Setelah kalah dari Liverpool, Manchester United kembali kalah saat berhadapan dengan Burnley. Padahal, Burnley tim papan bawah.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·4 menit baca
MANCHESTER, KAMIS — Manchester United mulai kehilangan kepercayaan dari pendukungnya setelah takluk dari Burnley dengan skor 0-2 dalam pertandingan Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Kamis (23/1/2020). Pemilik klub keluarga Glazer dan kepala eksekutif Ed Woodward pun menjadi sasaran amarah pendukung ”Setan Merah” yang kecewa.
MU mengalami dua kekalahan beruntun setelah pada pertandingan sebelumnya takluk dari rival abadi Liverpool, kali ini mereka menyerah dari klub papan bawah Burnley. Dalam dua pertandingan tersebut, MU takluk dengan skor identik, yakni dua gol tanpa balas.
Mereka membuang kesempatan untuk mendekati posisi empat besar setelah Chelsea hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Arsenal, kemarin. MU masih tertahan di peringkat kelima dengan jarak enam poin dari Chelsea.
Posisi MU pun rawan tergeser karena ada tiga tim yang sama-sama mengumpulkan 34 poin, yaitu Tottenham Hotspur dan Wolverhampton Wanderers. Wolves masih memiliki satu pertandingan sisa. Mereka baru bermain besok saat bertemu pemuncak klasemen sementara, Liverpool.
Dalam 56 menit, MU kebobolan dua gol yang dicetak oleh Chris Wood dan Jay Rodriguez. Dua gol tersebut memperlihatkan lemahnya lini pertahanan MU. Burnley tercatat hanya memiliki dua kesempatan dan keduanya pun berbuah gol.
Sebaliknya, MU kesulitan mencetak gol, padahal mereka mampu menguasai bola hingga 71 persen. Selain itu, MU mampu melepaskan 16 tendangan dan 9 di antaranya mengarah ke gawang. Namun, penyelesaian yang buruk dari Anthony Martial dan penyerang MU lainnya membuat peluang tersebut terbuang sia-sia.
”Malam ini tidak cukup baik untuk tim Manchester United. Kami harus mengangkat tangan dan mengatakan itu tidak cukup baik,” ujar Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer.
Martial yang sering beroperasi di sisi penyerang sayap harus menempati posisi striker karena cedera yang dialami pencetak gol terbanyak klub di musim ini, Marcus Rashford. Selain Rashford, MU juga kehilangan gelandang Paul Pogba karena masalah serupa.
Kehilangan dua pemain tersebut sangat berpengaruh pada serangan MU. Mereka menjadi tim yang paling sedikit mencetak gol dari enam tim teratas. MU baru mencetak 36 gol. Sebanyak 14 dari jumlah gol tersebut dicetak oleh Rashford.
Ketika MU kehilangan dua pemain penting tersebut, mereka belum mendatangkan pemain baru di bursa transfer.
Setelah kehilangan kesempatan untuk mendatangkan striker Erling Haaland yang memilih bermain di Liga Jerman bersama Borussia Dortmund, proses negosiasi gelandang Sporting CP Bruno Fernandes juga belum menemui titik terang.
Belum adanya pemain baru yang masuk membuat pendukung MU kehilangan kesabaran.
Mereka menunjukkan kebenciannya kepada keluarga Glazer yang telah berkuasa sejak 2005. Kepala eksekutif Ed Woodward pun tak luput dari amarah suporter. Kemarahan kepada mereka melebihi tuntutan agar Solskjaer mundur yang selalu didengungkan di media sosial.
Kekecewaan pendukung juga terlihat dalam laga melawan Burnley. Saat laga belum usai, sejumlah suporter telah meninggalkan stadion. Beberapa pendukung MU garis keras menyanyikan lagu-lagu yang berisi kritikan pada Woodward dan keluarga Glazer.
Solskjaer memahami kekecewaan yang dirasakan pendukung, tetapi ia berharap mereka tetap bersatu untuk terus memberikan semangat pada pemain.
Menurut dia, klub sedang berusaha mendatangkan pemain baru yang diharapkan dapat mengatasi masalah di MU saat ini.
Melihat protes yang dilakukan suporter di stadion, mantan bek Manchester United Rio Ferdinand mengaku, kejadian tersebut adalah hal yang memalukan.
Peristiwa itu menunjukkan bahwa klub mengalami penurunan dalam tujuh tahun terakhir sejak Alex Ferguson pensiun sebagai manajer.
”(Pada) menit ke-84 saya melihat orang-orang bangkit dan pergi. Itu tidak pernah terjadi di stadion ini. Itu memalukan dan menunjukkan bahwa (klub) mengalami penurunan yang luar biasa dalam tujuh tahun (terakhir),” ujar bek yang pernah merasakan 6 kali juara Liga Inggris dan satu kali juara Liga Champions bersama MU tersebut kepada BT Sport.
Kemenangan pertama
Bagi Burnley, kemenangan ini adalah yang pertama kali di Old Trafford sejak 1962. Mereka pun naik ke peringkat ke-13 dan menjauh dari zona degradasi. Burnley berjarak 7 poin dari Bournemouth yang menjadi tim teratas penghuni zona merah.
Kemenangan yang diperoleh dari kandang MU berhasil melanjutkan hasil positif yang sebelumnya mereka raih saat mengalahkan tim papan atas Leicester City. Mereka mampu bangkit setelah mengalami empat kekalahan beruntun.
Striker Burnley Jay Rodriguez tak bisa menutupi perasaan bahagianya. Timnya berhasil menahan serangan MU dan memperoleh kemenangan berharga. ”Kami menghentikan mereka bermain dan menunjukkan kualitas kami untuk menjaga bola serta melukai mereka. Dua gol ini baik untuk tim dan sangat berarti,” ujar pemain kelahiran Burnley, 30 tahun yang lalu tersebut. (Reuters)