Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta pembangunan sirkuit di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dipercepat.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA/NINA SUSILO
·4 menit baca
PUJUT, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (20/2/2020). Dalam kunjungan tersebut, Wapres menilai kawasan yang tengah dikembangkan sebagai destinasi superprioritas itu memiliki prospek yang sangat besar. Oleh karena itu, Wapres berharap pembangunan kawasan dan fasilitas pendukungnya bisa dipercepat, termasuk pembangunan sirkuit MotoGP yang ditargetkan bisa berlangsung pada 2021.
Berdasarkan pantauan Kompas, Wapres beserta istri, Wury Estu Handayani, didampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Murnadi, Komandan Rayon Militer 162/Wira Bhakti Kolonel (Czi) Ahmad Rizal Ramdhani, dan Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) Abdulbar M Mansoer, berjalan kaki sejauh 3 kilometer dari Novetel Kuta, tempat menginap, menuju kawasan Kuta Beach Park, Pantai Kuta Mandalika, Pujut, Lombok Tengah.
Selain meninjau sejumlah hotel yang sedang dibangun, Wapres, yang pagi itu terlihat mengenakan topi, jaket, dan celana serba hitam, juga meninjau tempat swafoto Mandalika dan mengecek fasilitas lain, seperti toilet, yang dibangun dengan standar hotel.
Setelah itu, Wapres beserta rombongan meninjau Balawista atau gedung yang berfungsi sebagai tempat evakuasi sementara. Di sana, Wapres dan rombongan melihat langsung maket KEK Mandalika dan mendapatkan penjelasan singkat dari pihak ITDC.
”Dibandingkan di Bali (Nusa Dua) itu 300 hektar, di Mandalika sekitar 1.500 hektar atau 1.300 hektar. Jadi, saya melihat prospeknya besar. Apalagi ada MotoGP,” kata Wapres.
Sejauh ini, kata Wapres, tidak ada kendala yang signifikan. Tinggal bagaimana mempercepat proses pembangunan sirkuit, termasuk fasilitas pendukung, seperti hotel.
Harapan Wapres tidak jauh berbeda dengan harapan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke KEK Mandalika pada Mei 2019. Saat itu, Presiden menyampaikan harapan agar Indonesia bisa masuk kalender MotoGP 2021 dengan dibangunnya sirkuit jalan raya di KEK Mandalika.
Oleh karena itu, Presiden meminta seluruh fasilitas terkait ajang balap motor paling bergengsi di dunia tersebut bisa segera dikerjakan dan rampung pada 2020.
Progres sirkuit
KEK Mandalika menjadi salah satu dari lima destinasi superprioritas yang saat ini dikembangkan pemerintah bersama Borobudur (Jawa Tengah), Danau Toba (Sumatera Utara), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Manado).
KEK yang berada sekitar 47 kilometer tenggara Mataram, ibu kota NTB, atau 18 kilometer selatan Bandara Internasional Lombok (BIL), juga dipersiapkan sebagai lokasi penyelenggaraan balap motor paling bergengsi MotoGP.
Saat ini, sirkuit dengan konsep sirkuit jalan raya (street circuit) tengah dalam proses pembangunan. Menurut Abdulbar, ada dua pekerjaan yang sedang dilakukan, yakni pekerjaan tanah (groundwork) dan pengaspalan.
”Pekerjaan tanah sudah masuk 40 persen, sedangkan pengaspalan di atas Juli 2020. Secara keseluruhan, pekerjaan baru 20 persen,” kata Abdulbar.
Albdulbar mengatakan, mereka menargetkan pembangunan sirkuit bisa selesai secara keseluruhan pada akhir 2020. Sirkuit ini dibangun dengan standar Federasi Balap Motor Internasional (Federation Internationale de Motorcycleste/FIM) dan Federasi Otomobil Internasional (Federation Internationale de l\'Automobile/FIA).
Meski menargetkan bisa selesai pada akhir 2020, kata Abdulbar, mereka menerapkan prinsip hati-hati karena yang dibangun bukan jalan biasa. ”Meski cuma 4,3 kilometer, pekerjaan tanah (groundwork) sangat menentukan bagus tidaknya sirkuit. Kalau hujan, sudah harus kering dalam 30 menit,” kata Abdulbar.
Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka menambahkan, ketelitian sangat diperhatikan dalam pembangunan sirkuit di mana harus terukur atau presisi. Oleh karena itu, dalam pengerjaannya, mereka menggandeng MRK1 Consulting sebagai kontraktor pembangunan. MRK1 Consulting sudah membangun sejumlah sirkuit MotoGP seperti di Bahrain dan Thailand.
Terkait pelaksanaan balap, kata Abdulbar, ditargetkan akan digelar pada akhir 2021. Pengumuman resmi terkait itu baru akan disampaikan pihak Dorna Sport SL selaku pemegang hak MotoGP pada Agustus 2021.
Untuk mengetahui animo masyarakat, pihak ITDC sudah melakukan pre-booking pre-sale sejak Januari 2020 hingga 20 Februari mendatang. Pre-booking tidak dipungut biaya. Animo terbilang tinggi karena 10.000 slot yang dilepas sudah habis. Mereka yang melakukan pre-booking dipastikan akan mendapat kesempatan untuk membeli tiket ketika penjualan dibuka. Pre-booking akan dibuka lagi tetapi waktunya belum ditentukan.
”Tetapi tenang saja, masih ada 140.000 tiket yang akan dijual pada Agustus,” kata Abdulbar.
Terkait ketersediaan fasilitas pendukung, Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan, beberapa waktu lalu, mengatakan, saat ini pembangunan fasilitas pendukung di sekitar kawasan Mandalika tengah berlangsung, seperti pembuatan jalan bypass dari Bandara Internasional Lombok ke Mandalika dan pelebaran jalan.
Terkait hotel, Ngurah mengatakan, belum cukup. Dengan target pengunjung hingga 100.000 orang, kapasitas kamar yang bisa disiapkan belum sebanding.
Hingga 2021, ITDC hanya bisa menyiapkan sekitar 1.000 kamar. Oleh karena itu, bantuan dari kawasan wisata, seperti Senggigi (Lombok Barat), Gili (Lombok Utara), Mataram, dan Praya (Lombok Tengah), termasuk Bali, akan dibutuhkan.