Kegaduhan yang terjadi di kubu Barcelona semakin membuktikan bahwa pemain punya kekuasaan dan pengaruh yang besar terhadap klub, terutama jika pemain itu adalah Lionel Messi.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
BILBAO, RABU — Jelang laga perempat final Copa del Rey melawan Athletic Bilbao, Jumat (7/2/2020) pukul 03.00 WIB, Barcelona justru dilanda konflik internal. Sang bintang Lionel Messi melontarkan kritik terbuka terhadap Direktur Olahraga Barcelona Eric Abidal yang dinilai mengambinghitamkan para pemain.
Konflik itu berawal ketika Abidal dalam wawancara dengan surat kabar Sport mengatakan, keputusan memecat pelatih Ernesto Valverde dan menggantinya dengan Quique Setien, pertengahan Januari, dipengaruhi sikap para pemain. Abidal mengatakan, dirinya merasa pemain tidak menyukai Valverde.
Ketika membaca berita itu, Messi pun bereaksi dengan menuliskan kritiknya melalui akun Instagram, Selasa (4/2/2020) waktu Spanyol. ”Jujur saja, saya tidak suka hal semacam ini, tetapi saya rasa setiap orang harus bertanggung jawab terhadap tugas dan keputusannya,” tulis Messi.
”Kami (para pemain) adalah pihak pertama yang mengetahui jika kami tidak bermain bagus. Mereka yang bertugas di manajemen juga harus bisa bertanggung jawab, terutama terhadap semua keputusan yang diambil. Jika Anda menyinggung pemain, Anda harus menyebutkan nama. Jika tidak, berarti Anda mencemari nama baik kami dan menyebarkan berita bohong,” tambah Messi.
Reaksi Messi ini membuat geger klub karena bintang asal Argentina itu termasuk jarang menyerang seseorang atau pihak lain secara terbuka. Ini menjadi reaksi mengejutkan lainnya, seperti yang pernah dilakukan Messi saat diganjar kartu merah pada laga Copa America melawan Chile tahun lalu. Seusai laga itu, Messi dengan lantang mengatakan bahwa Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan korup.
Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu, Rabu (5/2) pagi, langsung merencanakan pertemuan khusus dengan Abidal untuk membahas masalah ini. Radio RAC1 mengabarkan, peluang Bartomeu memecat Abidal terbuka akibat kejadian ini.
Abidal merasakan akibat jika berurusan dengan para pemain Barcelona yang disebut memiliki kekuasaan besar di Stadion Camp Nou, kandang Barcelona. Apalagi Messi adalah ”permata” klub yang harus dijaga dengan baik. Barcelona selama ini berusaha keras membuat Messi senang, atau mereka kehilangan loyalitas dari seorang pemain terbaik di dunia.
Mengingatkan
Pada pertengahan Januari, pakar dan penulis sepak bola, Simon Kuper, sudah mengingatkan masalah ini melalui artikelnya di ESPN. Kuper mengatakan, di Barcelona, pelatih bukanlah bos. Pelatih tidak akan pernah bisa menentukan bagaimana tim bermain. ”Gaya permainan tim lebih banyak dipengaruhi oleh para pemain, terutama Messi,” tulis Kuper.
Pertikaian antara Messi dan Abidal ini membuktikan bagaimana Messi bisa mencengkeram Camp Nou. Jika ia merasa tidak senang dan bereaksi, manajemen klub harus segera ”memadamkan api” sebelum semuanya hancur.
Konflik itu diharapkan tidak menghancurkan fokus para pemain dan tim menghadapi laga perempat final melawan Bilbao di Stadion San Mames. Barcelona kini tinggal tiga langkah bisa merebut trofi Copa del Rey untuk kali ke-31.
”Saya akan melakukan apa pun untuk memastikan bahwa masalah ini tidak memengaruhi tim. Saya tidak ingin membuang energi,” kata Setien. Masalah itu, kata Setien, juga tidak berpengaruh terhadap dirinya. Ia tetap berusaha memberikan yang terbaik kepada para pemain.
Pada saat konferensi pers jelang laga kontra Bilbao, Rabu (5/2) itu, Setien berulang kali memohon kepada para wartawan di depannya untuk berganti topik membahas sepak bola dan bagaimana persiapan tim. Sebagai pelatih baru, Setien sedang berusaha fokus merancang taktik yang pas untuk timnya.
Dalam lima laga yang telah dijalani sebagai pelatih Barcelona, Setien telah meraih empat kemenangan dan menelan satu kekalahan. Meski terlihat tidak ada masalah, Setien masih berupaya menutup celah di lini pertahanan dan mempertajam serangan. Dalam dua laga terakhir, ia tidak lagi menggunakan tiga bek dan berhenti menjiplak taktik Johan Cruyff, pelatih legendaris Barcelona.
Dua jam sebelum laga Barcelona kontra Bilbao, Real Madrid akan lebih dulu menghadapi Real Sociedad dalam laga perempat final lainnya. Real saat ini sudah kembali ke bentuk permainan terbaiknya dan tetap berambisi besar. ”Anda bisa senang jika memenangi sesuatu. Namun, kami belum menenangi apa pun,” ujar Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane. (AP/AFP/REUTERS)