Satgas Antimafia Bola Jilid 3 Awasi Perekrutan Timnas Piala Dunia U-20
Tugas lain satgas yakni mengawasi jalannya pertandingan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 dalam enam bulan ke depan agar tidak ada pengaturan skor atau rekayasa-rekayasa lain dalam pertandingan.
Oleh
J GALUH BIMANTARA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Idham Azis memerintahkan Satuan Tugas Antimafia Bola Polri untuk bekerja lagi dalam enam bulan ke depan. Salah satu tugas utama satgas jilid 3 ini ialah mengawasi perekrutan personel tim nasional yang bakal berlaga dalam Piala Dunia U-20 tahun 2021. Indonesia menjadi tuan rumah ajang dua tahunan tersebut.
”Ini agar kita mendapatkan pemain-pemain yang baik dan semuanya bersih,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, Selasa (4/2/2020), di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Tugas lain satgas yaitu mengawasi jalannya pertandingan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 dalam enam bulan ke depan agar tidak ada pengaturan skor atau rekayasa-rekayasa lain dalam pertandingan. Sebanyak 13 polda bakal dikoordinasi untuk menjalankan tugas tersebut. Kepala Satgas Antimafia Bola Brigadir Jenderal (Pol) Hendro Pandowo juga akan berbicara dengan para direktur yang terkait liga-liga tersebut.
Yusri mengatakan, Jenderal Idham sudah mengeluarkan surat perintah dan Satgas Antimafia Bola Jilid 3 telah mulai bekerja sejak Senin (3/2/2020). Selain tugas-tugas tadi, satgas akan merampungkan pekerjaan rumah dari satgas jilid-jilid sebelumnya, termasuk mengejar buron kasus mafia bola yang diurus satgas jilid 1.
Sebelumnya, Polri membentuk Satgas Antimafia Bola jilid 2 di 13 wilayah yang akan berkoordinasi dengan satgas di tingkat pusat. Satgas Antiafia Bola Polri jilid 2 ini merupakan kelanjutan dari satgas jilid 1 yang telah berakhir masa tugasnya.
Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Polri Komisaris Besar Argo Yuwono, Senin (12/8/2019), mengutarakan, satgas di wilayah atau subsatgas akan dibentuk di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sumatera Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Papua.
Satgas antimafia bola Polri di wilayah akan dipimpin direktur reserse kriminal umum dibantu bidang profesi dan pengamanan dan humas. Satgas jilid 2 tersebut mulai bertugas 6 Agustus 2019 dan akan bertugas selama enam bulan.
”Tim satgas akan menyamakan pesepsi. Nanti akan diadakan rapat di antara para direktur reskrimum di wilayah dengan Satgas Antimafia Bola Polri di pusat,” kata Argo.
Menurut Argo, Satgas Antimafia Bola Polri jilid 2 dibentuk karena ekspektasi masyarakat yang sangat tinggi terhadap sepak bola. Selain itu, ada kasus yang belum selesai ditangani oleh satgas jilid 1. Alasan ketiga adalah Liga telah mulai bergulir lagi.