Kehadiran Christian Eriksen telah menambah kekuatan Inter Milan pada Januari ini. Momen ini menjadi penyemangat tim untuk menghadapi Fiorentina pada laga perempat final Piala Italia.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
MILAN, SELASA - Gelandang serang asal Denmark, Christian Eriksen, akhirnya resmi bergabung dengan Inter Milan, Selasa (28/1/2020). Eks pemain Tottenham Hotspur ini kemudian diperkenalkan di La Scala, gedung opera ternama di Milan. Kehadiran Eriksen ini menjadi adegan penting dalam “opera” perjalanan “Nerazzurri” musim ini.
Di dalam gedung opera yang dibuka sejak 1778 itu, Inter mengabadikan gambar Eriksen yang sedang memakai setelan jas. Dua kekuatan Milan, yaitu seni dan olahraga (sepak bola) melebur menjadi satu dalam foto tersebut.
Menurut La Gazzetta dello Sport, Inter merupakan tim pertama yang memperkenalkan pemainnya di La Scala. Untuk menyiapkan pertunjukan spesial ini, Inter harus meminta bantuan Wali Kota Milan, Giuseppe Sala, untuk membukakan pintu gedung opera yang jadwalnya selalu padat itu.
Menggambarkan Eriksen dengan latar belakang seni tidak terlalu berlebihan. Jurnalis dan penulis asal Argentina yang wafat tahun 1997, Osvaldo Soriano, seperti dikutip laman Inter Milan, pernah mengatakan bahwa Eriksen adalah seorang penyair dalam sepak bola. Eriksen menciptakan keindahan di lapangan ketika ia mampu mencari ruang untuk mengembangkan permainan.
Kemampuannya itu muncul dan terus terasah berkat bimbingan sang ayah, Thomas, yang mengajarinya sepak bola di Middlefart, Pulau Funen, Denmark. Tempat ia belajar menendang bola itu tidak jauh dari Odense, kota tempat kelahiran penulis besar, Hans Christian Andersen.
Seperti Andersen, Eriksen tumbuh sebagai sosok inspiratif dan memiliki dongengnya sendiri sebagai pemain sepak bola. “Selain memiliki kualitas teknik yang luar biasa, Eriksen juga seorang pemain yang cerdas. Ia adalah pembelian yang tepat,” kata eks bek Inter, Thomas Helveg.
Bersama Inter, Eriksen saat ini memulai petualangan baru yang sudah ia nantikan sejak musim lalu ketika masih bersama Spurs. “Sekarang saatnya memulai tantangan baru dan saya sangat senang bisa bermain di Serie A untuk tim sebesar Inter,” kata Eriksen.
Inter merekrut Eriksen dengan kontrak hingga 2024 dan nilai transfer sebesar 20 juta euro atau Rp 300 miliar. Ia menjadi pemain ketiga yang datang ke Inter pada bulan Januari ini setelah Ashley Young dari Manchester United dan Victor Moses dari Chelsea.
Pelatih Inter, Antonio Conte, menjadi salah satu faktor yang memikat Eriksen sehingga berani menolak tawaran dari Real Madrid dan Barcelona. “Saya sangat gembira bisa mengenal Conte lebih jauh dan belajar bagaimana ia meracik permainan,” katanya.
Penambah semangat
Kedatangan Eriksen bertepatan dengan persiapan Inter melawan Fiorentina pada laga perempat final Piala Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Kamis (30/1/2020) pukul 02.45 WIB. Energi positif ini diharapkan menjadi penyemangat tim bisa menghentikan keajaiban Fiorentina.
Sejak ditangani pelatih Giuseppe Iachini akhir tahun lalu, Fiorentina belum pernah kalah dalam lima laga di semua kompetisi. Bahkan, Fiorentina memberi kejutan dengan mengalahkan Atalanta, 2-1, pada laga 16 besar Piala Italia, dan mengalahkan Napoli, 2-0, di Serie A.
Fiorentina kini menjadi masalah yang harus dipecahkan Inter yang sedang kendur. Dalam tiga laga terakhir Serie A, Inter selalu mendapat hasil imbang 1-1 dan merugikan peluang mereka untuk menyaingi Juventus di puncak klasemen.
Inter kini harus menghancurkan keberuntungan Fiorentina di tangan Iachini. “Ketika saya datang, kami hanya terpaut tiga poin dari zona degradasi dan kini sudah mencapai selisih 10 poin (dari zona degradasi). Kami masih bekerja keras untuk menjadi lebih baik,” kata Iachini.
Kecil kemungkinan bagi Eriksen yang baru saja datang untuk bisa tampil pada laga ini. Oleh karena itu, Inter wajib memenangi laga ini agar si “penyair” sepak bola ini bisa tampil pada laga semifinal. (AFP)