Ambisi Merpati Bali Terbang Tinggi di Seri Jakarta
Juara bertahan Merpati Bali bertekad menyapu bersih seri kedua kompetisi bola basket putri, Piala Srikandi 2020, yang dimulai Rabu ini di Jakarta. Mereka ingin membalas kekalahan menyakitkan dari GMC Cirebon.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pertarungan seru akan tersaji dalam laga pembuka seri kedua Piala Srikandi, pada Rabu (12/2/2020), di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta. Juara bertahan Merpati Bali bertekad menyapu bersih seri sekaligus membalas kekalahan menyakitkan dari juara pramusim GMC Cirebon pada seri pertama pekan lalu.
Merpati Bali harus menyerah dari tuan rumah GMC Cirebon dalam babak tambahan waktu atau overtime pada seri pertama 3-8 Februari 2020, di Cirebon. Meskipun nyaris menutup laga dengan kemenangan dalam waktu normal, tim asal Pulau Dewata itu akhirnya kalah tipis 75-78.
Pelatih Merpati Bali Bambang Asdianto Pribadi mengutarakan kekecewaannya. “Seandainya tembakan terakhir kita bisa masuk sebelum waktu habis, pasti tidak perlu sampai overtime,” ucapnya dalam konferensi pers seri kedua, pada Selasa (11/2/2020), di Jakarta.
Kekalahan itu begitu mengecewakan karena Merpati Bali gagal menyapu bersih seri pertama. Mereka berada di peringkat kedua klasemen sementara dengan rekor empat kali menang dan sekali kalah. Sementara itu, GMC Cirebon memuncaki klasemen dengan rekor sempurna lima kali menang.
Meski kecewa, tim yang bermarkas di Denpasar, Bali, ini bertekad bangkit pada seri kedua. Menurut Bambang, masih terdapat detail-detail kecil di pertandingan yang luput pada kekalahan pekan lalu.
Detail itu yang akan disempurnakan oleh tim yang memiliki lima pemain tim nasional tersebut. Selasa Sore, tim dengan ciri khas warna biru dan kuning itu terlihat memaksimalkan waktu dengan berlatih di GOR Soemantri.
Bambang juga telah menyiapkan strategi khusus untuk menghentikan laju dari bintang GMC Cirebon, Anjelin Rosmika Simanjuntak. Pemain itu tampil gemilang dengan 31 poin dan 6 rebound.
Merpati Bali tetap menargetkan juara musim ini. “Tidak perlu khawatir. Musim lalu juga kami kalah di seri pertama. Namun akhirnya jadi juara. Ini turnamen yang panjang. Jadi kami sudah punya roadmap agar bisa bertahan hingga akhir kejuaraan,” jelasnya.
Musim reguler Piala Srikandi 2020 akan berlangsung hingga empat seri dari Februari hingga April. Setelah itu, empat dari enam tim teratas di musim reguler akan masuk ke babak final four.
Sang juara bertahan mengawali musim dengan gangguan nonteknis. Mereka kehilangan kapten tim yang merupakan pemain berpengalaman, Helena Tumbelaka. Peran itu yang sedang coba digantikan oleh pemain timnas lain di tim yakni, Agustin Gradita Retong.
Optimisme juga mengalir di pikiran para pemain. Kadek Pratita Citta Dewi, pemain yang mencetak 22 poin saat melawan GMC Cirebon, bertekad tampil lebih baik lagi.
“Saya pribadi excited menghadapi seri kedua. Mengusahakan kemenangan di setiap pertandingan termasuk lawan GMC. Kami akan lebih baik setelah evaluasi hasil kemarin,” kata Kadek.
Di sisi lawan, GMC Cirebon bersiap untuk memperpanjang catatan positif mereka. Pemenang ketiga musim lalu ini belum terkalahkan sejak turnamen pramusim.
Manajer GMC Cirebon Steve Kurniawan mengatakan, kondisi pemain sedang bagus. Meskipun waktu istirahat terbatas, hanya empat hari, pemain sudah kembali kondisi terbaik tanpa ada yang mengalami cedera.
“Kami mau tidak mau harus siap ketemu mereka. Mereka pasti masih unggulan. Tetapi peluang tetap 50:50. Kami sangat respect dengan mereka walaupun kemarin menang,” jelas Steve.
Meski berada di puncak klasemen, GMC Cirebon harus meraih kemenangan dengan sulit dalam setiap pertandingan. Jarak skor kemenangan mereka tidak terlalu jauh. “Karena itu semua tim masih punya peluang, semua berimbang,” katanya.
GMC Cirebon tahun ini berbenah dengan kehadiran pemain baru seperti Anjelin yang musim lalu bermain untuk tim Tenaga Baru Pontianak. Pemain berposisi point guard itu langsung tancap gas pada seri pertama dengan menghasilkan rata-rata 22,6 poin, 6 rebound, dan 3,4 asis. Kehadirannya menyokong pemain andalam tim seperti Adelaide Callista dan Faizzatus Shoimah.
Mereka juga memiliki pelatih baru Arif Gunarto yang menggantikan pelatih sebelumnya asal Korea Selatan, Tae Hi Han. Kehadiran pelatih yang merupakan mantan pemain tim nasional 80-an itu membuat pemain lebih percaya diri. Arif juga sudah berpengalaman memegang tim hebat. Sebelumnya dia melatih timnas putri untuk berlaga di Asian Games.
“Karismanya sangat terasa sekali. Belum lagi secara bahasa pasti kan lebih lancar. Karena sebelumnya pelatih kita kan dari Korea,” ucap Steve yang menargetkan timnya masuk ke final pada gelaran Piala Srikandi musim ini.