Maybank Marathon Bali meraih Bronze Label dari World Athletics. MMB 2020 akan diselenggarakan pada 30 Agustus 2020.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS Maybank Marathon Bali meraih Bronze Label dari World Athletics. Lomba lari yang sudah diselenggarakan sejak 2012 tersebut juga masuk dalam Abbott World Marathon Majors (WMM) Wanda Age Group World Rankings, sehingga pelari akan mendapatkan poin atau ranking sesuai kriteria WMM.
Capaian tersebut disampaikan oleh Direktur Proyek Maybank Marathon Bali (MMB) 2020 Widya Permana di Jakarta, Rabu (5/2/2020). Ia menjelaskan, Bronze Label hanya dapat diraih oleh kegiatan lomba lari yang memenuhi persyaratan dari World Athletics. MMB menjadi lomba lari maraton pertama di Indonesia yang berhasil meraih capaian tersebut.
Syarat itu diantaranya jarak tempuh dan rute yang telah mendapatkan sertifikasi dari Association of International Marathons and Distance Races (AIMS). Jalan yang dilalui juga harus ditutup dan hanya digunakan untuk lomba.
Sistem pencatatan waktu, kehadiran pelari elite internasional, layanan medis, dan liputan media juga menjadi salah satu penilaian. Selain itu, standarisasi kenyamanan dan keselamatan pelari, dan kepatuhan terhadap seluruh regulasi lomba harus sesuai dengan ketetapan yang sudah ditentukan oleh World Athletics.
Sebelumnya, World Athletics bernama International Association of Athletics Federations atau IAAF. “MMB tahun ini masuk dalam 175 lomba lari utama dunia. Prestasi ini sangat membanggakan karena poin yang diraih pelari berpeluang masuk pada WMM tahun 2021,” ujar Widya.
Karena itu, ia ingin penyelenggaraan kegiatan ini dapat lebih baik dan profesional lagi layaknya lomba lari kelas dunia lainnya, seperti London, Berlin, Tokyo, dan Boston Marathon. Salah satu perbaikan yang akan dilakukan, yaitu peserta yang ikut lomba ini harus sesuai dengan data diri pendaftar. Hal itu penting demi kenyamanan dan keselamatan pelari.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, capaian yang diraih MMB tahun ini menunjukkan, kegiatan ini telah diselenggarakan dengan serius. Ia menegaskan bahwa sejak pertama kali diselenggarakan pada 2012, MMB mengejar target agar dapat menjadi lomba lari internasional.
"Pencapaian Bronze Label ini sangat berharga bagi kami dan komunitas lari. Pengakuan ini menunjukkan bahwa sejak awal kami menyelenggarakan kegiatan ini tidak hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga memenuhi standar internasional," ujar Taswin.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung menceritakan, pada tahun 2012 banyak penyelenggara lomba lari jalanan yang datang ke PASI untuk minta pendapat. Namun, hanya sedikit yang memiliki komitmen dan konsisten melaksanakan perlombaan sesuai dengan anjuran PASI, salah satunya MMB.
Sejak dilaksanakan MMB tahun kelima, ia telah mendorong penyelenggara untuk mengejar target masuk kelas dunia. Salah satu usaha yang dilakukan pada 2019 lalu, yakni menggunakan delegasi teknis dari Jepang.
Delegasi teknis tersebut memberikan kritikan dan masukan agar kegiatan lari ini dapat masuk ke tingkat kelas dunia. “Delegasi teknis tersebut memiliki reputasi yang bagus dan dia yang memberikan laporan kepada IAAF,” ujar Tigor.
Ia berharap, penyelenggara dapat terus berkomitmen dan konsisten untuk mempertahankan reputasi yang sudah diperoleh. Tigor pun ingin lomba lari ini dapat terus berkembang dan mencapai label yang lebih tinggi lagi.
Adapun MMB 2020 akan diselenggarakan pada 30 Agustus 2020. Registrasi peserta dibuka mulai 25 Februari 2020 pukul 12.00 WIB melalui situs www.balimarathon.com. Kategori yang dilombakan pada MMB kesembilan tersebut, yaitu maraton (42,195 kilometer), separuh maraton (21,0975 km), 10 km, dan lomba lari anak.
Untuk membantu peserta dalam mempersiapkan diri sebelum lomba, Maybank Indonesia kembali menyelenggarakan aktivitas Road to Maybank Marathon selama enam bulan ke depan. Dalam kegiatan terseut, mereka bekerjasama dengan ahli kesehatan dan pelatih lari.
Peserta dapat mengikuti pelatihan dan edukasi sebagai persiapan sebelum lomba. Salah satunya, pengetahuan tentang cut-off time (COT) lomba per kategori. Adapun 10 km memiliki COT selama 2 jam, separuh maraton 3,5 jam, dan maraton 7 jam.