Ketika AC Milan mengelu-elukan pahlawan baru seperti Zlatan Ibrahimovic, pemain yang bisa menyelamatkan klub justru telah duduk lama di bangku cadangan. Pahlawan yang terlupakan itu adalah Ante Rebic.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
MILAN, MINGGU - Penyerang AC Milan asal Kroasia, Ante Rebic, berjasa besar dengan menyumbang dua gol saat Milan mengalahkan Udinese, 3-2, di Stadion San Siro, Minggu (19/1/2020). Berkat penampilannya itu, Rebic tidak punya alasan lagi untuk merasa resah dan tidak betah berada di Milan.
Pada pertengahan Desember lalu, muncul kabar bahwa Rebic bersiap-siap ingin kembali ke Eintracht Frankfurt, klub induknya saat ini. Ia merasa frustrasi karena tidak bisa mengeluarkan kemampuannya sejak dipinjamkan ke Milan pada awal September 2019.
Di bawah asuhan pelatih Milan saat itu, Marco Giampaolo, Rebic tidak banyak mendapatkan kesempatan bermain. Situasi yang sama terjadi ketika Stefano Pioli menggantikan Giampaolo. Rebic sejauh ini hanya bermain sebanyak delapan laga di Serie A, termasuk pada laga kontra Udinese, kemarin. Dari delapan laga itu, ia hanya sekali merasakan menjadi pemain inti.
Rekan Rebic di Eintracht Frankfurt, Filip Kostic, pun merasakan keresahan tersebut. “Sepertinya akan lebih baik bagi Rebic untuk kembali ke Eintracht,” ujar Kostic kepada Bild.
Pada musim 2018-2019, Rebic menjadi sosok penting bagi Eintracht dengan menyumbangkan 9 gol dalam 28 laga di Liga Jerman. Berkat penampilan cemerlangnya itu, Milan kepincut dan melakukan pertukaran. Rebic datang dan Andre Silva, yang juga gagal bersinar di Milan, dipinjamkan ke Eintracht.
Namun, laga kontra Udinese bisa menjadi titik awal bagi Rebic untuk membuktikan dirinya sangat berguna bagi Milan. Tidak lama setelah menggantikan Giacomo Bonaventura pada babak kedua, Rebic langsung mencetak gol pada menit ke-48.
Gol Rebic sangat penting untuk meningkatkan moral para pemain ketika kiper Milan Gianluigi Donnarumma melakukan kesalahan fatal dan menyebabkan Udinese unggul 1-0 pada menit ke-6 melalui gol dari Jens Stryger Larsen.
Laga berlangsung sengit dan sempat imbang 2-2 ketika Milan dan Udinese kembali menambah gol melalui Theo Hernandez dan Kevin Lasagna. Ketika waktu normal 90 menit sudah habis, Rebic tampil sebagai pahlawan dengan mencetak gol kemenangan.
“Saya puas karena saya akhirnya bisa membuktikan apa yang bisa saya lakukan,” kata Rebic seperti dikutip La Gazzetta dello Sport. Ia mengatakan kini saatnya ia dan rekan-rekannya di Milan untuk fokus meraih kemenangan dari setiap laga.
Telah berubah
Menurut Rebic, Milan saat ini telah berubah dengan hadirnya wajah-wajah baru seperti Zlatan Ibrahimovic, Simon Kjaer, dan Asmir Begovic. Ibrahimovic, misalnya, juga berperan besar untuk memberi arahan kepada para pemain-pemain yang lebih muda. Ia datang tidak hanya sebagai penyerang tetapi juga pemandu.
Dari sisi teknik, Pioli juga mulai memahami karakter permainan yang pas untuk timnya. Pada babak kedua melawan Udinese, Pioli mengganti sistem 4-4-2 menjadi 4-2-3-1. Perubahan itu berhasil dan membuat Milan merasakan kembali kemenangan di kandang untuk pertama kalinya sejak akhir Oktober lalu.
“Akhirnya kami bisa bermain dengan hati. Saya senang karena kami sudah bekerja keras dan kini kami mulai memetik hasilnya,” kata Pioli. Sejak meraih kemenangan ini, Pioli semakin yakin bahwa mereka akan bisa mencetak gol pada setiap laga.
Dengan kemenangan ini, Milan mengumpulkan 28 poin dan semakin mendekati zona Eropa atau peringkat enam besar. Bisa finis minimal di peringkat enam dan tampil di Liga Europa musim depan merupakan target realistis Milan saat ini. Milan juga berkonsentrasi untuk memburu gelar juara Piala Italia sebagai target jangka pendek. (AFP)