Flying Wheel Makassar percaya diri menghadapi seri kedua Piala Srikandi. Sentuhan pelatih Johannis Winar diharapkan mengangkat tim dari keterpurukan.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Flying Wheel Makassar harus menelan pil pahit pada seri pembuka Piala Srikandi 2020 setelah kalah beruntun di lima laga. Satu-satunya perwakilan Sulawesi itu bertekad bangkit pada seri kedua seusai mendapatkan bantuan sesi latihan khusus bersama pelatih segudang pengalaman di kancah basket nasional, Johannis Winar ”Ahang”.
Seri kedua akan berlangsung pada 12-18 Februari 2020 di Gelanggang Mahasiswa Soemanteri Brodjonegoro, Jakarta. Flying Wheel akan bertanding lima kali sepanjang seri tersebut.
Pada laga pertama, Rabu (12/2/2020), tim asal Makasaar ini akan langsung ditantang tuan rumah Scorpio Jakarta. Meski tidak diunggulkan, mereka bertekad mencuri kemenangan di tengah kondisi fisik dan mental yang belum sempurna.
Pelatih Flying Wheel, Kwandi Winarso, mengatakan, segala kekurangan timnya terbantu dengan kehadiran Ahang dalam sesi latihan di Jakarta jelang seri kedua. ”Kebetulan masih keluarga besar. Karena dia sedang di Jakarta, jadi sekalian datang membantu,” katanya.
Ahang merupakan asisten pelatih tim nasional basket putra. Namanya sudah malang melintang di dunia kepelatihan tim Liga Bola Basket Indonesia (IBL). Prestasinya sudah terbukti. Dia menjuarai IBL saat menukangi Pelita Jaya pada musim 2016/2017.
Menurut Kwandi, kehadiran Ahang mampu meningkatkan rasa percaya diri pemain. Selain memberi masukan soal strategi dan hal teknis, mantan bintang Kompetisi Bola Basket Utama (Kobatama) itu juga memberikan motivasi agar pemain tampil ngotot.
Rasa percaya diri itu yang dijadikan senjata utama menghadapi seri kedua sebab kondisi fisik pemain masih belum sempurna. Tim yang berada di juru kunci klasemen sementara itu tidak mengikuti turnamen pramusim seperti tim-tim lain.
”Kondisi ini semakin menyulitkan karena tim kami 80 persen pemain baru. Jadi harus beradaptasi juga,” kata Kwandi yang menggantikan pelatih utama Eddy Winarso yang berhalangan memimpin tim dalam dua seri awal.
Pada pertemuan pertama, Flying Wheel harus mengakui keunggulan Scorpio setelah takluk, 42-83. Scorpio unggul segalanya pada laga itu dengan penampilan sempurna dari kapten tim Priscilla Annabel Karen yang menghasilkan dobel-dobel 17 poin dan 14 rebound.
Berstatus kuda hitam, Flying Wheel bisa saja mengejutkan tuan rumah. Mereka memperlihatkan perkembangan dari setiap laga. Pada pertandingan terakhir seri kedua, mereka kalah tipis dari GMC Cirebon, 68-77. Padahal GMC merupakan tuan rumah seri pertama yang memegang rekor belum terkalahkan dan status juara turnamen pramusim
Guard Flying Wheel, Sitti Fatimah, mengatakan, dia bersama rekan-rekannya bertekad mencuri kemenangan di seri kedua. ”Kami belum menang sama sekali kemarin. Ini jadi motivasi meraih kemenangan pertama,” ucap pemain yang rata-rata bermain 11 menit di setiap laga tersebut.
Tim lawan sekaligus tuan rumah Scorpio tidak akan membiarkan kebangkitan Flying Wheel. Dengan bantuan dukungan penonton, mereka menjanjikan tiga kemenangan dari lima laga di seri ini.
Salah satu kemenangan yang diincar adalah laga pertama menghadapi Flying Wheel. ”Kami akan coba ambil tiga kemenangan dulu. Biasanya gim-gim awal kali masih bugar. Setelah memasuki pertandingan ketiga dan selanjutnya kondisi pemain mulai turun,” kata Pelatih Scorpio Budi Wardoyo.
Untuk itu, Budi akan memanfaatkan laga-laga awal untuk meraih poin penuh. Sementara itu, dia juga telah menyusun strategi untuk merotasi pemain lebih baik dalam seri kedua.
Masalah fisik memang menjadi kendala terbesar bagi tim-tim Piala Srikandi. Mereka harus kembali bertanding pada seri kedua dengan jeda hanya sekitar empat hari dari seri pertama di Cirebon.
Scorpio saat ini berada di peringkat ketiga klasemen sementara setelah mengoleksi tiga kemenangan di seri pertama. Pada seri sebelumnya, mereka hanya kalah dari juara bertahan Merpati Bali dan pemuncak klasemen GMC.
Kendati bermain di rumah sendiri, kapten Scorpio, Priscilla Annabel Karen, tidak mau jemawa. ”Kami tidak boleh anggap remeh. Pastinya para pemain ingin memberikan yang terbaik untuk bisa mengamankan posisi di play-off. Kami sudah mulai kompak,” kata pemain yang mencetak rata-rata 12 poin per laga itu.
Musim reguler, Piala Srikandi akan berlangsung empat seri dari Februari 2020 hingga April 2020. Setelah itu, empat dari enam tim teratas di musim reguler akan masuk ke fase final four.