Dunia olahraga Indonesia terus menggeliat pada 2019 sejak ”demam” Asian Games tahun lalu. Sejumlah atlet muda di berbagai cabang olahraga terus menunjukkan performa yang menjanjikan. Mereka memunculkan harapan baru akan kemajuan prestasi olahraga nasional di level internasional.
Sprinter berusia 19 tahun Lalu Muhammad Zohri, misalnya, terus menjadi magnet olahraga nasional dengan performanya yang melesat. Tahun 2019, dia tiga kali mencetak rekor nasional nomor 100 meter dari 10,15 detik, kemudian 10,13 detik, dan terakhir 10,03 detik. Rekor terakhir mengantarkan Zohri lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. Anak emas atletik nasional itu akan menjalani pematangan pada tahun depan supaya bisa kompetitif di level elite dunia.
Lifter berusia 17 tahun Windy Cantika Aisah juga terus membuat kejutan dengan prestasinya. Peraih medali emas angkat besi kelas 49 kilogram pada SEA Games 2019 itu juga memegang tiga rekor dunia remaja untuk angkatan snatch, clean and jerk, dan total. Dia salah satu harapan wakil Indonesia di Tokyo 2020.
Namun, jalan Zohri, Cantika, dan atlet-atlet muda lainnya masih panjang dan berliku. Mereka perlu meneladani komitmen, motivasi, kegigihan, dan kecintaan atlet-atlet senior pada cabang yang ditekuni.
Ganda putra bulu tangkis Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bisa menjadi cerminan. Mereka, pada usia di atas 30 tahun, bisa tetap kompetitif karena merawat cintanya pada olahraga dengan kerja keras.
Pun, Aries Susanti Rahayu, yang terus menaikkan standarnya. Setelah berjaya di Asian Games 2018, Aries membuat Indonesia bangga dengan mencetak rekor dunia nomor kecepatan panjat tebing pada 2019. Pencapaian mereka seperti secercah cahaya di ujung lorong temaram prestasi olahraga Indonesia di level dunia. (ANG)