Pada kejuaraan bulu tangkis beregu, semua pemain memiliki tanggung jawab yang sama untuk menyumbang poin, termasuk pemain tunggal ketiga yang prestasinya masih tertinggal jauh dari dua tunggal pertama.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
MANILA, SELASA — Prestasi tunggal putra pelapis pada pelatnas bulu tangkis Indonesia masih jauh dari dua pemain terbaik, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan ”Jojo” Christie. Namun, dalam Kejuaraan Asia Beregu Putera-Puteri di Manila, Filipina, semua punya tanggung jawab sama untuk menyumbang poin.
Kejuaraan yang berlangsung di Rizal Memorial Coliseum Manila, Filipina, 11-16 Februari, menjadi ajang kualifikasi Piala Thomas Uber Zona Asia yang putaran finalnya digelar di Denmark, 16-24 Mei. Disediakan tiket untuk empat tim dengan hasil terbaik dari wilayah Asia, di luar juara bertahan dan/atau tuan rumah, untuk lolos ke putaran final yang akan diikuti 16 tim.
Indonesia menurunkan kekuatan penuh, terutama tim putra yang berstatus juara bertahan. Anthony dan Jojo, yang berperingkat kelima dan ketujuh dunia, didampingi Shesar Hiren Rushtavito dan Firman Abdul Kholik.
Vito, panggilan Shesar, sebenarnya berstatus tunggal putra nomor tiga Indonesia, tetapi pencapaian prestasinya belum bisa menyamai, bahkan mendekati Anthony dan Jojo. Vito, yang berperingkat ke-20 dunia, baru bisa menjuarai turnamen berlevel BWF Super 100. Adapun Anthony telah menjuarai BWF Super 1000 (tiga tingkat di atas Super 100), sedangkan Jojo meraih medali emas Asian Games Jakarta Palembang 2018.
Firman berdasarkan peringkat bahkan hanya menjadi tunggal putra nomor delapan Indonesia. Pada peringkat dunia, dia ada di urutan ke-123. Namun, Firman dinilai tampil lebih baik pada kejuaraan beregu meski indikatornya hanya berasal dari satu momen.
Pada kualifikasi Thomas Uber 2018 di Malaysia, pemain berusia 22 tahun itu menentukan kemenangan Indonesia atas Korea Selatan pada semifinal. Tampil pada laga kelima skor imbang, 2-2, Firman mengalahkan Lee Dong-keun, 22-20, 11-21, 22-20, setelah tertinggal 14-20 pada gim ketiga. Di final, Indonesia mengalahkan China.
Dengan dipercaya sebagai anggota tim, Firman dan Vito pun punya tugas menyumbang poin jika dimainkan, minimal sebagai tunggal ketiga. Laga pertama akan dijalani tim putra melawan Korsel, Rabu (12/2/2020).
Punya andil
”Ini kejuaraan beregu, semua pemain harus punya andil untuk menyumbang poin. Mudah-mudahan tunggal putra, termasuk Vito dan Firman, bisa memberi hasil yang bagus,” ujar pelatih tunggal putra, Hendry Saputra Ho, di Manila, Selasa.
Pertandingan melawan Korsel menjadi tes yang bagus bagi Indonesia. Meski secara umum tim ”Merah Putih” memiliki peringkat lebih baik, catatan pertemuan sebelumnya menunjukkan, tak mudah mengalahkan pemain Korsel yang hadir di Manila.
Jojo, yang berdasarkan peringkat dunia berstatus tunggal kedua Indonesia, tertinggal 2-3 dari tunggal kedua Korsel, Son Wan-ho. Adapun Anthony unggul 1-0 atas Heo Kwang-hee. Persaingan terbuka juga akan terjadi pada tunggal ketiga karena baik Vito maupun Firman belum pernah bertemu Ki Dong-hoon.
Pemain ganda putra juga tak boleh lengah, termasuk pemain nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. ”Minions” hanya memiliki statistik imbang, 1-1, dengan Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae.
Kesempatan meraih kemenangan ada pada ganda kedua karena Indonesia memiliki pemain berpengalaman, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan atau Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, menghadapi Na Sung-seung/Wang Chan yang masing-masing berusia 20 dan 19 tahun.
Pertemuan Indonesia dan Korsel menjadi persaingan memperebutkan status juara Grup A. Dengan hanya diikuti 10 tim peserta, Grup A dan Grup D hanya terdiri atas dua tim. Adapun persaingan Grup B dan C melibatkan tiga tim di tiap grup.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan, dengan hanya dua tim pada Grup A, pemain Indonesia bisa menghemat tenaga dalam babak penyisihan. Akan tetapi, mereka harus waspada karena langsung bertemu lawan berat.
Tim putri Indonesia juga mengawali penampilan pada Rabu. Lawan pertama Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan pada Grup Y adalah Filipina, yang dikalahkan Thailand, 0-5, Selasa. Persaingan beregu putri diikuti sembilan tim yang dibagi empat grup.
Minimnya jumlah peserta terjadi setelah China dan Hong Kong mundur. Pemain dari kedua negara itu tak boleh masuk ke Filipina karena larangan Pemerintah Filipina terkait wabah virus korona. Tim putri India juga batal tampil karena kekhawatiran orangtua atlet terkait penyebaran virus tersebut. (IYA)