Duel Miami Heat kontra Atlanta Hawks di lanjutan kompetisi basket NBA, Kamis (20/2/2020) malam, bak ketimpangan ”langit dan bumi”. Bintang Hawks, Trae Young, akan menjalani kesunyiannya di tengah bisingnya Heat.
Oleh
KORANO NICOLASH LMS
·3 menit baca
AFP/JESSE D. GARRABRANT
Derrick Jones, bintang Miami Heat, sata beraksi dan memenangi kontes slam dunk NBA All-Star 2020, akhir pekan lalu. Jones akan menjadi salah satu andalan Miami saat menghadapi Atlanta Hawks di lanjutan NBA, Jumat pagi waktu Indonesia.
MIAMI, KAMIS — Miami Heat menjadi salah satu tim yang paling banyak dibicarakan penggemar bola basket NBA seusai berakhirnya perhelatan All-Star 2020, akhir pekan lalu. Lima pemain Heat tergabung dalam tim All-Star Giannis Antetokounmpo ataupun Rising Stars Challenge pada pekan All-Stars ke-69, akhir pekan lalu.
Dua pemain Heat, yaitu Derrick Jones dan Bam Adebayo, bahkan memenangi trofi tambahan, yaitu masing-masing kontes slam dunk dan skills challange. Pemain Heat lainnya, Kendrick Nunn, membuat 16 poin untuk membantu tim Amerika Serikat mengalahkan tim Dunia di laga Rising Stars Challenge.
Dominasi mereka di pekan All-Star ke-69 itu menunjukkan dahsyatnya kekuatan tim asuhan Erik Spoelstra itu. Tidak heran, dengan banyaknya pemain bintang, tim yang menjuarai NBA pada 2013 itu kini menempati peringkat keempat di klasemen Wilayah Timur dengan total raihan 35 kemenangan dan 19 kali kalah.
Keglamoran Heat itu berbanding terbalik dengan situasi di Atlanta Hawks jelang duel kedua tim di State Farm Arena, Atlanta, Georgia, Kamis (20/2/2020) malam waktu setempat. Atlanta, yang pernah menelurkan sejumlah legenda NBA, seperti Toni Kukoc dan Dikembe Mutombo, kini nyaris bergantung pada seorang pemain sekaligus anggota tim All-Star 2020.
Orang itu adalah Trae Young (21), point guard muda yang baru terjun ke NBA pada 2018. Young, yang juga tergabung di tim Giannis pada All Star, akhir pekan lalu, seolah bekerja sendirian di Hawks. Pengatur serangan asal AS itu nyaris tidak punya tandem atau rekan sepadan di Hawks, tim yang menempati peringkat terbuncit kedua di Wilayah Timur.
Tak heran, Young pun luar biasa sibuk mewakili Hawks di All-Star 2020. Ia seolah harus ”membelah diri”, yaitu tidak hanya menjadi pemain mula di tim Giannis itu, tetapi juga memperkuat AS di Rising Stars dan ikut serta dalam kontes tembakan tiga poin.
Di laga All Stars, ia mencetak dobel-dobel. Lalu, pada Rising Stars, ia tidak kalah gemilang dengan mengemas 18 angka dan 7 asis. "Mereka semua bersemangat dengan keberadaanku,” kata Young soal penampilannya di NBA All-Star seperti dikutip ESPN.
Young memang disebut-sebut sebagai salah satu guard berbakat di generasi NBA saat ini. Meskipun masih sangat muda, produktivitasnya sangat tinggi. Ia rata-rata mencatatkan 29,7 angka, 9,2 asis, dan 4,4 rebound dari 50 pertandingan yang sudah dimainkan. Dari enam kali penampilannya menghadapi Heat, Young juga memiliki catatan apik, yaitu rata-rata 16,7 angka dan 7,7 asis.
AP / MATT MARTON
Pemain Atlanta Hawks, Trae Young (11), melesakkan bola di depan pemain Chicago Bulls, Kris Dunn (32), selama paruh pertama pertandingan basket NBA di Chicago, Amerika Serika, Minggu (3/3/2019) waktu setempat.
Namun, Young tidaklah sebanding dengan pasukan penuh bintang, yaitu Heat. Maka pada duel kedua tim, Jumat pagi waktu Indonesia ini, Hawks tidak lebih diunggulkan dari Heat meskipun bertindak sebagai tuan rumah. Dari empat kali pertemuan kedua tim musim ini, Hawks tiga kali dikalahkan Heat.
Terakhir, pada pertemuan Desember lalu, Hawks kalah telak 121-135 di Arena American Airlines, Miami, Florida. Kans Heat memenangi laga ini kian besar karena mereka agaknya kembali bisa diperkuat Tyler Herro, salah satu shooting guard andalannya. Herro sempat mengalami cedera kaki kanan sehingga tidak bisa main di laga Rising Star.
Pekan ini, ia mulai pulih. ”Tidak ada lagi rasa sakit (pada kakinya) saat ini. Jadi, sekarang saya beristirahat dan memastikan masalahnya tidak akan muncul lagi,” ujar Herro.