Cristiano Ronaldo berpeluang menjadi penyerang tersukses di Liga Italia berkat gol-gol dan konsistensinya di sepuluh laga terakhir. Namun, kegarangannya itu tidak cukup mencegah Juve dikalahkan Verona 1-2, Minggu.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
VERONA, MINGGU — Cristiano Ronaldo menjadi pemain Juventus pertama yang mampu mencetak gol secara berturut-turut dalam sepuluh laga di Liga Italia. Namun, rekor tersebut menjadi hambar ketika golnya tidak menghasilkan kemenangan bagi timnya. Juventus dikalahkan Hellas Verona, 1-2, di Stadion Marc’Antonio Bentegodi, Minggu (9/2/2020) pagi waktu Indonesia.
Ronaldo, seperti biasanya, mencetak satu gol pada laga itu dengan kualitasnya yang sulit ditandingi. Setelah mendapat umpan dari Rodrigo Bentacur, Ronaldo beradu satu lawan satu dengan bek Verona, Amir Rrahmani. Dengan kelihaiannya membawa bola, Ronaldo tetap bisa mendapat ruang untuk menembak dan mencetak gol pada menit ke-65.
Gol tersebut menjadikan Ronaldo tinggal satu langkah lagi untuk menyamai rekor Gabriel Batistuta (legenda Fiorentina dan AS Roma) dan Fabio Quagliarella (striker Sampdoria) yang mampu mencetak secara berturut-turut dalam 11 laga. Artinya, Ronaldo harus bisa mencetak gol saat Juventus menjamu Brescia pada laga Liga Italia berikutnya pada pekan depan.
Meski telah mencetak gol, Ronaldo akhirnya hanya bisa menggelengkan kepala dan menunjukkan ekspresi tidak percaya ketika tim tuan rumah mampu menyamakan kedudukan melalui tendangan Fabio Borini pada menit ke-76. Borini memanfaatkan kesalahan yang terjadi di lini belakang Juventus untuk mencetak gol tersebut.
Juventus kembali membuat kesalahan ketika bek mereka, Leonardo Bonucci, menyentuh bola dengan tangannya. Wasit kemudian memberikan tendangan penalti kepada Verona dan Giampaolo Pazzini berhasil menyelesaikannya dengan baik.
”Saya akui bola itu terasa sangat berat ketika saya menaruhnya di titik penalti,” ujar Pazzini dikutip Football-Italia.
Ia merasakan tekanan yang begitu berat sebagai pemain yang akan menentukan hasil akhir laga tersebut. Begitu bisa mencetak gol, Pazzini lalu berlari ke arah tribune penonton untuk merayakannya.
Menguntungkan Inter Milan
Para pemain Verona dan pendukungnya malam itu bergembira merayakan kemenangan atas tim penguasa Liga Italia dalam satu dekade terakhir itu. Sebaliknya, Juventus kembali kehilangan poin yang mereka butuhkan untuk meninggalkan Inter Milan sejauh mungkin.
Dengan kekalahan ini, Juventus tetap berada di puncak klasemen dengan 54 poin, sedangkan Inter berada di peringkat kedua dengan 51 poin. Apabila bisa mengalahkan AC Milan pada laga derbi, Senin (10/2/2020) pagi waktu Indonesia, Inter akan menyamai poin Juve di puncak.
”Kami kehilangan poin akibat kecerobohan yang kami lakukan. Kami tidak boleh lagi kehilangan konsentrasi seperti yang terjadi malam ini,” kata Pelatih Juventus Maurizo Sarri.
Laga itu merupakan kekalahan ketiga yang dialami Sarri sejak melatih Juventus pada musim ini. Dua kekalahan sebelumnya terjadi ketika melawan Lazio dan Napoli. Seluruh kekalahan itu dialami pada laga tandang. Dengan demikian, ketanggguhan Juve pada laga tandang musim ini pun mulai diragukan.
Dalam lima laga tandang terakhir, Juventus sudah menelan kekalahan sebanyak tiga kali. Pada musim lalu, mereka kalah sebanyak empat kali tetapi masih bisa menjuarai liga. ”Kami harus bisa menyadari jika kemenangan itu tidak bisa diraih dengan mudah,” ujar Sarri kemudian.
Melawan zona nyaman
Dengan mengatakan hal itu, Sarri ingin membangun kesadaran kolektif bahwa timnya tidak boleh merasa di zona nyaman lagi. Kemenangan demi kemenangan yang membuat mereka bisa menjuarai Liga Italia dalam delapan musim beruntun telah membuat tim merasa meraih kemenangan itu mudah.
Musim ini telah berbeda karena mereka tetap bisa dikalahkan oleh tim yang dalam lima tahun terakhir bolak-balik dari Serie A ke Serie B. Musim lalu, Verona masih berjuang di Serie B dan kembali bertarung di Serie A pada musim ini. Mereka langsung menjadi tim ”kuda hitam” karena sekarang mampu menyodok ke peringkat keenam.
Setelah menahan imbang AC Milan, 1-1, Verona kemudian juga menahan imbang Lazio, 0-0, dan kini mengalahkan Juventus. ”Para pemain bermain dengan sepenuh hati. Mereka lelah tetapi bisa memberikan segalanya,” kata Pelatih Hellas Verona Ivan Juric. (AFP/REUTERS)