifikasi itu akan digelar di China.
Dampak di Italia
Sementara itu, wabah korona kian memberikan dampak buruk terhadap keberlanjutan agenda sepak bola di Italia. Terbaru, pada Senin malam, otoritas sepak bola Italia memutuskan menggelar laga tertutup atau tanpa penonton saat Inter Milan menjamu Ludogorets (Bulgaria) di San Siro, Milan, pada laga kedua babak 32 besar Liga Europa 2020, Jumat (28/2/2020).
Ludogorets, tim tamu, terus memantau situasi yang terjadi. Mereka siap menerima semua keputusan selama itu mendapatkan persetujuan dari Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA). Pada laga pertama yang berlangsung di Bulgaria, Jumat (21/2/2020), Ludogorets takluk 0-2 dari Inter Milan.
Sebelumnya, menurut laporan Football-Italia, Sabtu (22/2/2020), wabah Covid-19 telah mencapai tahap serius di Italia. Bahkan, Italia tercatat sebagai negara Eropa dengan angka kasus penularan Covid-19 tertinggi dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya. Ada 79 orang yang telah terinfeksi, dua di antaranya meninggal di ”Negeri Spaghetti”. Kasus itu tersebar di sejumlah wilayah, terutama yang terbesar berada di Lombardy dan Veneto.
Rentetan kasus itu berimbas pada penundaan tiga laga pekan ke-25 Serie A, yakni laga Inter Milan-Sampdoria, Verona-Cagliari, dan Atalanta-Sassuolo. Wabah itu juga menunda laga pekan ke-25 Serie B antara Ascoli dan Cremonese serta laga pekan ke-27 Serie C antara Piacenza dan Sambenedettese. Di sisi lain, 42 laga di liga amatir dan usia muda telah dibatalkan lebih dahulu.
Jangan ditunda
Namun, belakangan pada Senin, Presiden Serie-A Paolo Dal Pinto mengirim surat kepada pemerintah untuk meminta agar laga-laga tidak ditunda, tetapi dilaksanakan tanpa penonton. Sebab, penundaan akan mengacaukan jadwal liga yang sudah dibuat jauh-jauh hari.
Penundaan akan mengacaukan jadwal liga yang sudah dibuat jauh-jauh hari.
Di sisi lain, operator liga sudah tidak punya waktu lagi untuk memindahkan laga-laga tunda itu ke waktu lain. ”Liga Italia harus tuntas pada 24 Mei karena Italia harus mempersiapkan diri pula menjadi salah satu tuan rumah Piala Eropa 2020 pada Juni ini,” ujar Dal Pinto.
Menteri Olahraga Italia Vincenzo Spadafora juga telah mengusulkan rencana laga tanpa penonton itu kepada Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte. Namun, usul itu belum mendapatkan tanggapan apa pun hingga saat ini. ”Keputusan penundaan tak hanya dilakukan untuk sepak bola, tetapi semua olahraga. Ini menjadi masalah untuk agenda olahraga Italia,” ujarnya.
Situasi ini memang memberikan dampak luas. Juventus misalnya. Sebanyak 2.500-3.000 penggemar raksasa asal Turin itu terancam tidak bisa mendukung tim kesayangannya saat melakukan laga tandang menghadapi Olympique Lyon pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (27/2/2020).
Juventus pun terancam tidak bisa menggelar laga terbuka ketika menjamu Inter Milan dalam laga yang bertajuk ”Derbi Italia” pada lanjutan Liga Italia akhir pekan ini. Paket kunjungan museum dan tur Stadion Allianz milik Juventus juga harus ditangguhkan.
Rentetan imbas wabah Covid-19 itu telah menyebabkan saham Juventus turun 11 persen di bursa saham Milan pada awal perdagangan Senin ini. (AP)