Tottenham Hotspur berhasil membuktikan kekuatannya. Meski tanpa striker Harry Kane, mereka masih bisa mencetak gol dan memenangi pertandingan di laga Piala FA.
Oleh
Prayogi Dwi Sulistyo
·3 menit baca
LONDON, KAMIS — Tottenham Hotspur berhasil membuktikan bahwa tanpa striker Harry Kane, mereka masih bisa mencetak gol dan memenangi pertandingan. Dalam laga ulangan putaran keempat Piala FA melawan Southampton di Stadion Tottenham Hotspur, Kamis (6/2/2020), Spurs mampu bangkit dari ketertinggalan dan menang dengan skor 3-2.
Sejak awal Januari, Kane tidak dapat membela Spurs karena cedera. Uniknya, Spurs tidak mendatangkan striker baru untuk menggantikan kapten Inggris tersebut. Spurs justru mendatangkan pemain di posisi lain, yakni pemain sayap Steven Bergwijn, meminjam gelandang bertahan Gedson Fernandes dan mempermanenkan status Giovani Lo Celso.
Untuk mengatasi kekosongan posisi striker, Manajer Jose Mourinho memilih Lucas Moura dan Son Heung-min menempati posisi yang ditinggalkan Kane tersebut. Kedua penyerang tersebut memiliki posisi asli sebagai pemain sayap.
Hasil yang diperoleh Spurs tidak terlalu buruk. Dalam delapan pertandingan terakhir, Spurs hanya dua kali tidak mencetak gol, yaitu saat bertemu Liverpool dan Watford di Liga Inggris. Mereka juga hanya mengalami satu kekalahan, yakni saat bertemu Liverpool.
Selebihnya, Spurs memperoleh empat kemenangan dan tiga kali imbang. Salah satu hasil imbang tersebut diperoleh saat bertamu ke Southampton pada pertemuan pertama putaran keempat Piala FA dengan skor 1-1.
Hasil tersebut tak lepas dari taktik jitu yang diterapkan Mourinho. Pelatih asal Portugal tersebut tidak terlalu mementingkan penguasaan bola. Ia memilih memperkuat pertahanan dan melakukan serangan balik cepat. Taktik tersebut sangat efektif, terutama melawan tim-tim yang menerapkan strategi menyerang.
Dengan memiliki penyerang yang cepat dan berteknik tinggi seperti Moura dan Heung-min, Spurs dapat memaksimalkan peluang yang ada. Hal tersebut terlihat dari statistik yang ada dalam pertandingan melawan Southampton. Spurs hanya mampu melepaskan sembilan tendangan, tetapi tiga di antaranya tepat sasaran dan berbuah gol.
Dua dari ketiga gol tersebut diciptakan Moura dan Heung-min melalui tendangan penalti. Satu gol lainnya tercipta berkat gol bunuh diri dari Jack Stephens.
Sementara itu, Southampton mampu menguasai bola hingga 57 persen dan melepaskan 15 tendangan. Tujuh di antaranya tepat sasaran, tetapi hanya mampu menghasilkan dua gol yang diciptakan Shane Long dan Danny Ings.
Spurs di bawah asuhan Mourinho juga menunjukkan karakter pantang menyerah. Setelah tertinggal 1-2 pada menit ke-72, mereka mampu membalikkan keadaan menjadi 3-2 dalam 9 menit.
Mourinho pun memberikan apresiasi kepada anak didiknya yang terus berjuang mengatasi permasalahan tim. Menurut Mourinho, pemainnya selalu berusaha tampil maksimal untuk memperoleh kemenangan. Mereka mampu bangkit ketika dalam posisi tertinggal dan pantang menyerah.
”Kami memiliki sekelompok kecil pemain dengan begitu banyak masalah yang kami alami, tetapi semua orang memberikan segalanya. Mereka bereaksi dengan sangat fantastis, menunjukkan kemampuan dengan sepenuh hati, dan mampu berinteraksi dengan penonton,” ujar Mourinho seperti dikutip dari tottenhamhotspur.com.
Mourinho pun tak mengira timnya mampu bangkit dalam posisi tertinggal di pertengahan babak kedua. Namun, dengan segala kemampuan yang dimiliki, Spurs mampu memenangi pertandingan.
Heung-min mengatakan, gol dari Moura merupakan kunci dari kebangkitan timnya. Gol tersebut memacu semangat rekan-rekannya untuk dapat menang. ”Ketika Lucas mencetak gol, saya merasa kami dapat mencetak satu gol lebih banyak. Saya percaya kepada tim kami. Kemenangan ini memiliki arti yang banyak,” ujar pemain asal Korea Selatan tersebut.
Selain dapat lolos ke babak kelima Piala FA, kemenangan ini sangat berarti bagi Spurs yang sedang berjuang untuk merebut posisi empat besar di Liga Inggris. Mereka juga berusaha kembali tampil mengejutkan di Liga Champions seperti musim lalu yang mampu mencapai partai final. (Reuters)