Pemain Barcelona dan Real Madrid tak bermain lepas. Suasana tegang di luar stadion tempat laga digelar akibat unjuk rasa oleh gerakan kemerdekaan Catalan, seperti membebani pemain.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
BARCELONA, KAMIS — Pertemuan dua tim tersukses di Spanyol, Barcelona dan Real Madrid, dalam lanjutan Liga Spanyol di Stadion Camp Nou, Barcelona, Kamis (19/12/2019) dini hari, berakhir antiklimaks. Untuk pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir, laga ”El Clasico” itu berakhir imbang 0-0.
Laga ini seharusnya digelar 26 Oktober lalu, tetapi karena unjuk rasa besar-besaran di Catalonia, harus ditunda. Sebelum pertandingan, aparat keamanan setempat melakukan pengamanan ketat agar tidak terjadi kerusuhan.
Apa yang ditakutkan pun terjadi ketika di luar stadion, demonstran pro kemerdekaan Catalan dengan polisi bentrok. Para demonstran bertopeng membakar tempat sampah dan melemparkan batu serta botol kaca ke arah polisi. Sebaliknya, polisi membalas dengan menembakkan peluru karet.
Sebanyak 46 orang mengalami luka ringan dalam bentrokan tersebut dengan delapan di antaranya harus mendapatkan perawatan medis. Para pengunjuk rasa banyak yang membawa bendera separatis Catalan. Mereka membuat barikade di tengah jalan, lalu membakarnya ketika polisi tiba. Dalam kerusuhan ini, lima orang ditangkap polisi.
Bentrokan yang terjadi di luar stadion itu memang tak menjalar ke dalam stadion saat laga El Clasico berlangsung. Namun, pertandingan sempat terhenti pada babak kedua karena ada puluhan bola berwarna kuning yang dilemparkan penonton ke lapangan. Kuning identik dengan simbol gerakan kemerdekaan Catalan. Saat laga berlangsung, pendukung Barcelona pun mengibarkan bendera pro-kemerdekaan Catalan.
”Saya perhatikan sempat terjadi ketegangan ketika beberapa bola kuning jatuh,” ujar Pelatih Barcelona Ernesto Valverde.
Meskipun pertandingan terus berjalan, para pemain terlihat tidak dapat bermain dengan lepas. Barcelona hanya mampu melepaskan dua tendangan ke arah gawang dari sembilan kali percobaan. Adapun Real Madrid hanya mampu melepaskan empat tendangan ke gawang dari 17 kali percobaan.
Para penyerang dari kedua tim seperti kesulitan untuk menciptakan peluang. Padahal, Barcelona memiliki penyerang kelas dunia, seperti Lionel Messi, Luis Suarez, dan Antoine Griezmann. Sementara Real Madrid diperkuat duet Karim Benzema dan Gareth Bale.
Sebaliknya, para pemain bertahan dari kedua tim terlihat menonjol dalam pertandingan ini. Gerard Pique dari Barcelona dan Sergio Ramos dari Real Madrid berhasil melepaskan tembakan ke arah gawang.
Ramos yang menjadi pemain paling banyak bermain pada derbi ”El Clasico”, yakni 43 pertandingan, berhasil menahan peluang terbaik Lionel Messi pada menit ke-31.
Pada babak kedua nyaris tidak ada serangan berbahaya, kecuali gol Bale yang dianulir karena pemberi umpan Ferland Mendy telah berada dalam posisi offside. Bahkan, Messi pun terlihat kehilangan daya magisnya.
Pertandingan yang disaksikan sebanyak 93.426 penonton tersebut berakhir dengan kesunyian dan rasa takut. Tidak ada sorak-sorai dan nyanyian yang biasanya dilantunkan oleh suporter bersama pemain usai pertandingan.
Manajer Real Madrid Zinedine Zidane mengaku senang dengan kinerja anak asuhnya meskipun pertandingan berjalan dengan kondisi tidak normal.
”Semuanya berjalan baik untuk Barca dan Real Madrid, serta untuk sepak bola. Jadi kita semua bisa bahagia,” ujar Zidane.
Hasil ini tidak mengubah posisi kedua tim di papan klasemen dengan jumlah poin 36. Barcelona berhak menduduki puncak klasemen karena unggul dua gol dari Real Madrid. (AFP/AP/REUTERS)