Mantan juara dunia MotoGP Jorge Lorenzo akhirnya muncul di garasi tim Yamaha di Sirkuit Sepang, Malaysia, untuk menguji motor YZR-M1. Yamaha berjuang menyamai kecepatan Ducati dan Honda.
Oleh
Agusng Setyahadi
·5 menit baca
SEPANG, SENIN - Pintu garasi tim Yamaha akhirnya terbuka pada hari kedua tes shakedown MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, Senin (3/2/2020) jelang pukul 15.00 waktu setempat. Di dalam garasi, sejumlah teknisi bekerja mempersiapkan tiga sepeda motor YZR-M1, dua di antaranya hitam polos.
Pebalap penguji Jorge Lorenzo pun telah tiba di Sepang, tetapi juara dunia tiga kali MotoGP bersama Yamaha itu, belum turun ke lintasan. “Besok, besok (Selasa),” ujar Lorenzo dalam perbincangan dengan GPOne di garasi tim.
Lorenzo menjadi sosok yang paling ditunggu saat tes shakedown, 2-4 Februari. Dia tidak muncul pada hari pertama, dan baru Senin siang berada di garasi Yamaha bersama Silvano Galbusera, mantan kepala mekanik Valentino Rossi.
Shakedown adalah uji coba pengecekan akhir kesiapan motor sebelum dipacu pebalap utama pada uji coba resmi pramusim di Sepang, 7-9 Februari. Awalnya, tes ini hanya untuk pebalap penguji. Namun, mulai 2020, shakedown bisa diikuti pebalap rookie. Pebalap utama yang diizinkan ikut hanya berasal dari tim yang mendapat konsesi untuk mengatasi ketertinggalan dari tim lain.
Lorenzo paling ditunggu setelah menyatakan mundur dari MotoGP akhir tahun lalu, setelah musim yang buruk bersama tim Repsol Honda. Dia pun kembali ke Yamaha sebagai pebalap penguji.
Galbusera akan mendampingi Lorenzo menguji paket mesin, sasis, aerodinamika, serta elektronik. Dia terlihat mengamati data di layar laptop penyimpan data telemetri Lorenzo dan Rossi. Kedua data itu diduga menjadi dasar pengujian Lorenzo, Selasa (4/2).
Kelemahan utama
Yamaha dengan mesin empat silinder segaris berusaha memperbaiki kelemahan utama yang setiap tahun dikeluhkan dua pebalapnya, Maverick Vinales dan Rossi, yaitu kecepatan puncak. Mereka berjuang menyamai kecepatan Ducati dan Honda yang menggunakan mesin V4 dengan sudut antarsilinder 90 derajat.
Motor yang kalah cepat itu jelas terlihat musim lalu, salah satunya membuat Vinales gagal menang di Qatar meskipun start di posisi terdepan. Dia akhirnya finis ketujuh, sedangan posisi satu, dua, tiga, direbut Andrea Dovizioso (Ducati), Marc Marquez (Honda), dan Cal Crutchlow (Honda LCR).
”Jelas, kami tidak punya kecepatan yang sama dengan Ducati, jadi target kami adalah mengembangkan motor yang memiliki keunggulan pada 100 meter sebelum dan 100 meter setelah tikungan. Anda bisa berasumsi kami memperbaiki sasis, tetapi kami tidak terlalu banyak melakukan itu. Konsentrasi kami adalah memperbaiki mesin supaya lebih kompetitif di tikungan,” ujar Pimpinan Proyek Yamaha MotoGP Takahiro Sumi dalam wawancara khusus dengan Motomatters.
Pengembangan elektronik menjadi bagian besar mengatasi defisit kecepatan puncak Yamaha, untuk meningkatkan akselerasi agar bisa mencapai kecepatan puncak lebih cepat. Dengan pembenahan itu, motor diharapkan lebih cepat melintasi tikungan. Namun, Ducati dan Honda juga terus membenahi titik lemah mereka di tikungan tanpa mengorbankan kecepatan puncak.
Inovasi di sektor elektronik itu sepertinya menjadi fokus Yamaha di Sepang. Kemarin, hanya terlihat pebalap penguji Katsuyuki Nakasuga yang turun ke lintasan memacu YZR-M1. Dalam daftar catatan waktu hingga pukul 18.00 ada tiga motor Yamaha yang diuji coba, Yamaha Test 1 (Y1), Yamaha Test 2 (Y2), dan Yamaha Test 3 (Y3), tanpa nama pebalap.
Catatan waktu motor Yamaha berada di bawah. Y1 di posisi ke-12 dengan waktu 2 menit 02,713 detik, disusul Y3 dengan 2 menit 03,348 detik. Adapun motor Y2 tidak dipasangi transponder sehingga tidak diketahui catatan waktunya. Catatan waktu dua motor Yamaha itu tidak berbeda jauh dengan motor Aprilia RS-GP 2020 yang dipacu oleh pebalap penguji Lorenzo Savadori dengan 2 menit 03,348 detik.
Hasil tes itu memang tidak bisa menjadi dasar untuk mengatakan YZR-M1 kehilangan kecepatan. Dalam tes shakedown banyak hal yang diuji, dan tidak selalu membutuhkan kecepatan puncak. Tes ini lebih untuk menemukan paket pengembangan mana yang bisa berdampak bagus untuk didalami saat uji coba oleh pebalap utama pada tes resmi.
Catatan waktu hari kedua tes shakedown hingga pukul 18.00 tidak berubah dari sebelum jeda makan siang, pukul 13.19 waktu setempat. Pebalap penguji tim Red Bull KTM Dani Pedrosa masih memimpin dengan 1 menit 59,841 detik. Posisi kedua masih ditempati pebalap utama KTM Pol Espargaro yang juga mencatatkan waktu di bawah 2 menit, 1 menit 59,972 detik.
Adaptasi Alex Marquez
Pebalap debutan MotoGP dari tim Repsol Honda Alex Marquez memperbaiki catatan waktunya dibandingkan dengan hari pertama. Juara dunia Moto2 ini menempati posisi ketiga dengan 2 menit 00,270 detik. Pada sesi sore, Crash mengabarkan Alex terjatuh pada tikungan ke-5 tetapi adik juara dunia MotoGP Marc Marquez itu tidak cedera.
Alex juga sempat terjatuh saat tes di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, November lalu, dengan motor spesifikasi 2019. Di Sepang, Alex sudah memacu Honda RC213V 2020 seperti yang dipakai Marc dan Cal Crutchlow (LCR Honda) pada tes akhir musim lalu di Valencia dan Jerez, Spanyol. Alex tak akan tampil pada hari terakhir shakedown, Selasa (4/2), karena menghadiri peluncuran tim Honda di Jakarta. Dia akanmelanjutkan uji coba bersama Marc di sirkuit yang sama, akhir pekan ini.
“Senang dengan hari kedua tes,” tulis Alex di akun twitter @alexmarquez73.
Dua hari tes shakedown di Sepang dinilai oleh pebalap penguji Honda Stefan Bradl, sangat membantu Alex memahami karakter motor barunya. “Alex harus menemukan ritmenya sendiri dan memastikan dia bisa mengandilan motor. Penting bagi dia untuk mendapatkan feeling pada lintasan cepat dan lebar seperti di Sepang. Setelah jeda musim dingin, tambahan kilometer dari tes shakedown sudah pasti bagus bagi dia,” ujar Bradl kepada Speedweek.