Tim Putri Jakarta Pertamina Energi Tumbangkan Jakarta BNI 46
Meskipun menyapu bersih kemenangan dari empat laga seri pertama Proliga 2020, tim putri Jakarta Pertamina Energi tetap melakukan evaluasi penampilan mereka, termasuk peluang mengubah komposisi pemain asing.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS – Bermodal sekitar 70 persen pemain timnas putri pada SEA Games 2019 Filipina dan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, tim putri Jakarta Pertamina Energi unggul kualitas atas Jakarta BNI 46. Mereka menang telak 3-1 (25-17, 15-25, 25-14, 25-7) atas lawan yang mayoritas diisi pemain berusia di bawah 23 tahun tersebut pada laga seri ketiga Proliga 2020 di Palembang, Sabtu (8/2/2020).
Tim putri Pertamina memperlihatkan keunggulan kualitasnya sejak set pertama, yang membuat mereka menang cukup telak, 25-17. Memasuki set kedua, mereka justru mengendurkan permainan. Saat bersamaan, BNI 46 justru mendapatkan angin semangat yang tinggi untuk merebut set kedua.
Pada set ketiga dan keempat, Pertamina Energi kembali menunjukkan permainan terbaiknya. Dengan kualitas pemain di atas rata-rata, mereka pun melibas lawannya dengan skor yang terpaut jauh, yakni 25-14 pada set ketiga dan 25-7 pada set keempat.
Hasil tersebut membuat tim putri Pertamina Energi berhasil menjadi juara putaran pertama. Kemenangan itu membuat mereka mengumpulkan nilai penuh, 12 poin, hasil empat kemenangan tanpa kalah. Raihan poin tersebut sudah tidak mampu dikejar empat tim lain meski putaran pertama baru berakhir Minggu (9/2) ini.
Asisten pelatih tim putri Pertamina Energi yang juga pelatih kepala timnas putri SEA Games 2019, Oktavian mengatakan, secara keseluruhan, permainan tim memang cukup baik. Namun, pada set kedua, terlihat ada celah kelemahan tim. ”Tim tampak masih sulit bangkit ketika tertekan. Situasi semakin buruk, pemain pelapis ternyata tidak bisa mengangkat situasi tersebut,” ujarnya.
Selain itu, dua spiker asal Azerbaijan yakni Natalya A Mammadova dan Odina Aliyeva belum bermain secara optimal. Kedua pemain asing itu baru selesai memperkuat klub mereka sebelumnya, Mammadova di Liga China sedangkan Odina menjalani kompetisi di Eropa.
Hal itu membuat kebugaran mereka masih berkisar 70 persen. ”Semua kelemahan ini akan menjadi bahan evaluasi bersama selama libur dua pekan jelang berlangsung putaran kedua. Tidak menutup kemungkinan, ada perubahan komposisi pemain, terutama komposisi pemain asing. Yang jelas, kami harus berbenah karena para pesaing pasti juga berbenah, agar lebih baik pada putaran kedua yang sangat menentukan,” kata Oktavian.
Butuh tambahan asing
Asisten pelatih tim putri BNI 46 Harjuno HP menuturkan, kelemahan utama timnya adalah tidak memiliki pemain jangkung yang bisa menjadi bloker dan spiker. Untuk itu, mereka berusaha menambah satu pemain asing lagi. Sejauh ini, mereka hanya memiliki satu pemain asing dari dua slot jatah pemain asing, yakni setter asal China Wang Chen.
Jelang putaran kedua ini, mereka akan mendatangkan spiker asal Kanada Caroline Livingston. ”Dengan tubuh yang tinggi di atas rata-rata pemain nasional, Caroline diharapkan bisa memperkuat pertahanan dengan blok-bloknya dan juga mempertajam serangan dengan serangannya,” tuturnya.
Di samping itu, Harjuno menambahkan, timnya juga harus memperbaiki kemampuan individu maupun pemain secara tim. Sejauh ini, kelemahan utama tim sering melakukan kesalahan sendiri, yakni saat servis, pengembalian bola pertama, hingga serangan. Kesalahan tersebut bisa memberikan angin untuk lawan bangkit, terlihat ketika Pertamina Energi mampu bangkit mengalahkan mereka pada set ketiga dan keempat laga tersebut.
”Mental pemain juga harus terus ditumbuhkan agar mereka tidak hancur ketika tertekan. Mereka harus bisa bangkit dalam situasi kritis. Sebab, secara skill, mereka sebenarnya sudah baik, buktinya mereka masih bisa mencuri satu set dari Pertamina,” pungkas Harjuno.
Pada laga lainnya, tim putra BNI 46 menumbangkan tim berisi pemain mayoritas di bawah 18 tahun, Jakarta Garuda dengan skor 3-0 (25-12, 25-19, 25-12). Hasil itu membuat BNI 46 berada di peringkat kedua dengan sembilan poin hasil tiga menang dan satu kalah. Adapun Garuda terbenam di dasar klasemen dengan dua poin hasil lima kekalahan tanpa pernah menang.