Kedatangan Pelatih Juventus Maurizio Sarri ke Stadion San Paolo mengingatkan Napoli tentang arti sebuah kehilangan. Sarri adalah kepingan yang masih dibutuhkan Napoli saat ini.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
NAPOLI, SABTU — Pelatih Napoli Gennaro Gattuso berharap bisa menemukan inspirasi dari Pelatih Juventus Maurizio Sarri, saat kedua tim berduel di Stadion San Paolo, Senin (27/1/2020) pukul 02.45 WIB. Ia berusaha untuk mereplika racikan taktik Sarri agar Napoli bisa kembali tampil sebagai tim papan atas Liga Italia.
Sarri sempat berhasil memoles Napoli sehingga menjadi pesaing kuat Juventus memperebutkan gelar juara Liga Italia 2015-2018. Dengan sentuhan Sarri, Napoli menjadi salah satu tim yang memperlihatkan permainan indah dengan mengandalkan penguasaan bola.
Namun, masa-masa indah itu menghilang ketika Sarri meninggalkan Napoli untuk melatih Chelsea musim 2018-2019. Setelah berhasil merebut trofi Liga Europa bersama ”The Blues”, Sarri kemudian hijrah untuk melatih tim yang menjadi rival beratnya, Juventus.
Duel Napoli-Juventus pun berpotensi menimbulkan kekecewaan fans Napoli. Sosok yang dulu mereka puja, kini berbalik ingin menghancurkan Napoli. Bagi Gattuso, ini adalah kesempatan terbaik untuk mencuri ilmu.
”Saat ini Sarri adalah salah satu dari para pelatih hebat di dunia. Dia telah menciptakan mesin hebat (di Napoli). Saya mencoba meniru caranya berulang kali. Saya menyukai bagaimana ia melihat sepak bola,” ujar Gattuso seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.
Eks Pelatih AC Milan itu sangat perlu inspirasi untuk mengangkat performa Napoli yang memburuk musim ini. Tugas Gattusso sangat berat karena pelatih sekaliber Carlo Ancelotti saja gagal memberikan awal musim yang indah untuk Napoli. Kelemahan yang dimiliki Ancelotti harus segera ia temukan dan perbaiki.
Titik awal kebangkitan Napoli pada era Gattuso mulai terlihat ketika mereka mengalahkan Lazio, 1-0, pada laga perempat final Piala Italia, Rabu (22/1/2020). Hasil ini mengejutkan karena Lazio adalah tim yang saat ini sulit dikalahkan.
Juventus, juara bertahan delapan musim beruntun, menjadi ujian berat bagi Gattuso selanjutnya. ”Apa yang saya lakukan di kamar ganti? Saya tidak akan menyiapkan pidato motivasi. Napoli akan ’berbicara’ di lapangan,” ujarnya.
Gattuso akan meneruskan pola permainan yang sudah terbentuk saat mengalahkan Lazio. Pemain harus tampil menekan dan berusaha keras agar lawan tidak merebut dan menguasai bola.
Sarri mengakui laga di San Paolo itu akan sangat menyentuh. ”Tentu ini laga yang istimewa bagi saya karena saya memiliki hubungan yang kuat dengan Napoli,” kata Sarri.
Perlahan bangkit
Pada laga lainnya, AC Milan meneruskan jalur kemenangan dengan mengalahkan Brescia, 1-0, di Stadion Mario Rigamonti. Dengan kemenangan ini, tim ”Rossoneri” perlahan menembus peringkat keenam.
Gol kemenangan Milan sekali lagi disumbangkan Ante Rebic yang baru masuk lapangan menit ke-58 menggantikan Rafael Leao. Ia mencetak gol menit ke-71. Saat mengalahkan Udinese, 3-2, pekan lalu, Rebic juga tampil sebagai cadangan dan menyumbang dua gol.
Meski menang, Pelatih AC Milan Stefano Pioli mengaku tidak puas melihat penampilan timnya. ”Ini bukan laga terbaik Milan meski menghasilkan kemenangan,” ujarnya.
Milan juga berusaha bangkit dan kini mendapatkan momentum setelah datangnya striker gaek, Zlatan Ibrahimovic. ”Ibrahimovic menjadi nilai tambah bagi tim, baik di dalam maupun luar lapangan. Kami sekarang adalah tim yang berbeda,” kata Pioli. (AFP/REUTERS)