Wolverhampton Wanderes berpeluang menjadi kerikil di jalan Liverpool merebut trofi juara Liga Inggris musim ini. Tim ”Serigala” hobi menerkam musuh-musuh besar, terutama di kandangnya yang angker, Molineux.
Oleh
Yulvianus Harjono
·3 menit baca
WOLVERHAMPTON, KAMIS — Bukan Manchester United, tidak juga Tottenham Hotspur, yang menjadi lawan menakutkan bagi Liverpool. Tim yang yang bisa menjadi ganjalan terbesar Liverpool mengejar trofi juara Liga Inggris musim ini adalah Wolverhampton Wanderes. Liverpool akan bertamu ke kandang tim berjuluk ”Serigala” itu pada Jumat (24/1/2020) pukul 03.00 WIB.
Media-media warga berbasis di Merseyside, seperti Liverpool Echoe dan Rousing The Kop, kompak memperingatkan tim kesayangannya itu menjelang duel tersebut. Di bawah asuhan Manajer Nuno Espirito Santo, ”Wolves” menjelma tim kuda hitam paling menakutkan di Liga Inggris dalam dua musim terakhir. Taring mereka kerap melumat tim-tim raksasa.
Sepanjang musim ini, sebagai contoh, mereka telah dua kali mengalahkan juara bertahan Liga Inggris, Manchester City, baik tandang maupun kandang. Prestasi menakjubkan Wolves itu membuat Santo disejajarkan dengan Antonio Conte, mantan Manajer Chelsea yang menjuarai Liga Inggris tiga musim lalu. Keduanya sosok langka yang dua kali mengalahkan City asuhan Pep Guardiola dalam satu musim.
Mereka bakal memaksa kita banyak berlari dan membuat lapangan terasa lebih besar.
Seperti Conte—sosok manajer yang pernah dijuluki ”Si Iblis” karena kengototannya—Santo juga mengubah para pemain Wolves menjadi sekelompok predator menakutkan, khususnya saat tampil di kandangnya. ”Molineux adalah salah satu tempat tersulit bagi lawan mana pun di Liga Inggris. Ini adalah laga yang bisa mengancam rekor tidak terkalahkan Liverpool,” ujar Josh Williams, penulis rutin di Liverpool Echoe.
Mereka merupakan salah satu tim yang paling sering mengalahkan big six alias tim-tim enam besar di Liga Inggris dua musim terakhir ini. Arsenal, Tottenham Hotspur, dan Chelsea pernah menjadi korban kebrutalan mereka. Tidak heran, mereka kini bercokol di peringkat ketujuh dengan jumlah poin setara Manchester United dan Spurs.
Wolves merupakan tim yang sangat kolektif dan solid. Serangan mereka, terutama menghadapi tim-tim besar, bertumpu pada transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Mereka tidak suka menekan hebat, tetapi bisa menggebuk tanpa ampun lewat barisan pemain cepat dan berkualitas, seperti Adame Traore, Pedro Neto, dan Diego Jota, ketika lawan-lawannya kehilangan bola.
Tidak heran, musim ini mereka hanya lima kali kalah, jumlah yang serupa dengan City. Hanya Liverpool satu-satunya tim di Liga Inggris musim ini yang jauh lebih baik dari mereka dalam hal angka kekalahan. The Reds belum pernah kalah dari 22 laga musim ini. Wolves bertekad menjadi tim pertama yang mencatatkan kekalahan bagi pemuncak klasemen itu.
Balas dendam
Motivasi Wolves meraih tiga poin dari Liverpool sangat menggebu-gebu. Tambahan tiga poin akan melesatkan mereka ke peringkat kelima, menyalip Manchester United dan Spurs. Zona Liga Champions pun kian dekat. Di sisi lain, mereka bertekad membalaskan dendam kekalahan dari Liverpool di Anfield pada akhir Desember lalu. Ketika itu, mereka kalah 0-1 akibat ketidakberpihakan teknologi video wasit (VAR). Gol Wolves saat itu, lewat Neto, dianulir wasit VAR karena diklaim offside yang nyaris ”setipis rambut”.
”Kami harus fokus ke diri sendiri dan memainkan gaya kami di laga ini. Pendekatan ini tidak boleh berubah, siapa pun lawannya termasuk Liverpool. Kami membutuhkan penampilan maksimal. Jika tampil bagus, dengan sendirinya kami bisa mendekati target (mengalahkan Liverpool),” ujar Santo menjelang duel ini, seperti dikutip Inews.
Di kubu sebaliknya, Manajer Liverpool Juergen Klopp mengakui ancaman Wolves. Namun, ia telah mengantisipasi ancaman besar itu dengan meminta timnya tampil fokus dan mengerahkan seratus persen tenaga dan motivasi.
”Mereka bakal memaksa kita banyak berlari dan membuat lapangan terasa lebih besar. Kamu tidak bisa hanya dengan 50-60 persen (kekuatan) menghadapi Wolves. Tidak bakal ada peluang (menang) jika seperti itu,” tutur Klopp, dikutip laman resmi Liverpool.