Atalanta dan Valencia sesumbar bisa meraih kemenangan di laga pertama babak 16 besar Liga Champions Eropa, Kamis dini hari WIB. Kejeliaan taktik pelatih akan menentukan hasil akhir laga di Stadion San Siro.
Oleh
M IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MILAN, SELASA — Duel Atalanta kontra Valencia, Kamis (20/2/2020) dini hari WIB, di Stadion San Siro, Milan, Italia, mungkin akan menjadi salah satu laga babak 16 besar Liga Champions Eropa musim ini dengan jumlah penonton televisi terendah. Sebab, kedua tim tidak menyandang predikat tim besar yang memiliki sejarah panjang di persaingan level elite ”Benua Biru”.
Di sisi lain, Atalanta dan Valencia bukan pula penantang serius gelar juara di liga masing-masing. Bagi Atalanta, ini adalah penampilan perdana wakil Italia itu di Liga Champions setelah finis ketiga di Liga Italia musim lalu. Prestasi tim asuhan Pelatih Gian Piero Gasperini itu merupakan yang terbaik selama 112 tahun di Italia.
Keterbatasan kapasitas dan fasilitas di Stadion Gewiss, markas tim Bergamo itu, sesungguhnya membuat Atalanta harus ”hijrah” ke Stadion San Siro, Milan, saat melakoni laga kandang Liga Champions musim ini. Kondisi itu membuat tim berjuluk ”Si Dewi” itu sempat canggung sehingga hanya meraih satu poin di empat laga awal penyisihan Grup C.
Namun, kemenangan pada dua laga akhir di fase penyisihan grup atas Shakhtar Donetsk dan Dinamo Zagreb akhir tahun lalu menggaransi posisinya di babak 16 besar Liga Champions untuk mendampingi Manchester City, wakil dari Inggris.
Setelah bermain apik ketika mengalahkan AS Roma 2-1 di pekan ke-24 Liga Italia, akhir pekan lalu, Atalanta memiliki kepercayaan diri tinggi untuk menuliskan tinta emas lainnya di buku sejarah klub itu. Atalanta, yang bertengger di posisi keempat Liga Italia saat ini, tidak sekadar ingin mengumpulkan pundi-pundi uang atas partisipasinya di kompetisi elite antarklub Eropa itu.
Gasperini yakin timnya tidak inferior dibandingkan Valencia, tim asal Spanyol pertama yang akan dihadapi Atalanta di kompetisi Eropa. Meskipun ”Los Ches” telah rutin bermain di Liga Champions, performa konsisten dan kondisi skuad Atalanta yang lengkap menjadi modal optimisme Gasperini untuk melaju ke fase selanjutnya alias babak perempat final.
”Apabila kami bertemu Barcelona atau Liverpool, mungkin kesempatan kami (meraih kemenangan) akan tertutup. Meskipun Valencia adalah lawan yang tangguh, saya merasa peluang kami (lolos ke perempat final) 50:50,” ujar Gasperini dikutip La Gazzetta dello Sport.
Di laga yang akan dipimpin wasit asal Inggris, Michael Oliver, itu, Gasperini akan kembali menggantungkan harapan mencetak gol kepada trisulalini depan yang dihuni Papu Gomez, Josep Ilicic, dan Duvan Zapata. Kolaborasi mereka telah menghasilkan 31 gol di semua kompetisi musim ini.
”Atalanta akan memanfaatkan absennya sejumlah pemain penting Valencia. Tim Spanyol itu akan menderita atas serangan dan agresivitas anak-anak asuh Gasperini,” bunyi ulasan di Gazzetta dello Sport memprediksi laga itu.
Krisis pemain
Valencia bertandang ke Milan dengan harus berjuang mengatasi ketersediaan pemain yang terbatas, terutama di lini belakang. Dua bek tengah utama, yaitu Gabriel Paulista dan Ezequiel Garay, harus menepi karena cedera. Selain itu, bek kanan yang dipinjam dari AS Roma, Alessandro Florenzi, juga diragukan tampil karena menderita cacar air.
Namun, tim pasukan Albert Celades itu telah membuktikan kemampuannya keluar dari berbagai krisis di musim ini. Walaupun masih inkonsisten di Liga Spanyol dengan menempati peringkat ketujuh saat ini, Valencia adalah juara grup H Liga Champions musim ini.
Los Ches mengungguli Chelsea dan menyingkirkan semifinalis musim lalu, Ajax Amsterdam, di penysihan grup itu. Bahkan, Dani Parejo dan kolega meraih poin sempurna ketika bertandang ke London dan Amsterdam. Catatan apik itu menjadi modal berharga Valencia menghadapi Atalanta.
Kiper Valencia, Jaume Domenech, menegaskan, timnya telah menunjukkan mentalitas luar biasa ketika menghadapi pertandingan besar, salah satunya saat membekap Ajax di laga pamungkas penyisihan Grup H untuk menyegel tiket ke babak 16 besar.
”Di Amsterdam, kami merasakan atmosfer ’gila’ dari pendukung tuan rumah yang justru menjadi energi positif bagi kami. Saya yakin kondisi serupa juga akan terjadi di San Siro. Mereka (Atalanta) akan kesulitan menghadapi kami,” kata kiper asal Spanyol itu seperti dikutip di laman resmi Valencia.
Saya yakin kondisi serupa juga akan terjadi di San Siro. Mereka (Atalanta) akan kesulitan menghadapi kami.
Antusiasme dan semangat Atalanta akan menjadi ”bumbu” utama pada laga pertama ini. Di sisi lain, permainan efektif Valencia tidak bisa dipandang remeh karena bisa ”membunuh” saat lawan lengah. Alhasil, kejelian ramuan taktik dari Gasperini dan Celades akan menjadi pembeda di Milan.