Kemenangan atas tim Gresik Petrokimia menjadi modal bagi tim Bandung bjb Tandamata pada laga seri ketiga Proliga 2020 untuk menghadapi juara bertahan Jakarta Popsivo Polwan, Minggu.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Bandung bjb Tandamata berhasil meraih kemenangan 3-0 (25-20, 25-12, 25-16) atas Gresik Petrokimia Puslatda KONI Jawa Timur pada laga hari pertama seri ketiga Proliga 2020 di Palembang, Jumat (7/2/2020). Bagi mereka, kemenangan itu adalah modal persiapan menghadapi juara bertahan Jakarta PGN Popsivo Polwan di tempat yang sama, pada Minggu (9/2).
”Bukan meremehkan Petrokimia, tapi level permainan mereka memang berada di bawah rata-rata pemain Proliga 2020 lainnya. Jadi, kami memang tidak terlalu ngotot dalam laga ini. Laga ini hanya menjadi latihan sebelum tim ini menghadapi Popsivo Polwan pada Minggu nanti,” ujar pelatih Bandung bjb Tandamata Risco Herlambang.
Risco mengatakan, kelemahan utama timnya adalah pada kekompakan ataupun komunikasi. Para pemain belum lepas untuk menampilkan permainan terbaiknya. Hal itu disebabkan sejumlah pemain baru pulih dari cedera sehingga belum berani main total, seperti Aprilia Manganang yang baru sembuh dari cedera lutut, Putri Andya Agustina yang baru sembuh dari cedera koyak otot tendon, dan Yolla Yuliana baru bermain lagi setelah melahirkan.
Di sisi lain, pemain asing yang ada belum terlalu padu. Ada dua pemain asing dalam tim, yakni spiker asal Montenegro Nikoleta Perovic dan spiker asal Kuba Rosir Calderon. Sejauh ini, Calderon belum bisa mengeluarkan permainan terbaiknya karena fisiknya belum 100 persen setibanya di Indonesia beberapa waktu lalu. Bahkan, pada laga ini, posisinya digantikan dengan pemain muda berusia 16 tahun Nurlaili Kusuma Diningrat.
"Karena fokus dengan fisik masing-masing itu juga, para pemain akhirnya cenderung bermain individu. Tidak ada komunikasi di antara mereka, misalnya tidak ada komunikasi siapa yang harus jaga belakang dan siapa yang jaga bola tipuan di depan net. Ini membuat pertahanan mudah ditembus,” kata Risco.
Risco menuturkan, dari laga ini, timnya belum menunjukkan perbaikan pada set pertama. Terbukti, kedua tim bermain alot. Memasuki set kedua dan ketiga, para pemain baru bisa lebih baik. Mereka diminta untuk saling komunikasi agar permainan kompak dan solid.
Untuk itu, mereka bisa unggul jauh, yakni 25-12 pada set kedua dan 25-16 pada set ketiga. ”Semoga permainan di set kedua dan ketiga ini bisa terus diterapkan dan ditingkatkan pada laga-laga berikutnya, terutama menghadapi Popsivo Polwan pada Minggu nanti,” tuturnya.
Menurut Risco, timnya tidak terlambat dalam membentuk kekompakan ataupun komunikasi saat liga sudah berlangsung. Apalagi timnya baru menjalankan tiga laga dan liga baru sampai pada akhir putaran pertama. Dari lima tim yang ada, dia pun optimistis timnya akan lolos ke final four.
”Lagi-lagi bukan meremehkan Petrokimia. Tapi, level mereka memang berada di bawah rata-rata tim Proliga saat ini. Jadi, sejak awal liga musim ini berlangsung, semuanya sudah tahu tim mana yang bakal lolos final four. Kami yakin kami lolos ke babak tersebut dari lima tim putri yang ada di musim ini,” tuturnya.
Masih hati-hati
Aprilia menyampaikan, dirinya baru pulih dari cedera lutut yang dirasakan selama lima bulan terakhir. Untuk saat ini, dirinya mengakui masih hati-hati agar tidak cedera lagi. Dia masih menghindari bermain terlalu ngotot, terutama untuk melakukan lompatan-lomoatan tinggi dalam melakukan smes.
”Saat ini, saya masih meraba-raba untuk mencapai bentuk permainan terbaik. Seiring terbiasa bermain lagi, saya pasti bisa bermain dengan kemampuan terbaik lagi,” ujarnya.
Untuk membentuk kekompakan ataupun komunikasi, Aprilia melanjutkan, dirinya berharap para pemain terus diberikan kesempatan untuk bermain. Dengan terbiasa bermain, mereka akan semakin percaya diri untuk mengeluarkan kemampuan terbaik. ”Kalau sering bermain bersama, mereka juga tidak canggung untuk saling berkomunikasi,” katanya.
Pelatih asal China yang menukangi Petrokimia Niu Guogang menyampaikan, timnya berisi para pemain yang berusia rata-rata di bawah 20 tahun. Secara mental, mereka belum teruji. Ketika tertekan, mereka sulit untuk bangkit lagi. ”Namun, karena tidak ada target apa-apa selain mempersiapkan diri menuju PON Papua 2020, kami tidak kecewa dengan hasil yang diraih. Yang penting, permainan anak-anak bisa terus membaik dari satu laga ke laga lain,” tuturnya.
Kapten Gresik Petrokimia Mediol Steovanny menyampaikan, timnya butuh untuk terus dimotivasi. Teriakan ataupun kata-kata penyemangat dari pelatih di saat latihan maupun bertanding sangat penting untuk meningkatkan mentalitas para pemain.
”saat ditekan pasti mudah down. Kalau itu terjadi, susah sekali untuk bangkit lagi. Apalagi pemain cenderung diam kalau sudah down. Jadi, teriakan dan kata-kata penyemangat dari pelatih penting sekali untuk meningkatkan lagi semangat pemain,” katanya.