Maksimalkan Penampilan Sebelum Kejuaraan Bulu Tangkis Asia
Ganda campuran Indonesia harus merebut poin maksimal pada setiap turnamen agar tidak bergantung pada Kejuaraan Bulu Tangkis Asia untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketidapastian penyelenggaraan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2020, yang dijadwalkan berlangsung di Wuhan, China, membuat ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, harus memaksimalkan penampilan sebelum kejuaraan tersebut. Dengan demikian, mereka tak harus menanti nasib hingga menit terakhir untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Virus korona yang menyebar di China telah berdampak pada jadwal turnamen bulu tangkis di negara tersebut. China Masters BWF Super 100, yang seharusnya berlangsung di Lingshui, Hainan, 25 Februari-1 Maret, dibatalkan.
Adapun Kejuaraan Asia dijadwalkan berlangsung pada 21-26 April di Wuhan, kota asal penyebaran virus itu. Hingga kini, kejuaraan yang diselenggarakan bersamaan dengan Kejuaraan Eropa dan Kejuaraan Pan Amerika tersebut belum dibatalkan meski beberapa negara, seperti Indonesia dan Malaysia, meminta dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
”Ajang itu penting bagi pemain Asia untuk berburu poin Olimpiade. Jangan sampai dibatalkan, tetapi dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Yang saya dengar, ada rencana memindahkan, tetapi belum tahu ke mana,” ujar Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Kejuaraan Asia 2020 ini bernilai penting karena menjadi turnamen terakhir pada masa kualifikasi Olimpiade, 29 April 2019-26 April 2020. Sebagai ajang terakhir pengumpulan poin kualifikasi Olimpiade, Kejuaraan Asia akan menentukan nasib negara yang mengincar kuota maksimal, yaitu dua wakil pada setiap nomor.
Ganda campuran Indonesia menjadi sektor yang mengandalkan Kejuaraan Asia itu untuk meloloskan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz/Gloria ke Tokyo. Dengan syarat minimal dua wakil dalam posisi delapan besar dunia pada 28 April, nasib Hafiz/Gloria belum aman. Posisi mereka di peringkat kedelapan, saat ini, masih bisa tergeser. Adapun posisi Praveen/Melati lebih baik, yakni di peringkat kelima.
”Satu-satunya antisipasi karena belum adanya kepastian Kejuaraan Asia adalah harus meraih hasil maksimal pada setiap turnamen. Hafiz/Gloria harus sudah aman sebelum Kejuaraan Asia,” ujar pelatih ganda campuran pelatnas bulu tangkis, Richard Mainaky.
Richard mengatakan, Hafiz/Gloria harus mencapai minimal delapan besar pada setiap turnamen. Pada Maret-April, mereka akan mengikuti rangkaian turnamen BWF World Tour Super 300, 500, 750, dan 1000, yaitu Jerman Terbuka, All England, Swiss Terbuka, India Terbuka, Malaysia Terbuka, dan Singapura Terbuka.
Di luar ganda campuran, hanya tunggal dan ganda putra yang telah mengamankan kuota maksimal untuk Olimpiade. Adapun tunggal dan ganda putri kemungkinan besar mengirim masing-masing satu wakil.
Terkait dengan adanya negara yang membatasi kedatangan warga China dalam 14 hari terakhir serta penerbangan dari dan menuju China, BWF meminta negara yang menjadi tuan rumah kejuaraan bekerja sama dengan otoritas kesehatan untuk memberi izin masuknya atlet, pelatih, dan ofisial tim China.
”BWF tidak melarang partisipasi atlet dan ofisial China. Dengan situasi yang cepat berubah, sangat penting adanya kerja sama antara Asosiasi Bulu Tangkis China, tuan rumah turnamen, semua asosiasi bulu tangkis, Komite Olimpiade Internasional, dan Komite Paralimpiade Internasional,” demikian pernyataan BWF yang dirilis dalam laman resminya, Selasa.
Penghargaan atlet muda
Sebagai bentuk penghargaan atas prestasi atlet muda sepanjang 2019, PB Djarum memberikan bonus kepada atlet binaan mereka. Total bonus yang diberikan Rp 104.440.000.
Di antara para penerima penghargaan, ada juara dunia dan juara Asia ganda putra yunior, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Berpasangan dengan Indah Cahya Sari Jamil, Leo juga menjadi juara Asia ganda campuran yunior.
Untuk pemain kategori usia di bawah 17 tahun (U-17), salah satu yang paling menonjol adalah Rahmat Hidayat yang memperoleh 12 gelar juara, di tingkat nasional dan Asia. Rahmat bermain dalam ganda putra dan campuran.
”Sebagian besar pemain yang mendapat penghargaan memang dari nomor ganda, tetapi kami juga tetap berupaya melahirkan bakat-bakat berprestasi di nomor tunggal,” kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin.