Pelatnas bulu tangkis untuk ASEAN Para Games 2020 Filipina, 18-25 Januari, mulai mengurangi beban latihan fisik untuk menghindari cedera para atlet. Bulu tangkis ditargetkan meraih enam medalie ams pad aajang tersebut.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
Atlet pelatnas bulu tangkis ASEAN Para Games 2020 menjalani program latihan di Hartono Trade Center, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (19/12/2019).
SOLO, KOMPAS - Menjelang perhelatan ASEAN Para Games 2020 di Filipina, 18-25 Januari, para pebulu tangkis paralimpiade mulai mengurangi beban latihan fisik untuk menghindari cedera. Pada ajang ini, bulu tangkis ditargetkan meraih enam medali emas.
Pelatih bulu tangkis pelatnas ASEAN Para Games 2020 Muhammad Nurahman mengatakan, pelatans dijalani intensif selama delapan bulan sejak dimulai pada Mei 2019. Kini beban latihan fisik mulai dikurangi.
“Tinggal fokus pada program pemeliharaan performa dan menjaga kesehatan atlet agar jangan sampai ada cedera atau sakit. Tetapi, dalam latihan juga masih ada program menambah kematangan teknis dan menguatkan mental, agar saat bertanding benar-benar pada performa puncak,” kata Nurahman di sela-sela pelatnas di Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (19/12/2019).
Menurut Nurahman, beban latihan fisik dikurangi dari semula empat kali seminggu menjadi dua kali per minggu. Namun, latihan teknis permainan tidak dikurangi, tetap enam kali seminggu saat pagi dan sore hari. “Secara teknis sudah siap semua. Kini tinggal jaga kesehatan dan kebugaran. Kalau sampai sakit, pelatihan selama delapan bulan akan sia-sia,” katanya.
Nurahman mengatakan, bulu tangkis ditargetkan merebut enam medali emas. Keenam medali emas itu diharapkan disumbang dari nomor tunggal putri klasifikasi SL (Standing Lower 4) Leani Ratri Oktila, ganda putri pasangan Leani Ratri/Khalimatus Sadiyah (SL3-4), ganda campuran Hary Susanto/Leani Ratri (SL3-4), tunggal putra Dheva Anrimusthi (SU5), ganda putra Dheva Anrimusthi/ Hafizh Briliansyah Prawiranegara, serta ganda putra Fredy Setiawan / Dwiyoko (SL3-4).
Dheva mengaku, telah bersiap dengan matang dan siap bertanding. Meski optimistis mampu merebut dua medali emas pada nomor tunggal dan ganda putra, namun dia tidak akan memandang remeh lawan dari negara lain, khususnya pebulu tangkis asal Malaysia Cheah Liek Hou. Meskipun mampu mengalahkan Cheah dalam beberapa kejuaraan dunia, namun tetap menjadi lawan terberat.
Ketua Kontingen (CdM) Indonesia untuk ASEAN Para Games 2020 Andi Herman mengatakan, kompetisi memperebutkan juara umum akan berlangsung ketat, terutama antara Indonesia, Thailand, Malaysia dan tuan rumah Filipina. Meski demikian, pihaknya optimistis kontingen Indonesia mampu mempertahankan gelar juara umum ASEAN Para Games. “Persiapan atlet sekarang ini dalam posisi puncak. Atlet dalam kondisi sudah siap bertanding untuk mencapai juara,” katanya.
Andi menambahkan, optimisme meraih juara umum dilandasi perhitungan rasional. Pelatnas menunjukan hasil positif. Dari berbagai uji coba ataupun kejuaraan-kejuraan internasional di luar negeri, atlet-atlet pelatnas ASEAN Para Games mampu merebut juara. “Kejuaraan di luar negeri itu juga diikuti para rival sehingga bisa kita ukur. Jadi, dari hasil evaluasi, kita menetapkan target juara umum,” katanya.