Berlomba Membenahi Diri untuk Putaran Kedua
Hasil sempurna tim putra dan putri Jakarta Pertamina Energi yang tak terkalahkan pada putaran pertama Proliga 2020 memotivasi tim peserta lainnya untuk berbenah menghadapi putaran kedua.
JAKARTA, KOMPAS – Putaran pertama Proliga 2020 telah usai. Tim putra dan putri Jakarta Pertamina Energi keluar sebagai yang terbaik. Pada dua pekan masa rehat jelang putaran kedua, tim pesaing berusaha memperbaiki penampilan untuk menantang hegemoni Jakarta Pertamina Energi dan berbicara lebih banyak pada putaran kedua.
Tim putra Pertamina benar-benar perkasa pada putaran pertama. Mereka menyapu bersih lima laga putaran pertama dengan kemenangan. Mereka pun kokoh di puncak klasemen dengan 13 poin. Secara matematis, mereka sulit tergeser dari posisi empat besar.
Untuk itu, putaran kedua akan menjadi medan pertempuran bagi lima tim putra lain. Saat ini, Jakarta BNI 46 berada di peringkat kedua dengan 12 poin. Disusul juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator dan Palembang Bank SumselBabel di peringkat ketiga dan keempat dengan tujuh poin. Dua tim lain, debutan Lamongan Sadang MHS dan tim muda Jakarta Garuda berada di posisi kelima dan keenam.
Tim putri Pertamina tak kalah superior. Mereka berhasil menyapu bersih empat laga putaran pertama dengan sempurna, meraih nilai maksimal 12 poin. Hasil ini memastikan mereka lolos ke babak empat besar.
Empat tim lain akan memperebutkan tiga posisi tersisa. Juara bertahan Jakarta PGN Popsivo Polwan berada di posisi kedua dengan sembilan poin, disusul Bandung bjb Tandamata dengan enam poin. Tim muda Gresik Petrokimia Puslatda KONI Jawa Timur yang tampil mengejutkan pada laga terakhir dengan memetik kemenangan atas Jakarta BNI 46 berada di urutan keempat, disusul BNI di posisi juru kunci.
Pemain asing
Salah satu cara yang ditempuh untuk memperbaiki penampilan tim adalah pergantian pemain asing. Selama putaran pertama, penampilan pemain asing di sejumlah tim memang tidak sesuai ekspektasi.
Samator misalnya. Pelatih Ibarsjah Djanu Tjahjono mengatakan, penampilan dua spiker yakni Lucas Allen Silva de Araujo (Brasil) dan Victor Isaias Lopez Sanchez jauh di bawah harapan.
Bahkan, pada seri ketiga di Palembang, 7-9 Februari, kedua pemain itu lebih sering dicadangkan. ”Kami akan mengevaluasi dua pemain asing itu. Tidak menutup kemungkinan, kami akan mengganti,” ujarnya, Sabtu (8/2).
Ibarsjah melanjutkan, timnya juga berusaha mencari libero baru. Mereka kehilangan libero andalan saat juara musim lalu, Hendri Nauval yang absen karena harus mengikuti pendidikan kepolisian. Posisi libero diganti dua spiker, yakni Anang Sugiarto dan Ageng Wardoyo. Namun, karena bukan spesialis di posisi itu dan postur tubuh cukup tinggi, Anang maupun Ageng cenderung lemah dalam antisipasi bola bawah.
”Kalau tidak ada libero yang andal, sulit untuk kami mengembalikan bola pertama. Padahal, bola pertama adalah awal membangun serangan,” katanya.
Situasi serupa dialami Bank SumselBabel. Pelatih Mashudi menuturkan, spiker asal Belanda Tijmen Lukas Marie Laane tidak bisa beradaptasi dengan pola permainan pemain lokal sehingga menjadi titik lemah pertahanan tim. Padahal, dengan tinggi 206 sentimeter, Laane diharapkan kontribusinya menahan serangan lawan dari blok.
Karena minim kontribusi pemain asing, mereka pun gagal menyapu bersih dua laga kandang dengan kemenangan. Pada hari terakhir seri ketiga, mereka takluk 0-3 dari tim putra BNI 46. ”Laane justru kebingungan ketika harus bertahan. Akhirnya, dia jadi titik serangan lawan. Kami mungkin akan menggantinya dengan pemain lain,” tutur pelatih yang membawa Bank SumselBabel juara Proliga 2011 dan 2013 itu.
Di bagian putri, Gresik Petrokimia mendapat angin segar setelah meraih kemenangan perdana atas BNI 46, 3-2. Padahal, tim itu diperkuat pemain berusia di bawah 20 tahun dan tidak ada pemain asing. ”Kalau ada pemain asing, kami bisa lebih baik. Jadi, menjelang putaran kedua ini, kami kemungkinan besar akan merekrut setidaknya satu pemain asing,” ujar asisten pelatih Petrokimia Taufik Hidayat.
Adapun BNI 46 tidak ingin terus terbenam di dasar klasemen. Asisten pelatih BNI 46 Harjuno HP mengatakan, mereka mungkin mengganti pemain asing satu-satunya, yakni setter asal Cina Wang Chen. Semula, Chen diharapkan menjadi pemimpin tim. Namun, karena kendala bahasa, dia justru tidak bisa membimbing tim agar lebih tenang ketika tertinggal dan tidak terburu-buru saat memimpin.
”Selain mengganti Chen, kami juga mungkin menambah satu pemain asing lagi untuk memenuhi kuota maksimal dua pemain asing,” katanya.
Perubahan mesti dilakukan untuk bisa menyusul Pertamina yang tampil dominan. ”Dua minggu ini adalah kesempatan kami untuk berbenah. Kalau tidak ada perubahan lebih baik, kami bisa-bisa gagal ke empat besar. Padahal, secara kualitas individu, kami setidaknya lebih baik daripada pemain muda Gresik Petrokimia,” tutur Harjuno.
Tak ingin terlena
Kendati belum terkalahkan, tim putra dan putri Pertamina tidak ingin terlena dengan hasil itu. Mereka pun berbenah, sekurangnya menyempurnakan kelebihan yang ada dan mengurangi kelemahan pada putaran pertama.
Pelatih tim putra Pertamina Pascal Wilmar mengutarakan, timnya bukannya tidak ada kekurangan. Para pemain masih sering melakukan kesalahan sendiri, terutama dalam servis dan pengembalian bola pertama.
Kesalahan itu bisa memberikan angin kepada tim lawan meraih poin. Hal itu terlihat ketika mereka harus bekerja keras menang atas Sadang MHS dengan skor 3-2 pada seri ketiga.
Mereka juga harus meningkatkan fokus bertanding tim. Pada laga melawan Sadang MHS, mereka justru kehilangan fokus dan terbawa permainan lawan. ”Kami harus berbenah. Kalau tidak, permainan kami bisa dibaca lawan dan justru jeblok pada babak selanjutnya,” ujar asisten pelatih timnas Indonesia saat meraih emas SEA Games 2019 Filipina itu.
Asisten pelatih tim putri Pertamina Oktavian mengatakan, timnya tak luput dari evaluasi. Mental pemain utama harus bisa ditingkatkan agar tidak tertekan dalam posisi poin kritis. Kemampuan pemain cadangan juga harus ditingkatkan agar bisa menjadi pengganti yang tepat ketika permainan pemain utama menurun.
Mereka juga akan bekerja keras meningkatkan kebugaran dua pemain asing asal Azerbaijan, yakni Natalya A Mammadova dan Odina Aliyeva. Saat ini, tingkat kebugaran mereka masih sekitar 70 persen sehingga belum bisa tampil optimal. ”Komposisi pemain yang ada sekarang cenderung aman. Tetapi, mereka harus meningkatkan kemampuan maupun fisiknya. Sebab, babak selanjutnya akan berlangsung lebih ketat dibanding putaran pertama ini,” katanya.
Melihat antusiasme semua tim, putaran kedua Proliga 2020 akan lebih sengit. Tak tertutup kemungkinan ada kejutan baru, seperti yang dilakukan Gresik Petrokimia pada putri BNI 46 yang diperkuat pemain nasional seperti middle blocker berusia 20 tahun Shella Bernadetha.